Dewi S

Rr Padma Dewi Susilawati, M.Pd., Lahir di Sleman, 16 Juni 1971. Menyelesaikan Pendidikan Dasar dan Menengah di Yogyakarta, Selanjutnya menamatkan D2 dan D3 di I...

Selengkapnya
Navigasi Web
Karir Guru - 20   (TAGUR HARI KE 147)
foto.modis.my.id

Karir Guru - 20 (TAGUR HARI KE 147)

Oleh : Dewi S

Andrapun menahan agar tak sedih dihadapan Atna, dia juga merasa sedih akan berpisah dengan Atna. Namun Andra tak mau membahas perpisahannya dengan Atna, biarkan waktu yang akan bicara. Perjuangan besar akan segera dimulai masing-masing, cita- cita sudah menantikan mereka. Perjalanan cinta yang harus jarak jauhpun tak bisa dia bayangkan, mungkin menulis suratlah yang menjadi jalan salah satu caranya saling menyapa. Mungkin juga dengan kesibukan masing-masing akan membuat keduanya merelakan satu-sama lainnya.

Hari Minggu sore Atna mertemu Andra di Stasiun Kereta Yogyakarta, Andra sudah akan berangkat mendaftar ulang dan selanjutnya belajar atau kuliah di Malang. Perpisahan yang mengharukan terjadi, tak adakata yang bisa mereka ungkapkan, rasa sedih berkecamuk didada mereka. Andra memberanikan diri berkata, “Atna  kamu sabar ya”. “Kamu juga ya Dra”,kata Atna. “kita berjuang untuk meraih cita-cita kita”, kata Andra. “Iya Dra”, kata Atna. “Kalau kita berjodoh, semoga nanti kita tetap bersama”, kata Andra. “Iya Dra”, Atna mulai mengeluarkan bulir-bulir airmatanya yang sejak tadi ditahannya. Andrapun tak bisa lagi menahan tetes airmatanya, untuk berpisah dengan Atna.

Kereta api yang ditumpangi Andra sudah tiba, Andrapun berpamitan dengan Atna untuk masuk ke dalam kereta. “Na aku pergi dulu ya”, kata Andra. “Iya Dra, hati-hati ya”, jawab Atna sambil melambaikan tangan kepada Andra. Atnapun belum beranjak dari tempatnya berdiri, sambil terus memandang wajah Andra yang sudah berada di dalam kereta. Begitu pula Andra tak lepas memandang kekasih hatinya yang masih berdiri di tempatnya.

Peluit panjang sudah terdengar pertanda kereta akan segera berangkat, atnapun melambaikan tangan tanda berpisah dengan Andra, Andrapun juga melambaikan tangan dan terus menghilang dikejauhan.

Atna mengusap airmatanya, langsung menuju parkiran untuk mengambil mtornya dan melaju ke jalan menuju rumahnya. Diperjalanan Atna masih merasa sedih, namun dia mulai membangkitkan dirinya untuk tetap tegar dan melanjutkan hidupnya untuk meraih cita-citanya. Benar yang dikatakan Andra, kalau masih jodoh nanti pasti akan dipertemukan kembali. Pertemanan jarak jauh hanya bisa dengan menuliskan surat untuk memberikan kabar. Atnapun sudah diberikan alamat kampus maupun alamat kosnya Andra. Bila suatu saat Atna memerlukannya. Andrapun juga sudah menerima alamat kampus dan jurusan Atna. Kalau alamat rumah Atna Andra sudah hafal, karena disamping sering main, dia juga tahu persis lokasinya.

Andra masih termenung didalam kereta, sedih harus terpisah jarak dengan Atna, namun dia juga menguatkn dirinya sendiri untuk bisa menahaan rasa rindunya. Semoga setelah aktif kegiatan perkuliahan akan mengurangi rasa sedih dan rindunya.

 

 

 

Bersambung....

 

Jakarta, 120422

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Trimakasih Admin

13 Apr
Balas

Trimakasih Admin

13 Apr
Balas

Trimakasih Admin

13 Apr
Balas



search

New Post