Diah Pradnyanita

Hai... Saya adalah mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2023. Melalui platform ini saya akan berbagi pengetahuan dan pengalaman yang saya miliki. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Aksi Nyata Topik 5 - Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia (PSdPI)

Aksi Nyata Topik 5 - Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia (PSdPI)

MULAI DARI DIRI: Apa yang anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Sebelum mempelajari topik ini, yang saya pikirkan tentang topik ini, yakni akan lebih dalam mengenai scaffolding dan penerapan Zone of Proximal Development (ZPD). Dan setelah membuka topik 5 pada alur Mulai dari diri, sudah disediakan video mengenai pendidikan di Desa Wayatim, Bacan, Halmahera Selatan. Kemudian, saya diminta merefleksikan apakah saya memiliki pengalaman mengajar serupa atau tidak dan juga diberikan beberapa pertanyaan terkait dengan scaffolding dan Zone of Proximal Development (ZPD). Dari tugas mulai dari diri ini saya semakin yakin bahwa pada topik 5 ini akan membahas lebih dalam mengenai scaffolding pada Zone of Proximal Development (ZPD) dalam suatu pembelajaran.

EKSPLORASI KONSEP: Apa yang anda pelajari dari konsep yang anda pelajari dalam topik ini?

Dalam Eksplorasi Konsep pada topik ini, saya mempelajari mengenai Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada Zone of Proximal Development (ZPD). Penerapan Scaffolding pada Zone of Proximal Development (ZPD) memiliki tujuan yakni agar dapat membantu peserta didik mencapai pemahaman yang lebih mendalam dan mencapai kemampuan yang lebih tinggi dalam suatu materi atau keterampilan. Hal tersebut dikarenakan Scaffolding dipahami sebagai pendekatan pembelajaran yang mana peserta didik mampu belajar lebih baik ketika mereka mendapatkan dukungan yang sesuai dari guru atau teman sebayanya di dalam Zone of Proximal Development (ZPD). Strategi utama dalam Scaffolding adalah melibatkan pemberian bantuan bertahap dan disesuaikan dengan kemampuan serta kebutuhan masing – masing peserta didik. Sehingga pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada Zone of Proximal Development (ZPD) merupakan salah satu upaya guru agar dapat memfasilitasi proses belajar peserta didik, memperluas batas kemampuan peserta didik, dan mendorong pencapaian yang lebih tinggi.

RUANG KOLABORASI: Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Pada Ruang Kolaborasi, saya bersama rekan-rekan kelompok saya menyampaikan pendapat kami masing – masing mengenai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada Zone of Proximal Development (ZPD) yang memengaruhi proses pendidikan serta pembelajaran dan juga kami menyampaikan pendapat kami masing – masing terkait dengan kesiapan mengajar dengan memperhatikan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada Zone of Proximal Development (ZPD) pada peserta didik. Berdasarkan masing – masing pendapat yang telah kami sampaikan kemudian kami berdiskusi untuk menemukan persamaan dan perbedaan dari pendapat – pendapat tersebut. Dari ruang kolaborasi ini saya dan teman kelompok saya menyadari bahwa pandangan kami terkait ZPD tidak sepenuhnya sama, sehingga dari kegiatan berdiskusi, kami dapat saling bertukar pikiran dan pemahaman kami serta membuka dan memperluas wawasan kami terkait Scaffolding pada Zone of Proximal Development (ZPD).

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL: Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Melalui alur Demonstrasi kontekstual, saya bersama kelompok saya memiliki kesempatan untuk menyampaikan hasil diskusi kami terkait menganalisis persamaan dan perbedaan pendapat dari masing – masing anggota kelompok terkait Scaffolding pada Zone of Proximal Development (ZPD) dalam pembelajaran. Pada proses ini juga memberi kami kesempatan untuk mengasah keterampilan komunikasi dan presentasi kami. Dan juga melalui demonstrasi kontekstual ini, kami dapat saling berbagi pandangan dan wawasan dengan kelompok lain sehingga dapat menambah wawasan dan sudut pandang baru terkait Scaffolding pada Zone of Proximal Development (ZPD) dalam pembelajaran.

ELABORASI PEMAHAMAN: Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?

