BLENDED MODEL PEMBELAJARAN

Penulis : Dian Diana, M.Pd.

Peran penting guru dalam kegiatan belajar mengajar yaitu untuk menghidupkan skenario yang telah dirancangnya, sehingga menjadi sajian menarik yang menambah wawasan, menginspirasi, menghibur, dan menghasilkan pembelajaran bermakna (meaningfull learning). Peserta didik yang menjadi sasaran utama, memahami dan menghayati perannya sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dirancang dalam runtutan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Kemahiran pelaksanaan tugas yang diemban oleh guru tersebut, akan menentukan keberhasilan atau kegagalan kemajuan pendidikan di Indonesia. Penanaman nilai karakter dan penguatan spiritual, serta tuntutan pemenuhan keterampilan siswa abad 21 yang meliputi berpikir kritis dan memecahkan masalah (critical thinking and problem solving), kreatif dan inovatif (creativity and innovation), pandai berkomunikasi (communication), dan mampu bekerjasama (collaboration) menjadi jembatan untuk menghadapi tantangan yang penuh persaingan dalam lingkup nasional, regional, dan global.

Empat keterampilan tersebut dapat dibiasakan dan dilatih dalam kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran merupakan frame utuh suatu pembelajaran yang tersusun secara sistematis dengan rancangan tertentu yang membuat peserta didik memiliki pengalaman belajar agar tercapai kompetensi yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Ketika kita akan merancang rencana pelaksanaan pembelajaran, rata-rata terjadi stagnant pada saat menentukan model pembelajaran yang akan kita gunakan, yang sesuai dengan tema atau materi ajar. Penggunaan model pembelajaran yang tepat, dapat menolong guru untuk membangkitkan gairah peserta didik dalam belajar. Oleh karena itu, penting kiranya kita menguasai atau menciptakan beragam model yang akan mengantarkan kita dan peserta didik kepada pembelajaran yang kaya pengetahuan, penuh keterampilan, pembiasaan bersikap, bekerja sama, saling menghargai, dan menyenangkan.

Untuk mewujudkan pembelajaran yang efisien dan efektif, maka kita harus menyiasatinya dengan meramu model pembelajaran yang akan kita sajikan, mengikat sintak, memoles kegiatan belajar mengajar menjadi lebih hidup dan tidak membosankan, serta disiplin waktu pada setiap bagian dalam pelaksanaan kegiatannya. Model pembelajaran yang diusung dalam kurikulum 2013 sistematikanya jelas dan bersifat ilmiah, seperti Model Pembelajaran Inkuiri (Inquiry Based Learning), Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning), Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning), dan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning).

Ramuan model pembelajaran yang tepat akan menantang siswa untuk menggali potensi dirinya. Cara meramunya, bisa dengan mencampurkan satu model pembelajaran dengan aneka media pembelajaran yang sesuai dengan tema yang dipelajari, menggabungkan 2 model pembelajaran yang cocok untuk dipadukan, atau meracik satu model pembelajaran dengan variasi metode pembelajaran.

Penggunaan media pembelajaran sangat membantu guru untuk mengefektifkan kegiatan belajar mengajar. Materi yang diterima peserta didik akan lebih interaktif, jelas, dan menarik. Hal yang sifatnya abstrak dapat dikonkretkan melalui media. Lokasi yang jauh, dengan mudah didekatkan dengan media pembelajaran. Selain itu, Peserta didik akan lebih terarah dan fokus dalam belajar. Model pembelajaran apapun, jika didukung oleh media yang tepat dan memadai, maka hasil pembelajarannya akan memuaskan.

Penggabungan model pembelajaran akan menjadikan pembelajaran semakin hidup. Misalnya pada satu pertemuan pembelajaran dengan sub materi tertentu, kita akan menggunakan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) yang disatukan dengan Model Pembelajatran Cooperative Learning tipe Jigsaw. Secara umum, model pembelajaran penemuan memiliki sintak, yaitu : pemberian rangsangan, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, verifikasi, dan menarik kesimpulan. Kelompok induk berperan saat kegiatan pemberian rangsangan dan identifikasi masalah berlangsung. Tetapi, ketika langkah berikutnya beralih ke pengumpulan dan pengolahan data, maka terpisahlah anggota kelompok induk membentuk kelompok ahli yang menjawab masalah dengan nomor yang sama. Pada langkah verifikasi dan menarik kesimpulan, masing-masing anggota kelompok ahli kembali lagi ke kelompok induk. Presentasi kelompok dapat dilakukan dengan karya kunjung atau kunjung karya.

Metode pembelajaran merupakan cara yang dilakukan oleh guru agar proses belajar mengajar mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jenis metode pembelajaran diantaranya : ceramah, diskusi, tanya jawab, resitasi/penugasan, tutor sebaya, simulasi, karya wisata, dan lain-lain. Satu model pembelajaran dapat menggunakan beberapa metode pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan proporsinya.

Kuis-kuis yang menarik berupa games atau permainan dapat diselipkan dalam pembelajaran. Kuis yang dibuat guru, harus mengondisikan peserta didik bergerak lebih dinamis, tertantang mencari pemecahan masalah, bekerjasama, ceria, dan saling menyemangati.

Keberhasilan suatu pembelajaran, kuncinya ada ditangan guru. Persiapan matang dari mulai pengelolaan kelas, penguasaan materi yang mumpuni, alat dan media yang akan digunakan, serta model pembelajaran yang memotivasi siswa untuk senang pada setiap bagian pembelajaran. Jangan lupa, transfer energi semangat yang keluar dari suara kita, diiringi dengan mimik penuh optimis, senyum tulus, dan hati yang ikhlas.