Dian Fauziah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Upaya Peningkatan hasil belajar IPA melalui pendekatan TPACK  pada peserta didik kelas VI

Upaya Peningkatan hasil belajar IPA melalui pendekatan TPACK pada peserta didik kelas VI

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana peserta didik kela VI SD Negeri Pulogading 02 Kecamatan Bulakamba kabupaten Brebes dalam pembelajaran online pada tema 5 sehingga meningkatkan hasil belajar peserta didik. Untuk mewujudkan keduannya, peneliti menggunakan pendekatan technological, pedagogical dan conten knowledge (TPACK). Penelitian ini mengamati 29 peserta didik kelas VI di SD Negeri Pulogading 02. Metode pengumpulan data melalui lembar observasi dan tes evaluasi. Berdasarkan pengamatan terhadap tiga siklus pembelajaran, siklus III mengungkapkan bahwa pendekatan TPACK mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik rata –rata 79,31 % dan memenuhi KKM 86,21 %. Dari sikus I sampai siklus III terjadi peningkatan, peneliti menerapkan menyimpulkan dengan menggunakan pendekatan TPACK pada kelas VI terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik.

PENDAHULUAN

Guru yang berhasil bukanlah guru yang hanya bisa menjadikan peserta didiknya pintar namun lebih dari itu yakni berhasil menemukan minat, bakat dan karakter pada peserta didiknya. Untuk konten pengetahuan adalah kemampuan yang memang dimiliki oleh seorang guru. Di era globalisasi saat ini, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Karena itu diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mencapai pembangunan. Pendidikan diperlukan untuk proses menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Keterlibatan guru-siswa yang terbatas, mungkin karena latensi jaringan, adalah salah satu tantangan yang kami hadapi saat menerapkan pembelajaran online. Jika seorang guru merangsang atau memotivasi siswa sambil mengganggu jaringan mereka, interaksi tidak akan produktif. Masalah lain yang terjadi saat belajar daring adalah tantangan untuk mengeksplorasi keempat keterampilan C—berpikir kritis, kreativitas, kerja sama, dan komunikasi. Isu kedua adalah tantangan untuk meningkatkan kemampuan HOTS siswa, khususnya pada konten IPA. Hal ini karena kemampuan berpikir tingkat tinggi tidak ditekankan dalam pembelajaran daring yang berpusat pada guru.

Berdasarkan keadaan saat ini, penelitia menyarankan penerapan teknik TPACK untuk meningkatkan hasil belajar IPA. Kerangka kerja TPACK mengintegrasikan teknologi, keahlian dan materi konten/pengetahuan. Seiring dengan penggunaan teknologi sebagai alat pengajaran, pedagogik merupakan bagian penting dari kegiatan pembelajaran.

Pendidik yang kompeten mampu mengenali dengan benar minat, kemampuan dan karakter anak didiknya disamping menjadikan mereka pandai.

Dari uraian diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti “Upaya Peningkatan hasil belajar IPA melalui pendekatan TPACK pada peserta didik kelas VI di SD Negeri Pulogading 02 Kec. Bulakamba Kab Brebes”.

METODE PENELITIAN

1. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian antara lain;

1. observasi.

Pedoman observasi dalam penelitian ini berisi aspek-aspek yang berkaitan dengan hal yang akan diobservasi. Observasi dilakukan dengan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Validitas instrument observasi diuji dengan menggunakan validitas isi di-judgment oleh Ikhlasul Ardi Nugroho, M.Pd. Dengan melihat kesesuaian indikator dengan rumusan soal.

Penggunaan tanda cek (√) mengacu pada contoh pelaksanaan observasi yang dikemukakan oleh Muhibin Syah (2011:155), bahwa kolom “Ya” dan kolom “Tidak” hendaknya diisi guru dengan cara membubuhkan tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan.

