Diandra Haqi

Guru MTsN 1 Kota Blitar Hobi memasak, menulis, dan gemar berbisnis ...

Selengkapnya
Navigasi Web

PENUAAN DINI (Hari Ke-99)

Banyak yang tidak percaya jika aku lahir di tahun 1990. Mereka (tetangga, siswa, rekan kerja, orang lain) mengira aku perempuan yang sudah berumur 40 tahunan. Banyak yang memanggil “Bu” dan terheran-heran, mereka yang menaksir jika umurku sudah tua itu kok masih punya anak yang duduk di bangku TK. Terlebih lagi saat mengajak anakku di tempat umum. Kupikir bukan gara-gara postur tubuh yang gemuk karena banyak wanita gemuk tetapi masih dipanggil “Mbak” dan dikira masih berumur 20 tahunan. Memang sakit dan menyesakkan dada rasanya, umur masih muda tetapi dikira sudah tua alias old face. Saat masih kelas 3 SMP pun orang mengira aku sudah kuliah. Mungkin inilah yang dinamakan penuaan dini.

Segala kosmetik dan skin care telah kucoba, tentunya yang sesuai dengan kantong seorang guru honorer sepertiku. Sampai aku pernah berpikir hendak operasi atau tanam benang untuk permak wajah supaya terlihat lebih muda dan cocok dengan usiaku. Terkadang saking jengkelnya, ketika orang mengajakku mengobrol dan dengan ketidaktahuannya ia bilang, “Lho anaknya masih TK? Anak kedua atau ketiga?” Nikah umur berapa? Dengan tanggap aku meresponnya jika aku menikah di umur yang pas, yakni 23 tahun dan aku lahir di tahun 1990, anakku yang masih TK ini adalah anak pertamaku.

Pengalaman yang tak terlupakan, meski berkali-kali terjadi, yaitu saat bersama suami masuk ke toko, pusat perbelanjaan, atau tempat umum lainnya. Para karyawan toko dengan ramah dan santunnya pasti bertanya, “Cari apa Mas? Bisa saya bantu?” Lalu, saat giliran aku yang ditanya, kata sapaan yang tidak seimbang antara kami berdua keluar dari mulut mereka, “Monggo Bu, mau cari apa? Ada promo menarik lo Bu!” Padahal jelas-jelas aku dan suami masuk toko secara bersamaan. Seharusnya mereka mengira kami pasangan suami istri, bukan anak dan ibu. Mana mungkin aku mempunyai anak yang lahir di tahun 1985. Betapa pilunya nasib seorang perempuan dengan masalah penuaan dini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ya gak apa bun aku dulu juga ngalamin kakakku di kira adikku

11 Sep
Balas

Hhhh... Terharu juga bacanya bun, sukses selalu bunda. Udah saya follow bun

09 Sep
Balas



search

New Post