Usut punya usut, tahun ini Pak Bakri mendapat daging kurban melimpah. Terlebih lagi daging kambing. Namun sayang, dia tidak memiliki kulkas di rumah yang berdinding anyaman bambu itu. Akhirnya ia menumpang kulkas di rumah tetangga dengan memberikan imbalan satu kantong kresek jeroan daging kambing. Tetangga yang berbaik hati itu adalah Mbok Bari.

Keesokan hari, Mbok Bari hendak mengolah daging kambing pemberian Pak Bakri. Setelah melihat beberapa resep dengan bahan utama daging kambing di Youtube, Mbok Bari tertarik dengan masakan sate kambing maranggi, yaitu sate tanpa bumbu kacang. Meski tanpa kacang, Mbok Bari punya riwayat penyakit darah tinggi dan jantung koroner masih cemas jika kandungan kolestrol yang tinggi pada daging kambing, terutama bagian jeroan. Lantas ia bertanya kepada Pak Bakri terkait resep mengolah daging anti kolestrol.

Pak Bakri memberikan triknya kepada Mbok Bari, seolah jadi chef ternama. Potonglah daging bentuk dadu, lalu tusukkan ke lidi. Kupas dua singkong lalu cuci dan rebus. Haluskan nanas dan bawang putih dan oleskan pada daging, kemudia diamkan. Potong dadu tomat dan bawang merah, tambahkan kecap dan perasan jeruk nipis. Bakarlah sate hingga kematangannya merata. Antarkan sate kambing ke rumah tetangga dan Mbok Bari cukup makan singkong rebusnya saja. Mbok Bari tertawa terpingkal mendengar trik yang absurd dari Pak Bakri.

-Diandra Haqi, 15 Agustus 2020-