2. Tes Evaluasi Pembelajaran

Tes Evalusi pembelajaran dilakukan dengan menggisi lembar google form. Bentuk soal yang digunakan yaitu pilihan ganda.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi. Lembar observasi tersebut digunakan untuk mengetahui keaktifan siswa dan penerapan pendekatan keterampilan proses.

Instrumen yang digunakan untuk mengetahui penerapan pendekatan keterampilan proses adalah penerapan langkah-langkah pendekatan keterampilan proses, yaitu (Conny Semiawan, 1987:17-18):

a. Mengamati

b. Menggolongkan/ mengklasifikasikan

c. Menafsirkan/ menginterpretasikan

d. Meramalkan/ memprediksi

e. Menerapkan

f. Merencanakan penelitian

g. Mengkomunikasikan

Pada penelitian ini, indikator pendekatan keterampilan proses yang digunakan meliputi: mengamati, menggolongkan, meramalkan/memprediksi dan mengkomunikasikan, Indikator menafsirkan/mengintepretasikan, menerapkan, dan merencanakan penelitian tidak dipakai karena tidak sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar materi tersebut.

Cara pengukuran instrumen penelitian mengacu pada hasil pengamatan terhadap siswa saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi oleh peneliti dan dihitung dari jumlah siswa yang menampakkan kesungguhan dalam mengikuti mata pelajaran IPA.

HASIL PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

1. Deskripsi Kondisi Awal Peserta didik

Peserta didik kelas VI SD Negeri Pulogading 02 Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes dalam penelitian ini berjumlah 29 peserta didik, terdiri dari 14 peserta didik perempuan dan 15 peserta didik laki-laki.

Berdasarkan pengamatan sebelum dilakukan tindakan, peserta didik terlihat kurang antusias dan tidak memperhatikan dalam pembelajaran IPA. Hal ini dikarenakan pembelajaran yang monoton dengan metode ceramah dan pembelajaran IPA masih berpusat pada guru.

Hasil pengamatan menunjukkan data hasil belajar peserta didik ranah kognitif mata pelajaran IPA VI SD Negeri Pulogading Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes masih rendah. Hal ini terlihat dari nilai rata- rata kelas pra tindakan adalah 44,82 padahal KKM IPA adalah 75.

Berdasarkan data yang di peroleh, dapat dilihat bahwa nilai peserta didik berada pada kriteria kurang (≤60) sejumlah 21 peserta didik atau sekitar 72, 41%. Peserta didik yang mencapai kriteria cukup (60-69) sejumlah 6 peserta didik atau sekitar 20,69%. Peserta didik yang mencapai kriteria baik ( 70-79) sejumlah 2 peserta didik atau 6,90%.

Dapat dilihat bahwa hasil belajar IPA pada pra tindakan masih rendah. Dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas yang masih rendah yaitu 44,82. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu tindakan untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada peserta didik kelas VI SD Negeri Pulogading 02 Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes.

2. Deskripsi Penelitian Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan (1x70 menit). Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam tindakan siklus I adalah sebagai berikut.

a. Perencanaan Tindakan

Tahap perencanaan merupakan tahap awal untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan guna memecahkan masalah yang dihadapi. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam tahap perencanaan ini adalah sebagai berikut.

1. Menentukan waktu pelaksanaan tindakan,

2. Membuatrencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang menggunakan model pendekatan TPACK,

3. Mempersiapkan media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran IPA,

4. Mempersiapkanbahan ajar, Lembar Kerja Peserta didik (LKPD),

5. Mempersiapkan dan menyusun instrumen penilaian yang meliputi:

a. Lembar observasi aktivitas guru dan peserta didik,

b. Kisi –kisi soal dan kunci jawaban

c. Lembar evaluasi (googke form)

d. Rubrik penilaian keterampilan

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan penelitian ini dilaksanakan sesuai rencana yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan yang dilakukan adalah pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan TPACK. Tahap pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan yang dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Oktober 2020, pada siklus pertama membahas tentang macam-macam bentuk magnet. Kegiatan pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut :

a) Kegiatan Awal

(1) Guru memberikan link google meet lewat WhatsApp Group (WAG). Setelah peserta didik dapat bergabung di google meet guru membuka dengan mengucapkan salam dan mempimpin doa.

