Kepakan Sayapnya ...
Sahabat, hari ini kita napak tilas kembali ke era 90-an. Saat kita yang merupakan koloni biologi mengikuti perkuliahan zoology vertebrata. Belajar beragam struktur dan fungsi tubuh hewan vertebrata, dengan ujian praktek dengan system gong. Hmm…Andai waktu bisa diputar, rasanya aku masih pingin back to campus lagi..he..he.
Sahabat, pernahkah sahabat memperhatikan bagaimana seekor anak burung belajar terbang?. Tidak mudah bagi seekor anak burung bisa terbang untuk pertama kalinya . Perlu keberanian dan induknya akan senantiasa mengawasi si anak yang sedang belajar. Pada tahap awal, si anak burung belajar mengepak-ngepakkan sayapnya, supaya otot-ototnya menjadi kuat. Setelah itu mulai belajar meniru gerakan burung yang terbang di sekitarnya. Si anak burung mungkin saja jatuh berulangkali saat belajar, tetapi dengan semangat 45 mereka akan kembali ke sarangnya dengan melompat-lompat. Hal ini mulai ketika si anak burung berusia dua minggu. Hmm.. masih mungil!
Jika si anak burung berhasil mendorong kaki dan mengangkat sayap secara bersamaan, barulah dia bisa terbang. Tantangan yang utama adalah ketika melawan gravitasi bumi. Burung harus memiliki gaya angkat yang besar, untuk mengimbangi gravitasi. Allah Maha Besar, menciptakan setiap makhluk-Nya dengan sempurna. Secara morfologi, burung memiliki rangka yang ringan tetapi kuat, dengan struktur sayap dengan desain khusus. Sayap burung yang melengkung menyebabkan aliran udara di bagian atas lebih cepat dari bagian bawah, sehingga menghasilkan gaya angkat dan gaya dorong yang efektif untuk terbang. Saat sayap dikepakkan, maka berlaku hukum Newton 3. MasyaAllah… Setiap Kepakan sayap adalah perwujudan rasa syukur dan bentuk tasbihnya kepada yang Maha Pencipta. Allah menjelaskan dalam Quran surat An Nur ayat 41, terjemahannya : Tidakkah engkau (Muhammad) tahu bahwa kepada Allah-lah bertashbih semua yang ada di langit dan di bumi, dan juga burung yang mengembangkan sayapnya. Masing-masing sungguh telah mengetahui (cara) berdoa dan bertashbih. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
Sahabat, Jika burung bertashbih di setiap kepakan sayapnya, bagaimana dengan kita manusia? Sebuah refleksi bagi kita semua. Limbanang, 1 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren uni
Oke punya bun
Mantap...sekali
menarik. salam literasi
Trm ksh atas support nya sahabat penulis...