Diah Fakhmawati

an English teacher in a boarding school at Jogjakarta...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tiga Cinta
https://www.google.co.id/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fmedia.licdn.com%2Fmpr%2Fmpr%2FAAEAAQAAAAAAAAofAAAAJGM3ZDAyNzJmLWIwNGItNGVmMy1iMDMzLWExYWY4NzJkNmMzMA.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Fwww.linkedin.com%2Fpulse%2Fluck-love-innovation-tony-nguyen&docid=UuldWyUzALkrOM&tbnid=E6eXUFIoczmk5M%3A&vet=10ahUKEwjfkM-PhtTUAhXEopQKHdNiClkQMwgvKAAwAA..i&w=2000&h=1350&bih=452&biw=320&q=can%20t%20stop%20thinking%20about%20him&ved=0ahUKEwjfkM-PhtTUAhXEopQKHdNiClkQMwgvKAAwAA&iact=mrc&uact=8

Tiga Cinta

Sekilas kemarin menyimak tayangan kajian sebelum buka puasa, seorang ustadz menjelaskan tentang jenis cinta. Ternyata ada tiga jenis cinta. Ketiga jenis tersebut berbeda cirinya dan berbeda efeknya. Nah jenis cinta yang mana yang anda punya selama ini? Atau benarkah sesuatu yang selama ini anda dapatkan atau berikan itu disebut cinta? Berikut ini tangkapan saya tentang jenis-jenis cinta tersebut, tentu saja berdasar sedikit pengetahyuan saya tentang cinta 💜

1. Rahmah

Cinta jenis ini adalah cinta yang jika semakin mendalam dan membesar akan memberikan kasih dan sayang yang semakin besar pula. Cinta yang demikian adalah cintanya manusia kepada Allah Tuhannya.

Ketika seseorang mencintai Rabbnya maka dia akan senantiasa dikasihi dan disayangi dalam hidupnya. Hidup terasa ringan. Apa yang dibutuhkan senantiasa dicukupkan oleh Allah. Itu pasti, hanya saja tidak selalu seorang manusia itu menyadari bahwa kecintaanya sudah menyebabkan Allah memberi kebaikan kepadanya. Ada saja yang menjadi ragu atau berhenti mencintai Tuhannya karena merasa tidak dicintai Tuhannya karena dia mengalami kegagalan atau mendapatkan hal-hal yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Itulah kelemahan manusia. manusia merasa apa yang dia pikir baik itu pasti baik. Padahal Tuhan yang dia punya itu Maha Tahu. Dia lah yang tahu mana yang baik mana yang buruk.

Ketika seseorang merasa sudah mencintai Rabbnya tapi dia masih merasa hidupnya kurang beruntung sehingga dia selalu berusaha dan tiada henti berdoa supaya keberuntungan menghampirinya, disitulah Sang Rabb memberikan kasih sayangnya dengan selalu memberinya hidayah untuk tidak lelah berdoa. Di lain tempat banyak orang yang juga tidak beruntung tapi justru melakukan hal-hal yang musyrik alias yang tidak dibenarkan agama dan hukum negara. Hal tersebut terjadi karena tiada kecintaan pada sang Khalik, tak ada rahmah. Sebaliknya, seseorang juga bisa dibiarkan tersesat dalam kesenangan dan jauh dari kesengsaraan tapi bermaksiat dan bergelimang dosa hidupnya karena tiada cinta kepada Rabbnya sehingga tak ada rahmah atau kasih sayang dari Allah baginya.

Lalu apa cirinya seseorang yang mencintai Allah? Yang bisa dikatakan mencintai Allah adalah yang senantiasa menjalani perintahNya dan menjauhi laranganNya, yang senantiasa tawakal atas apa yang telah ia dapatkan. Yang tetap mengingat dan menyebut namaNya di kala bahagia dan sedih.

2. Mawaddah

Mawaddah adalah jenis cinta yang akan membuat seseorang semakin dalam cintanya ketika dia mengetahui kelemahan orang yang dicintainya. conta yang bukan membuatnya meninggalkan atau mengurangi kadar cintanya ketika tahu kekurangan yang dikasihinya. Itulah cintanya suami istri. Cinta yang membuat seorang istri atau suami yang justru akan membuat semakin mencintai pasangannya ketika salah satu berbuat salah atau diketahui kelemahannya, dengan cara membantu memperbaiki dan menutupi atau melengkapinya dengan kebaikan yang dia punya. Itulah cintanya pasangan yang menikah bukan pacaran. Dalam berpacaran biasanya orang akan mencari atau menentukan pacar yang terbaik, yang tidak punya kekurangan (setidaknya di matanya). Dia akan meninggalkan dan mencari yg lain jika mengetahui keburukan atau kelemahan pacarnya. Cinta mereka cinta yang kadang besar kadang kecil bahkan menghilang. Kenapa? Karena tidak adanya perjanjian di hadapan Tuhannya atas keputusannya menerima seseorang menjadi pasangannya. Tidak ada ikatan sama sekali. Ketika putus ya putus saja, tidak ada kerepotan harus begini harus begitu.

