Belajar dari Bu Kathryn
Ini adalah pertemuan pertama saya dengan bu Kathryn. Guru hebat yang luar biasa. Seorang guru yang tidak pernah berhenti memjadi guru. Kalau dulu beliau mengajar murid-murid, sekarang beliau mengajar dan membantu para guru yang mengajar di Etania School. Saya mendengarkan dari rekan saya, bagaimana beliau berjuang untuk anak-anak Indonesia yang orang tuanya bekerja sebagai buruh di Sabah.
Sosok guru sesungguhnyalah yang saya lihat dari Bu Kathryn. Saat orang tua, bahkan anak- anak ini sendiri tidak mempunyai kepercayaan akan masa depan mereka, Bu Kathryn tetap percaya bahwa mereka tetap punya masa depan. Bu Kathryn bersikeras bahwa mereka punya hak untuk sekolah , berhak mendapat pendidikan yang layak. Bu Kathryn betul-betul berjuang untuk anak-anak dan para guru di Etania School.
Seorang guru hebat yang juga melahirkan guru-guru hebat untuk mendidik anak-anak yang juga hebat. Guru- guru di Etania School mungkin belum semua bergelar S1. Tapi mereka semua adalah guru yang luar biasa. Guru-guru yang mengajar dengan hati dan mempunyai daya juang serta semangat yang luar biasa. Bagaimana bisa, ditengah semua keterbatasan, mereka tetap datang untuk mengajar? Bu Kathryn selalu percaya bahwa mereka guru-guru yang baik. Beliau selalu melihat potensi guru-guru dan menambahnya sedikit demi sedikit.
Kemarin saya berkesempatan melihat bagaimana Bu Kathryn menepati janji dengan anak-anak. Bu Kathryn berjanji akan membawa beberapa anak melihat sekolah baru mereka. Sekolah baru yang indah, terdiri dari bangunan kayu di pinggir sungai Padas. Hari itu acara Bu Kathryn dan pak Zainal cukup padat. Tapi bu Kathryn tidak mau membuat anak -anak bersedih karena beliau tidak menepati janji. Buat bu Kathryn, janji kepada anak- anak adalah sesuatu yang penting, tidak.boleh diabaikan begitu saja. Setelah makan siang, kami kembali ke sekolah untuk menjemput anak-anak melihat sekolah baru. Sungguh luar biasa.
Sekolah baru adalah sekolah yang punya lahan dan bangunan cukup luas. Sekolah sebelumnya adalah ruko kecil milik Pak Zainal, suami bu Kathryn. Sekolah yang baru, berdiri di tanah bu Kathryn dan Pak Zainal. Untuk membangun sekolah ini, Bu Kathryn mencari donatur dari Indonesia. Sungguh luar biasa perjuangan Bu Kathryn untuk memberikan sekolah yang indah bagi anak-anak.
Saya banyak belajar dari Bu Kathryn. Saya baru pertama kali bertemu dan hanya 5 hari kami bersama. Tapi saya mendapat banyak pembelajaran dari beliau. Sosok Bu Kathryn, seorang warga negara New Zealand, membuat saya betul-betul malu. Beliau bekerja keras untuk mencerdaskan anak bangsa di pelosok negara lain nun jauh di sana.
Terima kasih Bu Kathryn! Selama 5 hari ini saya banyak belajar dari ibu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Top bu. Salam buat bu Kathryn ya. Hehehe
Inspiratif. Moga menjadi smangat dalam membangun negeri. Salam..
Terima kasih pak Wiyono. Aamiin
In syaa Allah disampaikan