Tawa Kepada Tanya
Bulan sedang berlari-lari kecil, di pelataran langit yang sedang berganti jingga
Hampir saja ia terjatuh
Akibat tersandung rangkaian tawa
Yang berasal dari mulut kotor para pendosa
Dari kejauhan sesosok makhluk menatap dengan raut wajah yang kebingungan,
Dipenuhi tanda tanya
Ia meninggalkannya di dalam hati, membiarkannya murka dengan ketidaksabaran
Dalam kesendirian, kekosongan ruang tanpa adanya materi, setelah segala wujud merekah
Hancur sudah, berkeping-keping berserakan diatas lantai yang basah
Namun, tawanya semakin mengeras, sampai menghiraukan suasana yang telah pecah
Semakin larut dalam ketidakberdayaan
Membuai hasrat yang menggebu-gebu
Dan kini, ia pun lupa
Perlahan-lahan waktu menghapusnya
Membiarkannya lenyap dari udara
Sebagaimana tawanya
Yang sudah menghapus semua
Kebingungan dan ketidaktahuan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar