Corona, Makhluk Tak Kasat Penyadar Umat
Nun jauh di Wuhan kau muncul penuh misteri
Namun jenuh di sana kau berpergian ke berbagai negeri
Nyata sudah popularitasmu tak bisa di bendung lagi
Nyali takut seisi bumi bertekuk lutut pada makhluk kecil ciptaan Illahi
Sungguh sayang negeri lamban menangani
rakyat panik mengurus diri
Abai atau tidak perduli menjaga warga di dalam negeri
Akhirnya panic bulying muncul sebagai pertahanan pribadi
Angka kasus tercatat semakin bertambah membuat ngeri insan seluruh bumi
Atau inikah takdir bertemu sains agar insan mengakui lemahnya diri
Agar insan tak lupa diri karena corona mengintai setiap hari
Ah, seharusnya Corona membuat insan kian menyadari hanya Alloh lah tempat kembali
Bersiaga menghadapi corona harus dikomando penguasa negeri
Betapa pait hati jika rakyat harus mengurus corona sendiri-sendiri
Banyak Santuy membawa petaka wabah semakin menjadi
Berdo'a dan tawaklah harus terus di imani
Berikhtiar dengan optimal terbaik harusnya tak fikir nanti-nanti
Berani aturan tegas untuk mlindungi negeri harusnya dilakukan sedari dini
Ikut Rosul bagaimana menangani wabah dalam negeri
Ibnul Khaththab juga mengikuti hal yang sama saat negeri menjadi endemi
Islam selalu unngul sebagai agama dan idiologi
yang kesemuanya harus dituruti
Islam solusi segenap persoalan diri pribadi
hingga masalah negeri tertinggi
Islam lebih dulu modern membangun karantina untuk wabah yang menulari negeri
Individu dalam islam selalu terdorong wahyu praktikkan gaya hidup sehat diri
Ingat pada makanan halal lagi toyib juga tidak berlebihan dalam konsumsi
Islam melarang yang tak layak makan seperti kelelawar berisiko tinggi
Itulah tuntunan Alloh agar insan manusia menjaga lingkungan dan kebersihan diri
Penguasa sentral penjaga kesehatan rakyatnya
Penyakit mewabah rakyat tentu harus dilindungi penguasanya
Penguasa tak boleh lamban apalagi berbohong kepada rakyatnya
Pertanggung jawaban sejati ada di akhir hayatnya
Hanya islam yang bisa kita andalkan memberi solusi
Hanya penguasa taat Alloh dan RosulNya yang terbukti melindungi
Hukum syariah di terapkan awali negeri terberkahi
Hanya Khilafah yang punya kebijakan pasti masalah negeri teratasi
Saatnya islam memimpin negeri agar kondisi baik terbukti pasti
Saatnya individu optimalkan ketakwaan dengan iman yang hakiki
Saatnya kontrol masyarakat menjaga insan dari ketergelinciran diri
Saatnya aturan syar'i Robbul 'Izati menyelamatkan negeri
Corona ketika sains bertemu takdir adalah sunatulloh Illahi
Corona hanya pengingat dari lagit agar dosa insan bumi sadari
Corona bukan akhir hari karena ajal justru menemani tiap detik hari
Corona adalah makhluk Alloh yang taat dan tahu diri kapan harus pergi
Corona peringatan Alloh agar insan mengindahkan perintah Nya yang qoth'i
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang keren banget Bunda. Semoga sehat dan selamat ber SKSS
baru belajar bunda... semoga semangat baca dan nulis bertumbuh lagi dari sinni.. karena sesuatu yang sudah lama di tinggalkan itu butuh tenaga dan waktu dua kalai lipat buat mylai lagi.. heheh
baru belajar bunda... semoga semangat baca dan nulis bertumbuh lagi dari sinni.. karena sesuatu yang sudah lama di tinggalkan itu butuh tenaga dan waktu dua kalai lipat buat mylai lagi.. heheh
baru belajar bunda... semoga semangat baca dan nulis bertumbuh lagi dari sinni.. karena sesuatu yang sudah lama di tinggalkan itu butuh tenaga dan waktu dua kalai lipat buat mylai lagi.. heheh
baru belajar bunda... semoga semangat baca dan nulis bertumbuh lagi dari sinni.. karena sesuatu yang sudah lama di tinggalkan itu butuh tenaga dan waktu dua kalai lipat buat mylai lagi.. heheh
baru belajar bunda... semoga semangat baca dan nulis bertumbuh lagi dari sinni.. karena sesuatu yang sudah lama di tinggalkan itu butuh tenaga dan waktu dua kalai lipat buat mylai lagi.. heheh