Karir Guru - 35 (TAGUR HARI KE 162)
Oleh : Dewi S
Sepertinya Atna sudah mulai bisa menerima Alvan sebagai teman dekatnya, “Harapan mas Alvan apa?, tanya Atna. “Ternyata kamu juga suka sama aku kan?”, Alvanpun mulai meledek Atna. Keduanya saling tersenyum, Alvan langsung meraih tangan Atna, “Trimakasih ya Na”, kata Alvan dengan bahagia. “Kan saya belum jawab mas”, kata Atna. “Dari sikapmu aku bisa rasakan hal itu”, kata Alvan. Atnapun mengangguk tanda setuju apa yang dikatakan oleh Alvan. “Mulia hari ini kita jadian ya”, kata Alvan lagi. Atna mengangguk sekali lagi sambil tersenyum.
Selesai makan mereka berjalan ke kosan Atna, sekarang Alvan memberanikan diri untuk mengantar Atna sampai kosannya. Sampai dikosan Atna Alvan berkata, “Ada yang mau aku bantu beresin barangnya Na”. “Makasih mas, sudah rapi kok, tinggal angkat saja nanti”, kata Atna. “Nanti aku pulang ke Magelang dan besok aku bawa mobil, sekalian saja barangmu aku bawa”, kata Alvan. “Bolehkan aku main ke rumahmu”, kata Alvan. “Silahkan mas, pintu terbuka kok”, kata Atna sambil tersenyum. “Oh iya besok kan ambil ijazah dan akta kan”, kata Alvan. “Besok tunggu aku dan kita bareng ambilnya”, kata Alvan lagi. “Iya mas”, kata Atna.
Atna hari ini menginap dikosannya agar tidak bolak-balik saat ambil Ijazah dan aktanya, namun Alvan langsung pamit pulang ke rumahnya ambil mobil untuk membawa pulang barangnya dan punya Atna. Sebelum pulang Alvan mampir ke kosannya untuk mengambil barang yang bisa dibawanya sekarang. “Mau ikut ke kosanku gak?”, tanya Alvan. “Gak usah mas, gak enak, kan kosan cowok”, kata Atna. “Nanti kalau kepincut yang lain gimana”, kata Atna lagi. “Gak mungkinlah, karena aku kan yang paling ganteng”, sahut Alvan dengan percaya dirinya. “Ok, kalau gitu kamu istirahat saja ya, aku ke kos dan nanti langsung pulang, aku gak mampir lagi ke sini lo ya”, kata Alvan. “Jangan berharap aku menghampirimu lagi”, kata Alvan. “Sudahlah mas, sana cepet berangkat”, kata Atna. “Wah sudah diusir ya”, kata Alvan. “Habis dari tadi sudah pamit, tapi masih saja ngobrol”, kata Atna dengan nada manjanya. “ok deh aku pergi”, kata Alvan sambil berjalan keluar dari kosan Atna. Sambil berjalan membalikan badan lagi,”Daaa...” kata Alvan. Atnapun tersenyum dan melambaikan tangannya tanda perpisahan. Atnapun masuk ke kamar kosnya untuk merapikan barang yang belum rapi. Selesai mengepak barangnya Atnapun istirahat. Di tempat tidurnya dia tersenyum sendiri membayangkan apa yang sudah dia lakukan bersama Alvan. Perkenalan yang singkat, namun membuat Atna bahagia, terutama perhatian Alvan membuat Atna terbuai bahagia. Betapa bahagianya kalau bisa bersanding sampai di pelaminan bersama Alvan yang ganteng, baik, pintar pula.
Alvanpun langsung membawa barang yang bisa di bawa untuk naik bis ke Magelang, benar memang tidak melewati kosan Atna, ada jalan lain untuk menuju jalan raya yang lebih cepat. Tak berbeda dengan Atna, Alvanpun bahagia saat berada di bis antar kota, akhirnya dia bisa dekat dengan Atna yang sudah lama dia incar.
Bersambung....
Jakarta, 270422
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga mereka berjodoh yaaa hehe....
mantap ceritanya menarik
Akhirnya jadi juga... Siip kisahnya, Bu Dewi. Salam sukses selalu.
Trimakasih Admin
Trimakasih Admin
Trimakasih Admin
Trimakasih Admin
Cerita yang sangat keren dan mantab bu Dewi semoga sehat selalu dalam menjalankan ibadah puasa