Alarm Kehidupan
Desember 1975
Engkau dilahirkan
Waktu itu bundamu berjuang antara hidup dan mati
Ingatlah hal itu selalu
Walau kini engkau telah dewasa
Akan tetapi…
Renungkanlah!
Ilmu mana yang telah engkau amalkan ?
Yang lalu biarlah berlalu
Esok masih ada waktu
Namun…
Teguh dan Ikhlashlah…
Ingatlah Allah dalam setiap helaan napasmu!
Untaian huruf demi huruf itu adalah nama pemberian almarhum orang tuaku. Bapak Arifin dan Ibu Zuraida. Semoga rahmat Allah selalu tercurah kepada keduanya, dan semoga beliau berada di tempat terbaik disisi-Nya, Aamiin ya rabbal aalamiin. Aku untai huruf demi huruf menjadi kalimat sederhana di tahun 90-an. Sampai hari ini masih sering kubaca sebagai alarm dalam kehidupanku.
Sahabat, sebagai seorang pendidik, tentu kita sering memberikan nasehat untuk peserta didik kita. Namun sesungguhnya nasehat yang kita berikan tersebut, juga ditujukan untuk diri kita sendiri. Terkadang, kita juga menerima nasehat dari teman, saudara atau orang tua kita. Bahkan mungkin saja suatu nasehat berasal dari anak-anak atau orang yang lebih muda. Pepatah mengatakan: Pandanglah apa yang disampaikan, tetapi janganlah pandang siapa yang menyampaikan. InsyaaAllah nasehat menasehati di dalam kebaikan menjadi cambuk untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Limbanang, 29/5/2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Super sekali un
Mantap bu... Sukses selalu
Betul