Sejauh ini, hal yang sudah saya pahami terkait topik ini yakni pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada Zone of Proximal Development (ZPD) peserta didik sangatlah penting karena dengan hal tersebut guru dapat membimbing peserta didik hingga mencapai potensi belajar maksimal peserta didik. Dengan memperhatikan Zone of Proximal Development (ZPD) setiap peserta didik, guru dapat menyusun pembelajaran yang sesuai dan relevan serta dengan penggunaan scaffolding memastikan bahwa setiap peserta didik mendapatkan bimbingan yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran mereka. Kemudian dengan metode pembelajaran yang aktif seperti diskusi kelompok dan pemecahan masalah, serta diferensiasi dalam memberikan tugas, juga dipandang sebagai hal yang positif dalam menciptakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Dengan demikian, penerapan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran sebagai Scaffolding pada Zone of Proximal Development (ZPD) peserta didik sangat penting dan sangat membantu guru agar peserta didiknya dapat kesuksesan belajar yang maksimal.

Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ?

Pemahaman baru yang saya dapatkan, yakni saya semakin paham dan sadar bahwa sebagai seorang guru penting untuk mempertimbangkan seluruh aspek, seperti pendekatan, strategi, metode, dan teknik belajar yang disesuaikan dengan gaya belajar seluruh peserta didik. Dan juga selama proses pembelajaran sangat penting bagi guru untuk memberikan bantuan dan bimbingan secara bertahan kepada peserta didik sehingga pembelajaran yang dilaksanakan dapat terlaksana secara efektif dan bermakna bagi peserta didik.

Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

Hal yang ingin saya pelajari lebih lanjut yakni mengenai lebih mendalami bagaimana cara menyusun rencana pembelajaran dan juga asesmen yang efektif serta sesuai agar dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan Zone of Proximal Development (ZPD) yang dimiliki masing – masing peserta didik. Dan saya juga ingin mempelajari lebih lanjut mengenai bagaimana cara agar dapat Scaffolding yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

KONEKSI ANTAR MATERI: Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Materi pada Topik 5 ‘Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada Zone of Proximal Development (ZPD)’ memiliki keterkaitan dengan materi pada topik – topik sebelumnya di mata kuliah Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia ini. Keterkaitan Topik 1 dan Topik 5, yakni Teori sosiokultural memiliki dampak yang signifikan pada Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada Zone of Proximal Development (ZPD) peserta didik. Teori ini menekankan pentingnya interaksi sosial dalam pembelajaran, di mana guru memberikan bimbingan yang tepat kepada peserta didik sesuai dengan tingkat pemahaman mereka, mendorong partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran kolaboratif, dan menyesuaikan pendekatan pembelajaran dengan konteks sosial dan budaya peserta didik. Selain itu, keterkaitan Topik 2 dengan Topik 5, yakni Status sosial ekonomi peserta didik berpengaruh pada Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada Zone of Proximal Development (ZPD) mereka. Peserta didik dari latar belakang ekonomi rendah memerlukan bimbingan intensif, materi yang relevan, strategi interaktif, dan perhatian terhadap kebutuhan individu untuk membantu mereka mencapai Zone of Proximal Development (ZPD) secara efektif. Dengan memperhitungkan faktor ini, guru dapat memberikan dukungan yang lebih baik bagi peserta didik dalam pembelajaran. Kemudian, keterkaitan Topik 3 dengan Topik 5, yakni Perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik mempengaruhi Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran sebagai Scaffolding pada Zone of Proximal Development (ZPD) peserta didik. Guru harus mempertimbangkan konteks ini untuk merancang pembelajaran yang relevan dan mendukung, termasuk memperhitungkan keberagaman budaya, memfasilitasi interaksi sosial, dan memberikan dukungan individual sesuai dengan Zone of Proximal Development (ZPD) peserta didik. Dan keterkaitan Topik 4 dan Topik 5, yakni Zone of Proximal Development (ZPD) dan Scaffolding adalah dua konsep yang saling terkait dalam pembelajaran. Zone of Proximal Development (ZPD) merujuk pada tingkat di mana seorang peserta didik dapat belajar dengan bantuan, sementara Scaffolding adalah proses memberikan dukungan yang tepat untuk membantu peserta didik mencapai Zone of Proximal Development (ZPD) mereka. Dengan bimbingan yang sesuai, peserta didik dapat melampaui batas Zone of Proximal Development (ZPD) mereka dan mencapai potensi belajar yang lebih besar. Dalam hal ini, Scaffolding bertindak sebagai kerangka kerja untuk memperluas Zone of Proximal Development (ZPD) peserta didik.

Selain memiliki keterkaitan dengan materi pada topik – topik sebelumnya, Topik 5 ini juga memiliki keterkaitan dengan mata kuliah lainnya, seperti pada mata kuliah Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya memiliki keterkaitan dalam menerapkan Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran sebagai Scaffolding pada Zone of Proximal Development (ZPD) peserta didik. Ini membantu mahasiswa calon guru memahami pengaruh faktor sosial dan budaya dalam pembelajaran, serta menerapkan konsep Zone of Proximal Development (ZPD) dan Scaffolding untuk merancang pembelajaran yang responsif dan efektif sesuai kebutuhan peserta didik. Pada mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif memiliki keterkaitan pada topik ini, yang mana membantu mahasiswa calon guru memahami pengaruh faktor sosial dan budaya dalam pembelajaran, serta merancang pembelajaran yang responsif dan dapat melakukan penilaian sesuai dengan Zone of Proximal Development (ZPD) peserta didik. Topik 5 ini juga memiliki keterkaitan dengan mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia, yang mana scaffolding pada Zone of Proximal Development (ZPD) membantu memahami potensial perkembangan peserta didik, tingkat kemampuan peserta didik, serta bimbingan yang sesuai dengan peserta didik, sedangkan filosofi pendidikan membantu memahami landasan filosofis pendidikan di Indonesia sehingga dapat membantu mahasiswa calon guru memiliki pemahaman yang holistik tentang pembelajaran dan pendidikan di Indonesia. Mata kuliah Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran memiliki keterkaitan dengan Topik 5 ini karena dua hal tersebut dapat membantu peserta didik mengembangkan potensinya secara maksimal dan dapat menggunakan teknologi untuk memfasilitasi peserta didik. Kemudian keterkaitan mata kuliah Pembelajaran Sosial emosional dengan Topik 5 ini yakni selain dapat memahami potensi yang dimiliki masing – masing peserta didik, mahasiswa calon guru juga dapat lebih memahami cara membangun keterampilan sosial dan emosional peserta didik dalam prosesnya mencapai potensi yang maksimal. Dan tentu topik 5 ini memiliki keterkaitan dengan Praktik Pengalaman Lapangan karena di PPL ini mahasiswa calon guru dapat memperhatikan Zone of Proximal Development (ZPD) peserta didik secara langsung dan dapat mempraktekkan konsep/teori yang sudah dipelajari pada topik 5 ini di ruang kelas secara langsung.

AKSI NYATA: Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?

Pembelajaran tentang pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada Zone of Proximal Development (ZPD) memberikan manfaat penting bagi kesiapan seorang guru. Karena dengan mempelajari hal tersebut membantu saya sebagai guru untuk mengidentifikasi kebutuhan individual peserta didik dan memberikan dukungan yang sesuai, merancang aktivitas pembelajaran yang menarik, serta menjadi lebih reflektif dalam praktik pengajaran. Dengan pemahaman yang mendalam tentang scaffolding, saya sebagai seorang guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, mengoptimalkan keterlibatan peserta didik, dan menciptakan lingkungan kelas yang mendukung pertumbuhan holistik peserta didik.

Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

Saat ini, kesiapan saya dalam menghadapi peserta didik dengan latar belakang beragam berada pada tingkat 9. Alasannya adalah karena saya telah mempelajari konsep Scaffolding pada Zone of Proximal Development (ZPD) dan memahami pentingnya sebagai seorang guru untuk mengenal dan mengetahui tingkat kemampuan setiap peserta didik. Namun saya menyadari bahwa pengetahuan saya tentang Scaffolding pada Zone of Proximal Development (ZPD) masih sangat terbatas, dan saya percaya masih banyak yang dapat dipelajari sehingga nantinya saya dapat mengimplementasikan pembelajaran dengan pendekatan Zone of Proximal Development (ZPD) secara optimal.

Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Untuk menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada Zone of Proximal Development (ZPD) secara optimal, hal pertama yang akan saya persiapkan adalah kesiapan diri dengan pemahaman mendalam tentang teori dan konsep Zone of Proximal Development (ZPD) serta scaffolding. Dan juga saya akan mempelajari lebih lanjut mengenai strategi dan teknik scaffolding yang sekiranya dapat saya gunakan dan sesuai dengan peserta didik saya. Kemudian, saya akan mencoba menerapkan teori dan konsep yang telah saya pelajari sebelumnya di dalam ruang kelas secara langsung. Dengan memiliki pengalaman langsung dalam menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada Zone of Proximal Development (ZPD), dapat membantu saya untuk menemukan hal – hal yang perlu saya perbaiki terkait peneraan scaffolding pada Zone of Proximal Development (ZPD) yang telah saya rencanakan. Dengan demikian saya dapat merefleksikan dan memperbaiki hal – hal yang kurang sehingga pada penerapan selanjutnya saya dapat menerapkannya secara lebih optimal.

Oleh: Ni Putu Diah Pradnyanita Setiadi (PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2023, LPTK: UNDIKSHA)
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post