Diah Pradnyanita

Hai... Saya adalah mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2023. Melalui platform ini saya akan berbagi pengetahuan dan pengalaman yang saya miliki. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Aksi Nyata Topik 1 - Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia (PSdPI)

Aksi Nyata Topik 1 - Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia (PSdPI)

MULAI DARI DIRI: Apa yang anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Sebelum mempelajari topik ini, yang saya pikirkan tentang topik ini, yakni akan membahas mengenai keragaman yang ada di Indonesia serta pengaruh sosial, budaya, ekonomi, dan politik terhadap pendidikan di Indonesia. Saya memikirkan hal tersebut karena judul pada topik 1 ini adalah Pengantar Perspektif Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Politik dalam Pendidikan Indonesia.

EKSPLORASI KONSEP: Apa yang anda pelajari dari konsep yang anda pelajari dalam topik ini?

Hal yang saya pelajari dari Eksplorasi konsep pada topik ini, yakni sejarah pendidikan Indonesia sebelum dan sesudah kemerdekaan. Akses pendidikan Indonesia saat sebelum kemerdekaan tidaklah sebebas saat ini. Pada masa kolonial, hanya orang-orang tertentu saja yang mendapatkan akses pendidikan sehingga pada zaman tersebut diskriminasi dalam akses pendidikan masih sangat tinggi. Berbeda saat Indonesia sudah merdeka, pendidikan sudah dapat diakses oleh berbagai kalangan. Namun tetap, walaupun Indonesia merdeka beberapa faktor seperti faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik masih sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan.

RUANG KOLABORASI: Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Pada Ruang Kolaborasi, saya bersama rekan-rekan kelompok saya menyimak 5 video yang tersedia mengenai pendidikan di daerah - daerah pelosok Indonesia. Setelah menyimak beberapa video tersebut, saya dan rekan kelompok saya mendapatkan wawasan baru mengenai panorama pendidikan di Indonesia. Kami juga menyadari bahwa suatu proses belajar tidak hanya terbatas pada ruang kelas, namun proses belajar juga dapat diwujudkan di luar kelas dengan memanfaatkan alam/lingkungan sekitar dengan menyesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan juga materi pembelajaran. Kemudian, dari menyimak beberapa video tersebut, saya dan rekan kelompok saya melihat contoh konkret mengenai dampak aspek sosial, budaya, ekonomi, dan politik terhadap pendidikan di Indonesia.

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL: Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Melalui demonstrasi kontekstual, saya merasakan pengalaman berharga saat berkolaborasi dan berdiskusi dengan rekan-rekan kelompok saya yang memiliki sudut pandang yang beragam. Dalam diskusi yang intens, kami mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan tugas secara kolaboratif, mengasah keterampilan komunikasi dan presentasi kami. Selain menjadi wadah untuk mengasah keterampilan komunikasi dan presentasi, proses ini memberi kami kesempatan untuk belajar cara menyajikan hasil kerja kami secara efektif, memastikan bahwa ide-ide yang kami sampaikan dapat dipahami dengan mudah oleh rekan-rekan yang mendengarkan presentasi kami. Semangat saling membantu dan berbagi pengetahuan menjadi nilai yang kami kembangkan, sementara pengembangan keterampilan berpikir kritis, analitis, serta penguatan kemampuan berkolaborasi, berkomunikasi, dan berkontribusi dalam kelompok menjadi inti dari pengalaman demonstrasi kontekstual ini.

ELABORASI PEMAHAMAN: Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?

Pendidikan multikulturalisme mengedepankan pemahaman akan keberagaman yang terdapat di dalam diri setiap peserta didik. Yang fokus utamanya melibatkan aspek etnis, budaya, suku, bahasa, dan latar belakang, yang menjadi bagian esensial dari identitas individu. Pada pendidikan multikultural tidak hanya sekedar mentransfer pengetahuan kepada peserta didik saja, namun pendidikan ini juga bertujuan mengakui keunikan masing-masing peserta didik, menggali pengalaman serta pandangan hidup yang beragam. Prinsip-prinsip kolaborasi, penerimaan, dan penghargaan terhadap perbedaan menjadi landasan utama, menciptakan atmosfer pembelajaran inklusif yang mana setiap individu merasa diakui tanpa diskriminasi.

Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ?

Pemahaman baru yang saya dapatkan, yakni guru memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong perubahan di dunia pendidikan. Saya juga lebih menyadari bahwa faktor-fotor seperti sosial, budaya, ekonomi, dan politik memiliki dampak yang sangat besar dalam dunia pendidikan. Dengan memahami konteks tersebut, memberikan pandangan yang lebih dalam pada saya terkait merancang pembelajaran dengan lebih efektif.

Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

Hal yang ingin saya pelajari lebih lanjut yakni mengenai strategi dan pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan dalam perspektif sosio-kultural untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan inklusif. Selain itu, saya juga ingin mendalami bagaimana mengimplementasikan prinsip-prinsip seperti menghargai keberagaman budaya, membangun interaksi sosial yang mendukung, dan lainnya dalam situasi pembelajaran yang sebenarnya.

