Dewi S

Rr Padma Dewi Susilawati, M.Pd., Lahir di Sleman, 16 Juni 1971. Menyelesaikan Pendidikan Dasar dan Menengah di Yogyakarta, Selanjutnya menamatkan D2 dan D3 di I...

Selengkapnya
Navigasi Web
Karir Guru  33 (TAGUR HARI KE 160)
foto.modis.my.id

Karir Guru 33 (TAGUR HARI KE 160)

Oleh : Dewi S

Esok harinya Andra pamit untuk mampir ke rumah Atna dan langsung berangkat ke Malang lagi. Sampai di rumah Atna, Andrapun memberi salam, “Assalamu alaikum”, kata Andra. Atna menjawab dari dalam, “Wa alaikum salam”. Atna membuka pintunya dan mempersilahkan Andra masuk, kebetulan ibunya Atna juga keluar dan menyapa sebentar kepada Andra, “Silahkan duduk nak”, kata ibu Atna. Kemudian ibunya Atna pamit untuk pergi ke warung.

Atna dan Andrapun melanjutkan perbincangan yang kemarin belum selesai. “Na, maaf banget aku gak mau membuat kamu bimbang”, katanya. “Makanya aku kemari lagi, untuk memperjelas hubungan kita”, kata Andra lagi. “Bukannya aku tak sayang kamu, namun aku melihat niat tulus mas Alvan yang benar-benar pingin bersamamu, makanya aku harus katakan itu kemarin”, kata Andra. “Tak terasnya ternyata airmata Atna sudah mulai berlinang membasahi pipinya yang memerah. Atnapun mengusapnya dengan kedua tangannya. “Memang sih Dra, aku sempat berpikir apakah kita bisa lanjut atau tidak”, kata Atna. “Ternyata jarak yang memisahkan kita membuat banyak juga perubahan, diantara kita”, kata Atna lagi. “Iya Na, akupun juga merasakan seperti itu”, kata Andra. “Ditambah lagi dengan kesibukan yang luar biasa yang kita hadapi kemarin”, kata Andra lagi. “Atna maafkan aku, aku juga tenang kalau kamu bisa menerima Mas Alvan”, kata Andra. “Aku senang bisa dekat denganmu selama ini, mungkin kita tetap bisa bersahabat, walaupun tak seperti dulu”, kata Andra. “Sebenarnya aku juga berat Dra, berpisah denganmu, mungkin ini kehendak Allah yang harus kita lalui, kata Atna. Dipelupuk mata Andra terlihat air mata juga menites dipipinya. Namun Andra tak mau memperlihatkan kepada Atna, dia berusaha untuk tegar. “Baiklah Dra, nanti aku akan pikirkan lagi untuk hubunganku dengan kak Alvan”, kata Atna. “Jangan lama-lama berpikir ya Na, aku gak mau kamu sedih”, kata Andra. “Aku sangat berharap kamu segera memberikan jawaban baik ke mas Alvan”, kata Andra lagi.

Setelah selesai berkata dan mengungkapkan keinginannya, Andrapun pamit untuk langsung berangkat ke Malang, dengan kereta api yang sudah dipesan tiketnya saat akan berangkat. Atnapun manawarkan untuk mengantarnya ke Stasiun Tugu Yogyakarta. “Aku anter saja Dra ke Stasiun Tugu biar lebih cepat kalau pakai motor”, kata Atna. “Nanti dimarahi sama mas Alvan”, ledek Andra. “Ah kamu bisa aja”, Atna membalas dengan senyumnya. “Sebentar ya aku keluarkan motor dulu”, kata Atna. “Ok”, kata Andra sambil tersenyum.

Atna dan Andra menuju stasiun Tugu, Atna yang di bonceng Andra melayang pikirannya, mengingat saat berangkat ke tempat bimbel bersama Andra. Andra yang sering mengantar jemput dirinya, kini mungkin yang terakhir kalinya dia dibonceng Andra. Andra yang baik, bahkan merelakan dirinya untuk saudaranya. “Apakah Andra membawa kesedihannya untuk pergi ke Malang”, Atna bergumam. Sepanjang jalan Andra tidak banyak berbicara, dia hanya konsentrasi dengan motor dan jalanan yang cukup padat. Sampai di stasiun Andra langsung masuk ke peron dan jalur keretanya. Ternyata kereta yang akan ditumpangi sudah ada di sana. Andra berkata,”Na kamu jangan sedih ya, harus selalu bahagia, jangan banyak berpikir, nanti cepet tua loh”. “Sudah ya, maaf kalau aku banyak mengecewakanmu, jangan lupa undangannya ya, hahaha...”, kata Andra sambil menjabat tangan Atna dengan erat. Atnapun hanya tersenyum dan berkata,”Hata-hati ya Dra, semoga selalu sehat dan sukses”. Atnapun langsung ke parkir motor dan pulang ke rumahnya.

Bersambung....

Jakarta, 250422

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Trimakasih admin

25 Apr
Balas

Trimakasih admin

25 Apr
Balas

Trimakasih admin

25 Apr
Balas

Mantap tulisannya bunda, semoga sehat dan sukses selalu

25 Apr
Balas



search

New Post