(2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diperoleh setelah pembelajaran dilaksanakan dan menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

b) Kegiatan Inti

Guru melakukan proses pembelajaran dengan menampilkan power point tentang sejarah magnet dan macam- macam bentuk magnet. proses pembelajaran dengan menerapkan pendekatan TPACK.

(1) Kegiatan inti diawali guru dengan guru bertanya kepada peserta didik tentang apa itu magnet dan sejarah magnet di temukan. Peserta didik masih belum berani menjawab untuk menjawabnya sehingga guru harus menunjuk salah satu peserta didik untuk menjawabnya. Peserta didik tersebut menjawab tentang magnet. Guru mendengarkan, merangkum, dan membahas jawaban-jawaban peserta didik. Kemudian guru menjelaskan tentang sejarah magnet, pengertian magnet dan macam-macam bentuk magnet.

(2) Setelah guru selesai menyampaikan materi, peserta didik diminta untuk mengerjakan LKPD kemudian hasil dari mengerjakan LKPD di kirim melalui WA.

c) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir guru bersama peserta didik membuat kesimpulan tentang apa yang teah mereka pelajari. Guru dan peserta didik bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari. Guru memberikan link google form sebagai lembar evaluasi belajar. Guru mengajak semua peserta didik berdoa untuk mengakhiri pembelajaran.

c. Pengamatan/Pengumpulan Data

Pengamatan terhadap tindakan siklus I dilakukan observer yang meliputi aktivitas guru dan peserta didik. Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung sampai pembelajaran selesai. Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru di siklus I menunjukkan bahwa guru belum sepenuhnya melaksanakan mod didik untuk berfikir HO kekurangan pada siklus I tersebut menyebabkadata yang di dapatjar peserta didik ranah kognitif belum maksimal.

Berdasarkan data yang di dapat dapat dilihat bahwa nilai peserta didik berada pada kriteria kurang (≤60) sejumlah 8 peserta didik atau sekitar 27,59%. Peserta didik yang mencapai kriteria cukup (60-69) sejumlah 10 peserta didik atau sekitar 34,48%. Peserta didik yang mencapai kriteria baik ( 70-79) sejumlah 5 peserta didik atau 17,24%. Peserta didik yang mencapai kriteria amat baik (80-100) sejumlah 6 peserta didik atau 27,59 %.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan tindakan siklus I terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik. Nilai rata-rata kelas yang pada saat pra tindakan sebesar 44,82, pada siklus I sudah meningkat menjadi 62,41. Persentase ketuntasan belajar peserta didik yang mencapai KKM juga mengalami peningkatan.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan pada siklus I. Hasil tes belajar peserta didik di siklus I menunjukkan peserta didik yang sudah mencapai KKM ≥75 masih sebesar 20,69%. Hal ini belum memenuhi kriteria keberhasilan penelitian yaitu persentase peserta didik yang mencapai nilai KKM minimal 70%.

Pada siklus I nilai rata-rata kelas belum melebihi kriteria ketuntasan minimal (KKM) IPA yaitu ≥ 75 dan persentase peserta didik yang sudah mencapai nilai KKM belum mencapai 70, sehingga penelitian dilanjutukan ke siklus II.

Peneliti melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah diterapkan pada siklus I. Berdasarkan hasil observasi dan hasil tes belajar peserta didik, ditemukan beberapa kekurangan dalam tindakan siklus I. Kekurangan- kekurangan tersebut perlu diperbaiki pada tindakan di siklus berikutnya. Oleh karena itu peneliti melakukan perencanaan tindakan yang akan dilakukan pada siklus II dengan mempertimbangkan kekurangan kekurangan yang dilakukan dalam proses pembelajaran pada siklus I. Peneliti membuat format dalam bentuk tabel untuk memudahkan membandingkan antara apa yang akan dilakukan dalam siklus berikutnya. Tabel berikut ini merupakan kekurangan yang masih ditemui pada siklus I dan perencanaan yang dilakukan pada siklus II.