KONEKSI ANTAR MATERI: Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Mata kuliah tentang perspektif sosiokultural dalam pendidikan memiliki keterkaitan yang erat dengan beberapa mata kuliah lain yang saya ikuti, seperti dalam konteks mata kuliah Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya, saya dapat memahami bahwa peserta didik memiliki latar belakang sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang beragam. Sehingga sebagai seorang guru diharuskan untuk memiliki pemahaman mendalam tentang karakteristik peserta didik. Dengan pemahaman tersebut, guru dapat merancang pengajaran yang lebih efektif, mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi pembelajaran peserta didik. Pada konteks mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif, dapat memahami bagaimana cara merancang rencana pembelajaran/modul ajar yang mana perlu menyesuaikan latar belakang serta karakteristik peserta didik terutama dalam hal menetapkan tujuan, asesmen, dan kegiatan pembelajaran. Sehingga agar dapat merancang rencana pembelajaran/modul ajar tersebut, guru sebaiknya memiliki pemahaman mengenai pembelajaran sosiokultural dan juga pembelajaran berdiferensiasi. Dengan memiliki pemahaman tersebut, maka rencana pembelajaran/modul ajar yang dibuat dapat sesuai dengan latar belakang, karakteristik, serta kebutuhan peserta didik sehingga pengalaman pembelajaran yang dialami peserta didik dapat lebih bermakna.

Kemudian pada konteks mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia, dapat memahami bahwa perkembangan pendidikan di Indonesia mencerminkan perubahan dari waktu ke waktu yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Pemahaman ini menjadi dasar penting bagi peran guru dalam menyesuaikan pendekatan pembelajaran sesuai dengan latar belakang peserta didik. Selain itu, dengan menerapkan pendekatan sosiokultural dalam pembelajaran dapat membantu peserta didik memahami identitas nasionalnya serta nilai-nilai luhur yang dimiliki bangsa Indonesia. Dengan menghubungkan mata kuliah lain, seperti Pemahaman tentang Peserta didik dan Pembelajarannya, Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif, serta Filosofi Pendidikan Indonesia dengan mata kuliah Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia, kita dapat lebih menyadari dan memiliki pandangan yang lebih luas mengenai pengaruh faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Sehingga hal tersebut dapat membantu dan memandu guru untuk merancang pembelajaran yang tidak hanya efektif saja, namun juga merancang pembelajaran lebih relevan bagi peserta didik dengan keberagaman latar belakang yang dimiliki.

AKSI NYATA: Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?

Manfaat pembelajaran pada topik ini yang saya dapatkan untuk kesiapan saya sebagai guru, yakni wawasan dan pengetahuan baru yang saya dapatkan membuka lebih luas pandangan saya bahwa sebagai seorang guru memiliki 2 peran yaitu sebagai pengajar dan pendidik. Peran guru tidak hanya sebagai pengajar yang hanya terbatas pada penyampaian informasi saya, namun guru juga memiliki peran sebagai pendidik yang mana mendidik peserta didik agar memiliki sikap, perilaku, dan karakter yang baik dan mencerminkan karakter Pancasila. Agar 2 peran guru tersebut dapat berjalan dengan baik, maka memerlukan kemampuan guru untuk merancang pengalaman pembelajaran yang sesuai dan memiliki makna, sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Selain itu, pemahaman yang saya peroleh dari topik ini juga membekali saya dengan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan konteks sosial dan budaya di lingkungan belajar peserta didik. Penting bagi guru untuk memahami perbedaan sosial dan budaya yang mempengaruhi peserta didik, sehingga mereka dapat merancang pendekatan pembelajaran yang responsif terhadap keragaman ini.

Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

Saat ini, kesiapan saya dalam menghadapi peserta didik dengan latar belakang beragam berada pada tingkat 8. Alasannya adalah karena saya telah mempelajari konsep-konsep dasar perspektif sosio-kultural dan memahami pentingnya faktor-faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam pendidikan. Namun saya sadari pengetahuan saya tentang perspektif sosiokultural masih terbatas, dan saya percaya masih banyak yang dapat dipelajari.

Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Agar dapat mengimplementasikannya secara optimal, saya perlu mempersiapkan diri dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang praktik-praktik terbaik dalam pembelajaran sosio-kultural. Selain itu, peningkatan keterampilan komunikasi dan kerjasama dengan berbagai pihak terkait, seperti peserta didik, orang tua, dan anggota komunitas, juga menjadi hal yang penting. Selanjutnya, saya berkomitmen untuk terus belajar dan mengikuti perkembangan terbaru dalam bidang pendidikan dan perspektif sosio-kultural untuk memperbarui pengetahuan dan keterampilan saya sebagai seorang guru. Dengan waktu dan dedikasi, saya berharap dapat mencapai tingkat kesiapan yang lebih tinggi menghadapi keberagaman peserta didik dan dapat menerapkan konsep sosiokultural secara lebih optimal.

Oleh: Ni Putu Diah Pradnyanita Setiadi

(PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2023, LPTK: UNDIKSHA)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post