Karir Guru - 43 (TAGUR HARI KE 174)
Oleh : Dewi S
Beberapa kali atna mencoba sepatu, akhirnya dapat juga yang pas ukuran dan modelnya, Atna langsung bilang ke penjaga tokonya, “Mbak yang ini saja”. “Baik bu, saya buatkan notanya, nanti bayar dan ambil barangnya di kasir”, kata penjaga toko tersebut. “Iya mbak”, jawab Atna. Setelah selesai menuliskan notanya, eh langsung diminta oleh Alvan, “sini mbak notanya”, kata Alvan. Penjaga tokonya bengong, namun Alvan terus berkata, “Saya yang bayar”.
Alvan terus menuju ke kasir dan menunjukkan nota sepatu Atna, Atna tak bisa berbuat apa-apa hanya menuruti perkataan Alvan dan menunggu di samping Alvan. Alvanpun langsung membayar sejumlah yang ada di nota, kemudian petugas kasir menerima dan menyerahkan sepatunya kepada Alvan. “Yang ini kan”, kata Alvan. “Iya mas, bener”, jawab Atna. Mereka melanjutkan perjalannan melihat dan masuk beberapa toko yang lain, kemudian istirahat di rumah makan yang ada di dekat toko-toko. “Yuk makan dulu”, kata Alvan. “Ayo”, jawab Atna. “Kali ini aku yang bayar loh mas”, kata Atna. “Okelah, kamu kan banyak lesannya juga”, kata Alvan. “Makasih “, jawab Atna. “Mas mau makan apa?” tanya Atna. “Makan sop Iga saja yuk”, kata Alvan. “Oke”, jawab Atna. Atnapun langsung memesan 2 Sop iga, 2 nasi dan 2 es jeruk manis. Sambil makan mereka terus ngobrol hal- hal yang menyenangkan. Tak terasa waktu sudah mulai sore, merekapun bersiap untuk pulang, namun sebelum sampai di rumah, Alvan mampir ke tukang Martabak manis membeli oleh-oleh untuk Omnya Atna.
Sampai di rumah Atna langsung istirahat dan Alvanpun langsung pulang ke rumah saudaranya. Alvan baru sampai di halaman sudah ditunggu Duta, “Wah asyik nih seharian pacaran”, kata Duta. “Pacaran apaan sih”, kata Alvan. “Itu beli apa hayo?” tanya Duta. “Tadi mampir ke Pasar Baru, karena tempat tes Atna dekat sana”, kata Alvan. “Oh gitu, mana makanan buatku”, kata Duta. Alvan menupuk jidatnya, lupa membelikan makanan buat Duta. “Oh iya lupa”, kata Alvan. “Tuhkan lupa, sudah pinjam motor, lupa lagi beliin makanan, pasti gara-gara berduaan nih sama mbak Atna”, kata Duta. “Ya udah nanti kita makan malam diluar, sekalian sama bu lik”, kata Alvan. “Asyik, gitu donk, ngrasaiin gajinya mas Alvan, hihihi...”. kata Duta meledek.
Dari dalm rumah mamanya Duta sudah melihat kalau Alvan pulang dan langsung menghampiri Alvan, “Ayo masuk mas”, kata mamanya Duta. “Kamu ini Ta, masnya baru sampai sudah dibrondong pertanyaan saja”, kata mamanya lagi. “Habis itu mas Alvan kan kalau sudah berduaan lupa deh sama aku”, kata Duta. “Kalau perlu aja, cepet bener manggilnya”, kata Duta lagi.”Ah kamu ini”, kata mamanya sampil mengelus kepala Duta. “Oh iya ma, nanti kita makan malam diluar ya, mau ditraktir sama mas Alvan”, kata Duta. Mamanya Duta melihat ke arah Alvan. Alvanpun mengagukkan kepalanya pertanda benar kata-kata Duta. “Sebenarnya sih mama juga sudah masak, tapi gak papalah bisa buat besok lagi”, kata mama Duta. Setelah mandi dan salat Maghrib, Duta, Alvan dan mamanya pergi mencari restoran yang akan digunakan untuk makan malam. “Kita ke mana nih Duta?”, tanya Alvan. Tenang mas, sambil menyopir Duta mengarahkan mobilnya ke tempat yang sudah diincarnya.
Bersambung....
Jakarta,090522
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Trimakasih Admin
Trimakasih Admin
Trimakasih Admin