Dian Fauziah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Jurnal refleksi Dwimingguan Calon Guru penggerak Modul 1.1

Jurnal refleksi Dwimingguan Calon Guru penggerak Modul 1.1

Jurnal Refleksi

dwi Mingguan Pendidikan Calon Guru Penggerak

Modul 1.1

Dian Fauziah

SDN Pulogading 02

Calon Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Brebes

Assalamu 'Alaikum Wr Wb.

sabagai calon guru penggerak, saya akan merefleksi seluruh kegiatan selama modul 1.1 yaitu tentang filosofi pemikiran KI Hadjar Dewantara. Dalam penulisan jurnal mingguan ini saya berpedmn pada model 4F, yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway yang mencakup; 1. Fact (Peristiwa) 2. Feeling (Perasaan) 3. Findings (Pembelajaran) dan 4.Future (Penerapan)

1. Fact (Peristiwa)

Alhamdulillahirobbil 'aalamiin saya ucapkan kepada Allah SWT ketika saya dinyatakan lolos untuk mengikuti pendidikan guru penggerak angkatan 7. Pada tanggal 20 Oktober 2022 secara resmi pendidikan guru penggerak angkatan 7 resmi dibuka oleh Kemendkbudristek oleh Bapak Nadiem Makariem, B.A, M.B.A dan Dirjen GTK melalui ruang virtual zoom yang diiikuti oleh seluruh CGP angkatan 7.

Kemudian para CGP angkatan 7 wajib mengikuti kegiatan - kegiatan serta pelatihan yang ada di LMS mulai dari mempelajari modul 1.1 tentang mulai dari diri sendiri dan eksplorasi konsep di forum diskusi yang dipimpin oleh fasilitator.

Pada tanggal 23 Oktober 2022 diadakan lokakarya orientasi secara luring dari pukul 08.00 s.d 16.00 WIB. Dalam kegiatan tersebut hadir seluruh CGP, Pengajar Praktik, kepala sekolah dan pengawas.

Dengan disertakannya kepala sekolah itu sangat membantu bagi saya, sehingga kepala sekolahdapat memberikan arahan, bimbingan dan motivasi kepada saya agar dapat melaksanakan dan menyelesaikan pendidikan guru penggerak ini dengan baik dan lancar.

pada kegiatan lokakarya orientasi menggali tentang posisi diri, saya juga mengerjakan 5 LK dan mendiskusikannya untuk mendapat pemahaman.

Dengan bimbingan bapak Siswa Purwanto selaku pengajar praktik saya, saya merasa kegiatan lokakarya orientasi menjadi menyenangkan dan waktu terasa begitu cepat. kegiatan lokakarya orientasi di mulai dengan games perkenalan diri, membuat kesepakatan kelas, harapan dan kekhawatiran selama mengikuti pendidikan guru penggerak. saya juga diperkenalkan tentang google site yang nantinya akan dijadikan tempat guru penggerak berbagi praktik baik.

saya belajar mandiri, berdiskusi dan berkolaborasi melalui LMS, hingga saya diharuskan untuk membuat satu karya berupa demontrasi kontekstual. pada tanggal 3 diadakan kegiatan elaborasi pemahaman bersama instruktur. Instruktur memberikan pemahaman yang sangat mendalam mengenai konsep filosofi Ki Hadjar Dewantara dan penerapannya pada konteks sosial budaya.

saya diberi tugas pada jurnal refleksi dwimingguan untuk membuat modul dalam bentuk grafis, infografis, blogspot, video dan lain lain yang berisi koneksi antar materi, kesimpulan dan refleksi pemikiran Ki Hadjar Dewantara dan saya memutuskan untuk membuat blog.

2. Feeling (Perasaan)

Selama dua minggu menjadi CGP, banyak hal yang yang saya rasakan ada rasa takut ketika belum dapat menyelesaikan tugas dan bahagia bertemu teman teman hebat semua bercampur aduk dengan keinginan dan tekad yang kuat untuk dapat menyelesaikan Program Guru Penggerak ini.