Refleksi Siklus I

Rencana Perbaikan

Peserta didik belum melakukan percobaan

Peserta didik melakukan percobaan

Guru belum memberi kesempatan merata kepada setiap peserta didik untuk menjawab pertanyaan. (bertanya)

Peserta didik diberi giliran

bertanya dan menjawab pertanyaan secara berurutan. (bertanya)

Guru belum membuat kesimpulan dengan peserta didik

Guru dan peserta didik

menbuat kesimpulan

Peserta didik masih malu ketika akan menyampaikan pendapat

Guru membimbing peserta

didik agar lebih aktif dalam pembelajaran

3. Deskripsi Penelitian Siklus II

Tindakan siklus II dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan. Tindakan siklus II mengacu pada kekurangan dan permasalahan yang ditemukan pada pelaksanaan tindakan siklus I. Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam tindakan siklus II adalah sebagai berikut.

a) Perencanaan Tindakan

Tahap perencanaan siklus II merupakan tahap awal menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah pada pelaksanaan tindakan siklus I. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap perencanaan siklus II adalah sebagai berikut.

1) Menentukan waktu pelaksanaan tindakan,

2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang menggunakan pendekatan TPACK,

3) Mempersiapkan video yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran IPA,

4) Mempersiapkan Lembar Kerja Peserta didik (LKD), dan

5) Mempersiapkan dan menyusun instrumen penilaian yang meliputi:

a) lembar observasi aktivitas guru dan peserta didik,

b) kisi-kisi soal dan kunci jawaban

c) lembar evaluasi (google form),

d) rubrik penilaian keterampilan

b) Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan pada siklus II mengacu pada perencanaan tindakan yang telah disusun berdasarkan hasil refleksi siklus I. Tindakan siklus II dilaksanakan untuk memperbaiki kekurangan dan meningkatkan prestasi belajar IPA pada peserta didik kelas VI. Pertemuan siklus II dilaksanakan pada Senin, 02 November 2020. Pelaksanaan pertemuan siklus II adalah sebagai berikut.

a) Kegiatan Awal

(1) Guru mengecek kesiapan belajar peserta didik.

(2) Guru membagikan link google meet lewat whaatsapp grup

(3) Guru melakukan apersepsi dengan mengajak peserta didik mengingat kembali mater yang pernah diajarkan.

(4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diperoleh setelah pembelajaran dilaksanakan.

b) Kegiatan Inti

Guru melakukan proses pembelajaran dengan menampilkan video percobaan dan power point tentang sifat-sifat magnet. proses pembelajaran dengan menerapkan pendekatan TPACK.

1) Peserta didik melakukan percobaan tentang sifat-sifat magnet sesuai dengan petunjuk yang telah guru berikan lewat WAG.

2) Peserta didik mengirimkan video tentang percobaan yang telah mereka lakukan melalui WAG

3) Peserta didik mengirimkan laporan hasil percobaan tentang sifat-sifat magnet melalui WAG

4) Guru melakukan tanya jawab tentang hasil percobaan mereka melalui google meet.

5) Guru menampilkan video percobaan tentang sifat-sifat magnet melalui google meet

6) Guru menjelaskan power point tentang sifat-sifat magnet melalui google meet.

7) Guru dan peseta didik melakukan tanya jawab tentang sifat- sifat magnet.

8) Setelah guru selesai menyampaikan materi, peserta didik diminta untuk mengerjakan LKPD kemudian hasil dari mengerjakan LKPD di kirim melalui WA.

c) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir guru bersama peserta didik membuat kesimpulan tentang apa yang teah mereka pelajari. Guru dan peserta didik bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari. Guru memberikan link google form sebagai lembar evaluasi belajar. Guru mengajak semua peserta didik berdoa untuk mengakhiri pembelajaran.

c) Pengamatan Siklus II

Selama tindakan siklus II dilaksanakan, dilakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan peserta didik. Pengamatan difokuskan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik yang terjadi pada siklus II. Kegiatan pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran sampai pembelajaran selesai. Hasil pengamatan siklus II adalah sebagai berikut.

