Masuk Taman Safari Jalur Murah

Sudah lima tahun Bu Suti hidup hanya dengan anak-anaknya karena ditinggal oleh suami yang telah meninggal dunia. Dua anaknya bekerja sebagai TKW di Korea Selatan dan Hongkong, sedangkan tiga lainnya masih bersekolah. Pahitnya hidup dengan kondisi finansial berkecukupan harus dihadapi oleh Bu Suti. Berkali-kali saudara hendak mengenalkannya dengan laki-laki yang mapan, alih-alih bisa membantu kebutuhan hidup dan pendidikan anak-anaknya, tetapi di hatinya tetap Pak Sobri yang tak bisa diganti oleh siapapun. 

Bu Suti menerima gaji pensiunan suami yang baru saja cair, hasil rapelan selama 7 bulan. Ditambah pula uang kiriman dari Susi dan Sindi dari Korea dan Hongkong. Meski kala itu kiriman uang melimpah, ia harus membagi lagi uang tersebut untuk kebutuhan sehari-hari cucunya di rumah, yaitu anak-anak dari Susi dan Sindi, serta ketiga anak Bu Suti yang masih bersekolah di SMP dan SMA. Diam-diam, Bu Suti ingin sekali pergi piknik dengan mengajak kelompok yasinannya. Sudah lama ia tidak pergi jalan-jalan untuk sekedar mencari hiburan. Namun, kali ini ia ingin pergi dengan teman di kelompok yasinan yang akrab dengannya. Ada Yu Padmi, Mbak Darmi, Yu Likah, Lek Min, Yu Mi, dan Yu Karti. 

Dengan rencana sembunyi-sembunyi, karena takut jika ada teman yasinan lain yang iri tidak diikutkan rombongan piknik, Bu Suti mengajak keenam sohibnya tersebut. Ia berencana piknik ke Taman Safari Prigen dengan menyewa sebuah minibus. Keesokan hari, dengan berangkatlah ketujuh ibu-ibu yasinan tersebut dengan membawa seorang sopir dan pemandu wisata yang tak lain adalah tetangga Bu Suti, yaitu Yu Jainab. 

(bersambung)