Berbeda dengan cinta mawaddah. Cinta mawaddah senantiasa membuat seseorang akan bisa menerima apapun kondisi pasanganhya. Bahkan hal itu akan menjadikannya lebih dalam mencintainya. seseorang yang semakin cinta dia akan senantiasa mensyukuri dan berusaha menutupi kelemahan pasangannya dengan kelebihan yang dipunyaai pasangannya. Dia akan membantu memperbaiki kesalahan pasangannya.

Tidak perlu contoh banyak. Anda bisa melihat pada orang tua anda, kakek nenek anda atau pasangan yang anda kenal yang telah mengarungi biduk rumah tangga hingga puluhan tahun lamanya. Semakin lama usia kebersamaan mereka semakin sedikit pertikaian atau perselisihan yang terjadi. Hal itu karena semakin dalam rasa sayang dan pengertian yang bereka berikan.

3. Mahabbah.

Cinta mahabbah adalah cinta yang bisa naik turun. Cinta yang kadang sampai bisa memuja apa yang dicintainya tapi di waktu lain bisa membencinya dengan sangat bencinya. Bisa dikatakan sebagai cinta yang datang dan pergi (seperti lagu tahun 80an ).

Contoh cinta jenis ini adalah cintanya orang berpacaran (seperti yang terpapar sebelumnya) atau bisa jadi cintanya pasangan yang menikah kemudian bercerai dengan alasan sudah tidak ada cinta.

Contoh lain adalah cinta dunia. Sering kita dengar tentang perjalanan rohani artis terkenal yang kemudian meninggalkan dunianya untuk berjuang di jalan dakwah. Biasanya mereka menceritakan pengalaman hidupnya yang bergelimang dengan keduniaan alias hedonisme, hubbuddunya. Segala hal keduniaan yang begitu dicintainya dicari dan didapatkan dengan segala upaya. Namun ketika dia mendapat hidayah dengan mudahnya dia meninggalkannya dan berhenti mengejarnya. Seperti itulah mahabbah. Situasi yang tidak konsisten, kadang besar rasa cintanya kadang sedikit, kadang hilang. Namun, cinta jenis ini tidak hanya terjadi antara manusia dengan benda atau material atau pada sesama manusia tetapi juga terjadi antar manusia dengan Tuhan Rabbnya. Seseorang sangat bisa terlihat sangat mencintai Rabbnya tapi selang waktu seperti lupa dan terlihat menyepelekan, tidak lagi mencintainya. Misalnya di bulan Ramadhan, hampir setiap muslim tampak taat dengan berpuasa, sholat malam, baca qur'an, mengikuti kajian, menutup aurat, bersedekah dan beribadah sunah lainnya. Namun setelah selesai ramadhan hilang dan tak kembali.

Nah dari ketiga jenis cinta tersebut cinta manakah yang anda upayakan dan anda dapatkan selama ini?

Sudahkah kita mendapat rahmah dari Allah dan mawaddah bagi keluarga? atau masih mahabbah? Sudah tepatkah mahabbah kita selama ini?

Selamat memperjuangkan cinta anda.

Salam Cinta ❤

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga cinta kepada Allah Sang Pemilik Jiwa yang dapat abadi.

23 Jun
Balas

Aamiin

24 Jun

Aamiin

24 Jun

Terima kasih semua sudah sudi mampir.. Semiga hidup kita selalu dikelilingi cinta

23 Jun
Balas

Terima kasih semua sudah sudi mampir.. Semiga hidup kita selalu dikelilingi cinta

24 Jun
Balas

Pelajaran CINTA ini mengingatkanku pada masa-masa remaja dulu, Bu. Terima kasih. Salam kenal.

23 Jun
Balas

Yuhuyyy... Salam kenal juga pak

23 Jun

Cinta Allah tuch abadi dan selama lamanya

24 Jun
Balas

Sipp

24 Jun

Sipp

24 Jun

Sipp

24 Jun

Makin tinggi tahapan tangga cinta itu, makin berliku utk menggapainya. Dari segala cabang cinta, moga kita sampai pada puncak cinta padaNya.

23 Jun
Balas

Aamiin

23 Jun

Aamiin ya Allah,

24 Jun
Balas



search

New Post