Dianawati

Berkah Dalem...

Selengkapnya
Navigasi Web
Beri Aku Kesempatan
Hari5#Tantangangurusiana

Beri Aku Kesempatan

Sepanjang perjalanan air mata mengalir di sudut mata membasahi kaca mata minusnya. Sedih, terluka sekali hati Nayla. Sudah dicoba untuk menghibur hatinya dengan dibuat senang dengan segala rutinitas hariannya , tapi tetap saja matanya basah. Ia melajukan sepeda motornya seperti tanpa tujuan. Padahal siang ini dirinya mau menghadapi ujian tugas akhir kuliah, tapi entah mengapa godaan untuk bersabar serasa tak kuat lagi membuatnya terluka tak berbekas bagai sembilu.

“Ram! Mengapa kamu tidak punya rasa kasihan denganku?” Nayla menangis sesenggukan melihat perlakuan tunangannya itu.

Ram hanya terdiam. Tanpa rasa bersalah menjawab,”Mengapa aku harus kasihan? Kamu juga tega denganku. Rangga dianggap sahabat. Tapi kamu lebih percaya dengannya!” ucapnya sinis

Tak kalah sengit Nayla membela diri.

“Semua itu karena kamu tidak peduli terhadapku! Kamu terlalu protektif. Berperanlah dalam hari-hariku Ram. Jangan biarkan orang lain mengambil alih. Sebagai perempuan bertahan dari keadaan ini sangat sulit. Rangga dan keluarganya yang mau dengan tulus membantuku. Tolong bantu aku,” tutur Nayla.

“Tapi kamu mau juga dibantunya? Mata Ram melotot dan jari telunjuknya menuding ke wajah Nayla

“Ingat! Kamu yang memulai semua ini, jangan harap aku mau melepaskan kamu. Ingat itu!” serunya dengan mata menyala nyala bagai serigala.

Nayla kembali berurai air mata. Menjerit. Namun Ram dingin tidak menggubrisnya. Biarlah memang sifatnya seperti itu. Andai bisa membatalkan pertunangan ini, Nayla ingin sampaikan kepada keluarganya. Sebelum terlanjur ke jenjang pernikahan. Tapi bagaimana mengatakan kepada Ibu dan Bapak. Apalagi Ram mengancam jika Nayla membatalkan pertunangan itu akan mengacaukan semua kehidupannya.

“Ram, cincin pertunangan ini aku tidak mau pakai,” kata Nayla sambil melepaskan cincin emas yang melingkar di jari manis tangan kirinya.

“Apa?!” jawab Ram

“Ya, aku tidak mau pakai!” Nayla meletakkan cincin itu di telapak tangannya.

Ram langsung merebut cincin itu dan langsung diinjak berkali-kali dengan sepatu boot yang dipakainya. Sampai gepeng cincin pertunangan milik Nayla

“Hehhhhh kenapa kamu injak begitu Ram!” teriak Nayla menyingkirkan kaki tunangannya itu.

“Sakitkah kamu? Mata Nay mengarah ke Ram.. Berusaha merebut cincin itu di bawah kaki Ram.

“Jangan main-main denganku lagi!” ancam Ram. Aku tidak mentolerir hubungan kamu dengan teman-teman gurumu itu!” Ram mulai bicara keras.

“Kita putus saja!” ujar Nayla sengit

Plakkk! Pipinya panas. Dan terasa hangat matanya. Air matanya kembali mengalir. Tega sekali Ram menamparnya. Walau tidak begitu keras namun membuat hatinya kecewa. Sedang Ram memandangi Nayla dingin. Entah apa yang dipikirkan sehingga emosinya meluap dengan mengayunkan tangan menampar pipinya. Kedua tangan Nayla menutupi wajahnya yang penuh air mata. Ram berusaha merengkuhnya. Tapi Nayla berontak. Ram semakin berusaha mendekap Nay ke dalam pelukannya tapi tunangannya itu menolak dengan kekuatan penuh.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wiiidiiih kasihan ya nayla...kesabaran yg akhirnya membuahkan hasil.tetap semangat utk mempertahankan keutuhan keluarga..

19 Jan
Balas

Terima kasih Bp sudah mampir

19 Jan



search

New Post