Guru sudah memperbaiki kekurangan-kekurangan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran siklus I pada pembelajaran siklus II. Guru sudah memberi kesempatan setiap peserta didik untuk menjawab pertanyaan guru dengan membagi giliran ke setiap peserta didik. Guru memutarkan video percobaan guru. Guru memberikan pertanyaan pancingan dalam membimbing peserta didik membuat kesimpulan hasil percobaan. Pertanyaan pancingan ini sangat membantu peserta didik dalam membuat kesimpulan sendiri.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada siklus II terhadap aktivitas peserta didik, terlihat peserta didik belum semua peserta didik berani menjawab pertanyaan guru dan menceritakan pengalamannya.

Kegiatan pembelajaran pada siklus II sudah menunjukkan peningkatan terhadap aktivitas peserta didik dan guru. Hal ini memberi pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Pada siklus II, telah terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik dilihat dari hasil tes siklus II yang meningkat dibandingkan hasil tes pra tindakan dan hasil tes siklus I. Demikian juga persentase pencapaian KKM pada siklus II juga mengalami peningkatan.

Berdasarkan data yang di dapat dapat, dapat dilihat bahwa peserta didik yang sudah mencapai KKM ≥75 sebesar 62,07% atau sebanyak 18 peserta didik. Sedangkan peserta didik yang belum mencapai KKM tinggal 11 peserta didik. Nilai terendah pada siklus II ini adalah 50, sementara nilai tertinggi sudah mencapai 100. Hasil belajar IPA peserta didik kelas VI Negeri Pulogading 02 rata-rata masuk pada kriteria amat baik (80-100) yaitu sebesar 62,07%.

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa pada siklus II terjadi peningkatan pada nilai rata-rata kelas yang mencapai 76,90. Dari data tersebut, rata-rata kelas dalam siklus II ini sudah melebihi KKM yaitu ≥ 75. Sedangkan persentase peserta didik yang mencapai nilai KKM ≥ 75 minimal 70% dari jumlah peserta didik, juga belum terpenuhi. Persentase peserta didik yang mencapai KKM sebesar 62,07% atau sebanyak 18 peserta didik dari 29 peserta didik.

Aspek yang diamati

Pra

tindaka

Siklus I

Siklus II

Nilai tertinggi

70

90

100

Nilai terendah

20

30

50

Nilai rata-rata

44,82

62,41

76,9

0

Jumlah peserta didik yang

belum mencapai KKM

29

23

11

Jumlah peserta didik

yang telah mencapai KKM

KKM

0

6

18

Persentase peserta didik yang telah mencapai KKM

0

20,69

62,07

Berdasarkan data yang di dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kelas setelah dilakukan tindakan mengalami peningkatan dari kondisi awal pra tindakan 44,82 menjadi 62,41 pada siklus I dan 76,90 pada siklus II. Persentase pencapaian KKM juga mengalami peningkatan dari kondisi awal pratindakan 0 % menjadi 20,69% pada siklus I dan 62,07% pada siklus II.

d) Refleksi

Hasil observasi dan hasil tes pada siklus II menunjukkan bahwa tindakan pada siklus II sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan yaitu tercapainya nilai rata- rata kelas ≥75 dan persentase nilai yang mencapai KKM belum ≥70%. Hasil yang diperoleh pada siklus II belum memenuhi semua kriteria keberhasilan penelitian sehingga penelitian tindakan kelas melanjutkan penelitian ke siklus berikutnya.

peneliti melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah diterapkan pada siklus II. Berdasarkan hasil observasi dan hasil tes belajar peserta didik, ditemukan beberapa kekurangan dalam tindakan siklus II. Kekurangan- kekurangan tersebut perlu diperbaiki pada tindakan di siklus berikutnya. Oleh karena itu peneliti melakukan perencanaan tindakan yang akan dilakukan pada siklus III dengan mempertimbangkan kekurangan kekurangan yang dilakukan dalam proses pembelajaran pada siklus II. Peneliti membuat format dalam bentuk tabel untuk memudahkan membandingkan antara apa yang akan dilakukan dalam siklus berikutnya. Tabel berikut ini merupakan kekurangan yang masih ditemui pada siklus I dan perencanaan yang dilakukan pada siklus II.