Banyak ilmu yang saya dapatkan selama dua minggu menjalani proses CGP ini, bagaimana menjadi guru yang sesuai dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantar, bagaimana memerdekakan anak, upaya apa yang harus dilakukan. Mempelajarai pemikiran ki Hadjar Dewatara tentang pendidikan lewat LMS membuat saya berfikir, bahwa selama ini pendidikan yang dijanani tidak sesuia dengan harapan dan tujuan Ki Hajar Dewantara.

Ki Hajar Dewantara yang mengatakan bahwa serang guru itu harus dapat menuntun peserta didiknya, kodrat anak adalah merdeka, baik merdeka lahir (mendapat pengajaran) dan merdeka batin (mendapat pendidikan). anak harus merdeka sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya sehingga mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia maupun anggota masyarakat.

3. Findings (Pembelajaran)

pendidikan guru penggerak ini menggunakan model Blended Learning, artinya pembelajaran dilakukan dengan dua cara yaitu luring dan daring. Dalam mengikuti pendidikan guru pengerak ini saya menemukan hal-hal yang kurang saya pahami sebelumnya yaitu tentang filosofis Ki Hajar Dewantara. Saya mendapatkan pengetahuan baru yang sangat saya perlukan untuk meningkatkan kompetensi saya sebagai seorang pendidik. Melalaui 6 Dasar pemikiran ki hajar Dewantara saya merasa mendapat bekal yang tidak ternilai harganya.

seorang anak memiliki kodrat merdeka, oleh karena itu saya memberikan kebebasan kepada peserta didik saya utnuk menyelesaikan tugas. sebagai seorang pendidik saya juga harus dapat memberi contoh sesuai dengan semboyan pendidikan yaitu ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso dan tut wuri handayani.

Bahwa anak memiliki kodrat merdeka, merdeka batin adalah pendidikan sedangkan merdeka lahir adalah pengajaran. Dua hal yang saling bergantug satu sama lain. Oleh karena itu saya harus memberikan kemerdekaan kepada anak-anak untuk menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai dengan minat, bakat , dan kreatifitasnya sebab manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya tidak tergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri.

Sebagai pendidik saya harus senantiasa menuntun kepada anak atau dengan kata lain berpihak pada mereka. Saya juga harus memandang murid bukanlah kertas yang bisa digambar sesuai kemauan saya, karena mereka lahir dengan kodrat yang samar. Tugas kita adalah menebalkan garis-garis samar itu agar dapat memperbaiki lakunya untuk menjadi manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan pendidikan yang sebenarnya.

Menerapkan budi pekerti yang luhur atau akhlak mulia merupakan keharusan yang tidak terbantahkan dengan cara mengintegrasikan setiap proses pembelajaran dengan pencapaian profil pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri , bernalar kritis dan kreatif.

seorang guru harus senantias menghamba kepada anak artinya ketika kita memberikan pembelajaran atau mendidik harus dengan kasih sayang, dengan hati yang bersih dan berusaha memberikan yang terbaik kepada peserta didik kita sesuai dengan kebutuhan, minat dan bakatnya.

4. Future (Penerapan)

Saya akan berusaha untuk memberikan yang terbaik, agar tujuan pendidikan bisa tercapai dengan baik. Saya sadar selama ini yang saya lakukan jauh dari kata sempurna jika dikaitkan dengan filosofis pemikiran Ki Hajar Dewantara . Pembelajaran yang berpusat pada guru harus segera diganti dengan pembelajaran yang berpusat pada murid, pendidikan itu seharunya menjadikan peserta didik sebagai subjek buka sebagai objek.

Memberi kebebasan kepada anak-anak untuk menggali potensi yang dimilikinya harus terjadi dalam proses pembelajaran agar mereka menemukan jati dirinya sehingga menjadi manusia seutuhnya.

Menuntun peserta didik selaras dengan kodrat alam dan kodrat zaman yang dihadapi sehingga dapat memberi bekal mereka kelak.

sebagai sebagai pendidik harus terus belajar karena ilmu pengetahuan itu akan terus berkembang. Mari bapak ibu guru hebat untuk senantiasa belajar untuk menjadi guru idola, guru yang selalu dirindukan oleh peserta didiknya agar dapat mewujudkan tujuan pendidikan.

Demikianlah pemaparan saya dalam Refleksi Dwi Mingguan modul 1.1

Terimakasih.

Wassalamualaikum Wr Wb.

    

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post