Dewi Zulin

Guru bahasa Indonesia di MAS Darul Huda. Sebuah madrasah yang berada di bawah naungan pondok pesantren Darul Huda, Mayak, Ponorogo. Saya memiliki mimpi menjadi ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Puskesmas Pagi Itu (4)

Puskesmas Pagi Itu (4)

Hampir 2 jam aku menunggu giliran dipanggil di poli gigi. Rasanya ingin berteriak dan pulang saja jika tak ingat kebaikan orang tadi.

"Bu Ana. Silakan masuk."

Aku segera berdiri dan mengikuti petugas poli gigi. Begitu pintu kubuka, mataku beradu pandang pada mata seseorang di dalam poli itu. Kukerjapkan beberapa kali. Mungkinkah aku bermimpi?

"Silakan duduk, Bu."

"Eh, iya, Mbak." jawabku gugup.

"Apa yang dikeluhkan, Bu?"

"Gigi saya yang kanan atas sering sakit, Mbak. Suka kambuh sudah hampir lima bulan."

Kulihat mbak petugas itu mengangguk sambil mencatat di lembaran. Setelah itu, dia selesai menulis, ditensinya aku. Tak kuduga, tensiku naik tinggi sekali, 155.

"Ibu sehat ya hari ini?"

"Sehat Mbak, tapi saya sedikit takut."

"Tenang ya, Bu. Tidak apa-apa."

Setelah semua selesai, petugas yang kuperkirakan masih berumur 25 tahunan itu pun memberikan salinannya pada dokter. Lalu, menyilakanku duduk di tempat eksekusi. Diberikannya aku obat kumur betadin. Semua perintahnya kuikuti.

"Sudah siap?" tanya dokter.

Aku hanya mengangguk. Kubuka mulut dan dokter pun memeriksa gigiku dengan sebuah alat. Beberapa kali mata kami beradu pandang. Jengah rasa hatiku. Akhirnya kuputuskan untuk menutup mataku.

"Eh, jangan tidur, Bu."

Aku tersentak dan segera membuka mata. Kulihat mbak petugas tersenyum. Kesal rasa hatiku, tapi aku hanya bisa diam.

"Ratna, tolong kamu ambilkan catatan yang kemarin diberikan petugas umum ya. Kucari tadi nggak ada."

"Baik, Dok."

Mbak petugas yang dipanggil Ratna itu pun segera melangkahkan kakinya keluar ruangan. Praktis tinggal kami berdua.

"Bagaimana kabarmu?"

Aku tertunduk.

"Baik." jawabku singkat.

"Ah, kurasa kamu tidak baik. Nyatanya, sakit gigi kan?"

Aish, salah jawab rupanya aku.

"Sejak kapan kamu praktik di sini?"

"Sejak puskesmas ini berdiri," jawabnya sekenanya. Kulihat dia tersenyum seolah puas melihat kedongkolanku.

***

Kediri, 18 Maret 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post