TABRAK LARI

PESERTA DIKLAT SAGU SABU

Menempuh perjalanan yang sangat jauh setiap pagi adalah resiko yang harus kujalani. Bagaimana tidak, aku harus mondar – mandir Perpat – Gantung setiap hari untuk menjalankan tugasku sebagai guru. Karena jabatanku merangkap sebagai guru, sekretaris ,bendahara , baby sister, koki, serta cleaning servise aku harus rela bolak – balik menenpuh jarak ratusan kilo. Bahkan kalo di jumlahkan mungkin duaratus tipuluhan kilo yang harus aku tempuh.

Bangun pagi adalah rutinitas ku, dengan baju seragam rumah alias daster bolong – bolong kesayanganku aku mulai mengeksekusi pekerjaan rumahku. Selepas itu aku harus memandikan anak – anak . jam lima pagi hari aku sudah harus tancap gas, agar sampai di sekolahan tepat waktu.

Pagi itu aku pamit sama suami, biasalah cium tangan cium kening agar aku tenang dalam perjalanan. Pagi yang cerah dan senyum dibibir merah , kata Cryse, akupun berangkat dengan hati penuh harapan pasti. Sampai di sebuah desa aku terkejut dengan bayangan hitam yang tiba – tiba menerpaku. Karena memang suasana masih sangat pagi, tentu tidak begitu jelas apa yang menabrak aku, ketika sekoyong – koyong aku terjatuh. Braakkk suara keras dan menggelegar. Aku terpental sejauh lima meter dari motor. Dalam keadaan setengah sadar aku mencoba bangkit. Akan tetapi badan aku terasa berat. Terdengar sayup – sayup orang berdatangan mencoba menolongku ketika akhirnya pandangan mataku kabur.

Perlahan kubuka mataku, aku terkejut karena anak dan suami aku ada disisiku. Apa yang terjadi ,aku bertanya sama ayang bro yang telah menemaniku selama kurang lebih sepuluh tahun ini. Bu tadi ibu tabrak lari, tapi Alhamdulilah ibu selamat. O jadi aku tadi kena tabrak, gimana yang menabrak ku yah, aku masih penasaran dengan apa yang terjadi. Ya lari bu, wong yang melakukan tabrak lari sama kamu tuh Anjing kok. Oh jadi aku tadi ditabrak Anjing yang memang jumlahnya sangat banyak di Belitung ini, sudah itu anjingnya lari. Aku baru tahu istilah yang ayang bro ku bilang Tabrak lari, sudah nabrak lari. Aku tertawa getir karena disamping lucu ternyata dokter bilang tulang bahuku begeser beberapa inci. Nasib – nasib.