Oleh : Dewi S

Tak terasa setahun berlalu, tahun ajaran baru juga sudah dimulai Atna melepas satu sekolah swasta yang yayasannya kecil, dia mendapatkan sekolas swasta yang bagus, sehingga dia harus mengajar pagi full di sekolah tersebut. Setelah mempertimbangkan berbagai hal Atna akhirnya melepas sekolah Neheri yang dia pegang. Memang kalau dihitung dari penghasilan jauh lebih besar dari tahun lalu. Atna sebenarnya sayang melepas sekolah negeri tersebut, namun karena tak ada formasi di mata pelajaran Matematika, bahkan sudah ada yang masuk guru CPNS bidang Fisika, maka Atnapun mau gak mau harus meninggalkan sekolah negeri tersebut.

Atna sangat beruntung mendapatkan sekolah swasta di daerah grogol ini, muridnya banyak, juga banyak dari kalangan menengah ke atas, sehingga pelayanan terjadap siswapun juga harus prima. Guru harus masuk setiap hari, walaupun tidak ada jadwal mengajar. Banyak yang haris dikerjakan walaupun tidak ada jam mengajar, seperti koreksi, mempwrsiapkan untuk mengajar, maupun tugas yang akan diberikan kepada siswa. Di samping itu di sekolah ini juga menuntut perangkat pembelajran yang lengkap, seperti Program tahunan, program semester, rincian jam mengajar, silabus, RPP, apalagi Atna juga diminta menjadi wali kelas, maka harus mempunyai data siswa yang lengkap. Tuntutan yang diminya sekolah sesuai juga dengan honor yang di berikan. Memang sangat berbeda dengan siswa yang di negeri, karena sekolah swasta tersebut bayaran SPPnya cukup mahal, maka semangat belajar siswanyapun bagus, apalagi dukungan dan motivasi belajar dari orang tua juga sangat bagus. Banyak siswanya yang nerprestaso dilomba-lomba bidang akademik.

Kegiatan ekstra kurikulernyapun tak kalah hebatnya, Marching band sekolah tersebut sering menjuarai lomba. Pelayanan terhadap siswa memang sangat diutamakan.

Walaupun demikian sekolah tersebut masih memberikan kesempatan untuk gurinya yang mengajar siang di sekolah lain. Dengan catatan setelah jam kerja di sekolah tersebut habis. Sekolah ini masih masuk enam hari. Sehibgga maksimal jam 13 sudah bisa meninggalkan sekolah. Gurunyapun diijinkan untuk memberikan les pada siswanya, bagi orangtua yang menginginkan.

Waktu Atna nyaris dari pagi sampai malam mengajar, kalaupun tidak mengajar dia masih memberikan les privat ke siswa yang meminta. Atnapun sedikit, demi sedikit bisa menabung dan mengirimkan kepada orangtuanya.

Hanya hari minggu waktu Atna untuk istirahat, dan sering pula digunakan untuk lebih mengenal dengan Alvan, demikian juga dengan Alvan, karena sudah PNS, dia juga sangat sibuk, diluar jam kerjanya dia juga masih les privat, sehingga hari minggu itu dia selalu main ke rumah Atna tinggal, kalau tidak ngobrol di rumah, biasanya Alvan mengajak Atna keluar rumah. Banyak hal yang mereka bicarakan. Keseriusannya akan melamar Atna yang selalu menjadi topik pembicaraan. "Namti kalau lamaran di sini apa di Yogya ya?" tanya Alvan. "Sebaiknya di Yogya saja mas, orangtua kita kan semua di sana",kata Atna. "Betul juga ya", kata Alvan.

Alvanpun menagih janji Atna tahun lalu, apakah Atna sudah siap menikah dwngannya.

Bersambung....

Jakarta, 170522