Dewi S

Rr Padma Dewi Susilawati, M.Pd., Lahir di Sleman, 16 Juni 1971. Menyelesaikan Pendidikan Dasar dan Menengah di Yogyakarta, Selanjutnya menamatkan D2 dan D3 di I...

Selengkapnya
Navigasi Web
Karir Guru - 14   (TAGUR HARI KE 141)
foto.modis.my.id

Karir Guru - 14 (TAGUR HARI KE 141)

Oleh : Dewi S

Sambil menjalankan motornya menuju rumah Andra, Dito berpikir, benarkah ucapannyanya tadi, “Apakah tidak menyinggung perasaan Harti ya”, katanya dalam hati. “Namun bila tak kusampaikan, nanti keduluan yang lain”, gumamnya juga. Motor terus melaju dengan kecepatan 80 km/jam, lumayan jarak rumah Harti ke rumahnya Andra cukup jauh, jadi memerlukan waktu 30 menit. Suasana jalan sepi dan jalannyapun halus, tidak banyak lubang.

Setelah sampai di rumah Andra, Dito langsung mengetuk pintu, ternyata Andra masih di rumah dan belum berangkat ke bimbel. Sambil mengucapkan salam dan memanggil Andra.”Assalamu alaikum, Andra”, kata Dito. Dito pun menyahut dari dalam rumahnya, “Wa alaikum salam, siapa ya”. Sambil membuka pintu Andra berkata, “Oh kamu to Dit”. “Ada apa sih, tumben ke sini siang-siang”, tanya Andra. Sambil mengajak Dito masuk ke ruang tamunya.

Setelah Dito duduk di kursi ruang tamu Andra bilang, “ Bentar ya aku mintain adikku buatin teh dulu, hauskan panas-panas gini”. Andra memanggil adiknya untuk minta tolong membuatkan teh buat Dito. Sambil menunggu tehnya datang, Dito langsung bicara,”Aku habis anter Harti sampai rumahnya”. “trus” kata Andra. “Aku juga sudah katakan ke Harti untuk menjadi teman dekatnya” Jawab Dito. “Seperti yang dulu pernah kamu bilang Dra”, katanya lagi. “Oh, syukurlah kalau begitu”, kata Andra. “Bagaimana reaksi Harti, dia menerimamu gak?” tanya Andra. “Itualah kenapa aku ke sini, dia kaget gitu, makanya aku juga gak minta jawabannya langsung”, kata Dito. Setelah beberapa saat mereka berbincang, maka teh yang dibuatkan adik Andra sudah tersaji, Andrapun mempersilahkan Dito untuk minum, “minum dulu tehnya”,kata Andra. “Iya, makasih”, kata Dito sambil meminum teh hangat.

Andrapun menyarankan kepada Dito agar tidak memaksakan kehendaknya,”Iya tunggu dulu, sabar, mudah-mudahan Harti sudah bisa move on”, kata Andra. “Semoga juga dia sudah bisa melupakanku hihihihi...” kata Andra sambil meledek Dito. “Iya Dra, makanya aku juga gak minta jawaban langsung, biar dia punya waktu untuk berpikir”, kata Dito. “Yang penting aku sudah lega bisa ngungkapkan perasaanku padanya”, kata Dito lagi. “Takutnya nanti keduluan yang lain, hahaha...”. kata Dito. “Kalau nanti diterima jangan kau sakiti dia ya Dit”, kata Andra. “sebagai teman sekelasnya aku juga gak mau Harti sedih dikecewakan”, kata Andra.

Tak terasa waktu terus berjalan, banyak obrolan yang mereka lakukan, terutama membahas tentang Harti. Namun Andra harus jalan ke tempat bimbingan belajar, sehingga Andra terpaksa berkata, “Maaf ya Dit, sekarang aku harus Bimbel, besok kita ngobrol lagi, bukan mengusir loh”. “Oh iya, aku juga dah mau pulang kok”, kata Dito. Sambil berpamitan Dito menyalakan motornya dan terus berlalu ke jalan raya.

Bersambung....

Jakarta, 060422

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillaah, keren mantap karya ceritanya, sehat dan sukses bu Dewi

06 Apr
Balas

trimakasih admin

06 Apr
Balas

trimakasih admin

06 Apr
Balas

trimakasih admin

06 Apr
Balas

Semakin kereen ceritanya bunda, sukses selalu

06 Apr
Balas



search

New Post