Mari Menari
Ingin kukayuh kaki di padang yang gersang ini
Melompat di sebagian kaki yang mulai letih
Merangsek ke kiri dan kanan tiada henti
Mengobarkan rasa yang entah tiada dapat dikata lagi
Oi...
Indahnya alam, baru terasa setelah mendapat kebebasan
Ah...
Harumnya bunga kopi
Baru tercium setelah melewati pengapnya jeruji besi
Bahkan, lalu lalang orang menjadi hiburan tersendiri
Ketika hidup tak lagi di balik pagar besi
Berjinjit-jinjit kaki
Menirukan alunan dunia
Yang dramanya tak pernah berhenti
***
Ponorogo, 1 Oktober 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar