Literasi Penulisan? Kata yang jarang dan asing saya dengar. Ya, berawal dari telpon seorang teman yang mengabarkan bahwa saya diundang untuk mengikuti Bimbingan Teknis Literasi Penulisan yang diadakan PPPPTK TK dan PLB Bandung. Undangan yang membuat saya bagaikan makan buah simalakama, Kok Bisa? Iya karena pada saat yang bersamaan ada satu agenda yang harus saya jalani.

Sebagai seorang guru PAUD yang sedang getol-getolnya mencari ilmu tentunya tawaran untuk mengikuti sebuah pelatihan dari Pusat pantang untuk ditolak, karena dari ratusan ribu guru PAUD yang ada di Indonesia hanya sedikit yang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan ini. Tapi sebagai ketua panitia acara pelatihan senam Zumba Kids yang mendatangkan Instruktur cakep dan berbadan sekekar Ade Ray juga rasanya sayang untuk dilewatkan begitu saja.

Setelah menimbang , dipikirkan, dan dibolak-balik layaknya membolak balik bakaran ikan , akhirnya pilihan pun jatuh ke pelatihan Literasi Penulisan. Ya, saya harus merelakan untuk absen foto bareng sama instruktur cakep nan berbadan kekar itu.

Bimbingan Teknis (Bimtek) Literasi Penulisan yang diselenggarakan oleh PPPPTK TK dan PLB Bandung ini merupakan gagasan yang mendorong guru PAUD Indonesia untuk mampu menulis dan menuangkannya dalam sebuah buku.

"Siapa yang sudah pernah menerbitkan buku?" Tanya Mas Eko pada saat membuka materi Pengetahuan Dasar Membuat Buku. Mas Eko Prasetyo merupakan Pemimpin Redaksi MediaGuru yang kisah hidupnya sangat menginspirasi kami. Berawal dari parttime job sebagai cleaning service di sebuah toko buku ternama, langkah dan cita -cita tinggi Mas Eko bermula. Sempat malang melintang sebagai jurnalis di Jawa Pos selama 9 tahun dan akhirnya menjadi Pemimpin Redaksi di MediaGuru. Sebuah perjalanan yang sangat inspiratif. Satu dari sekian banyaknya anak muda yang mencurahkan hidupnya dengan membaca, menulis dan menelurkan karya berupa buku.

Berdasarkan studi "Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Miris bukan? Dan cilakanya saya masuk ke dalam kategori dengan minat membaca rendah. Oh No….!!!

Lantas, dengan modal minat baca rendah mana mungkin bisa menulis apalagi membuat buku? Ya. Di Bimtek ini saya kembali disegarkan dan diberi suntikan semangat. Diantara beberapa tips dari Mas Eko untuk mulai menulis yakni:

1. Paksakan diri untuk selalu membaca dan menuangkannya dalam tulisan.

2. Jangan terlalu banyak pertimbangan, tuangkan saja semua yang ada dalam pikiran ke dalam tulisan.

3. Menulis adalah Keterampilan, bukan bakat apalagi bawaan orok.

Ya, semoga hasil akhir dari bimtek ini dapat menumbuhkan minat baca dan menulis saya. Dan kelak ada peninggalan sebuah karya buku yang bisa menjadi warisan untuk anak cucu.

Batam, 20 April 2017

Penulis adalah Peserta Bimtek Literasi Penulisan Buku Tahun 2017

P4TK TK dan PLB Bandung