Kembar

#TantanganGurusiana

# Tantangan menulis hari ke-3

"Bu, ini yang mana foto ibu dan umi?"

Adif ponaan saya bertanya dengan bersemangat.

"Coba Adif tebak, uminya Adif yang mana? Ibu yang mana?" Saya balik bertanya.

"Adif tak tahu. Sama wajahnya." Jawaban Adif membuatku tertawa kecil.

Kembar, foto ini menunjukkan gambar sepasang anak kembar. Itu gambaran saya di masa lalu. Teringat kembali memori di masa kecil. Tak ku ingat lagi kapan foto itu diambil. Mungkin tahun 1990. Tak dpt dipastikan.

Kami selalu kompak. Bahkan ada kekompakan yang sengaja kmi lakukan untuk menambah bingung orang lain. Salah memanggil adalah hal wajar. Tapi kami sudah sepakat, jika ada yang salah memanggil nama salah satu diantara kami, jangan mau menjawab nya. Terkadang ibu saya pun salah memanggil. Dan kami tetap memilih diam. Betapa kompaknya kami sejak kecil.

Waktu begitu cepat berlalu. Usia tak lagi muda. Tapi kekompakan anak kembar tak luntur ditelan masa. Meskipun sudah mempunyai keluarga masing-masing. Hati kami selalu bersama. Tak jarang kami pergi berlibur dengan keluarga masing-masing, saat kami kembali bertemu, bisa dipastikan akan membawa dua buah barang serupa. Entah itu berupa baju atau sendal atau hanya gantungan kunci.

Anak kembar selalu bersama. Meskipun berpisah karena kondisinya sudah sama-sama berkeluarga, namun hati ini tetap satu. Sedihmu menjadi sedihku juga. Gundahmu juga gundahku. Bahkan air mata yang menetes akan sama-sama juga.