Refleksi siklus II dan rencana perbaikan dilakukan pada siklus III.

Refleksi Siklus II

Rencana Perbaikan

Peserta didik masih belum aktif

Seluruhya

Guru membimbing peserta

didik agar lebih aktif dalam pembelajaran

4. Deskripsi Penelitian Siklus III

Tindakan siklus III dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan. Tindakan siklus III mengacu pada kekurangan dan permasalahan yang ditemukan pada pelaksanaan tindakan siklus II. Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam tindakan siklus III adalah sebagai berikut.

a. Perencanaan Tindakan

Tahap perencanaan siklus III merupakan tahap awal menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah pada pelaksanaan tindakan siklus II. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap perencanaan siklus III adalah sebagai berikut.

1) Menentukan waktu pelaksanaan tindakan,

2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang menggunakan pendekatan TPACK,

3) Mempersiapkan bahan ajar dan Lembar Kerja Peserta didik

(LKPD).

4) Mempersiapkan dan menyusun instrumen penilaian yang meliputi:

a) lembar observasi aktivitas guru dan peserta didik,

b) kisi-kisi soal dan kunci jawaban

c) lembar evaluasi (google form),

d) rubrik penilaian keterampilan

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus III

Pelaksanaan tindakan pada siklus III mengacu pada perencanaan tindakan yang telah disusun berdasarkan hasil refleksi siklus II. Tindakan siklus III dilaksanakan untuk memperbaiki kekurangan dan meningkatkan prestasi belajar IPA pada peserta didik kelas VI. Pertemuan siklus III dilaksanakan pada Jumat, 13 November 2020. Pelaksanaan pertemuan siklus III adalah sebagai berikut.

a) Kegiatan Awal

(1) Guru mengecek kesiapan belajar peserta didik.

(2) Guru membagikan link google meet lewat whaatsapp grup

(3) Guru melakukan apersepsi dengan mengajak peserta didik mengingat kembali mater yang pernah diajarkan.

(4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diperoleh setelah pembelajaran dilaksanakan.

b) Kegiatan Inti

Guru melakukan proses pembelajaran dengan menampilkan video percobaan dan power point tentang sifat-sifat magnet. proses pembelajaran dengan menerapkan pendekatan TPACK.

1) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru pada tampilan power point.

2) Peserta didik menyebutkan benda magnetis dan non magnetis yang ada di sekitar mereka.

3) Peserta didik dan guru melakukan tanggung jawab.

4) Setelah guru selesai menyampaikan materi, peserta didik diminta untuk mengerjakan LKPD kemudian hasil dari mengerjakan LKPD di kirim melalui WA.

c) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir guru bersama peserta didik membuat kesimpulan tentang apa yang teah mereka pelajari. Guru dan peserta didik bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari. Guru memberikan link google form sebagai lembar evaluasi belajar. Guru mengajak semua peserta didik berdoa untuk mengakhiri pembelajaran.

c. Pengamatan Siklus III

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada siklus III terhadap aktivitas peserta didik, terlihat peserta didik sudah lebih berani menjawab pertanyaan guru dan menceritakan pengalamannya.

Kegiatan pembelajaran pada siklus III sudah menunjukkan peningkatan terhadap aktivitas peserta didik dan guru. Hal ini memberi pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Pada siklus III, telah terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik dilihat dari hasil tes siklus III yang meningkat dibandingkan hasil tes siklus I dan hasil tes siklus II. Demikian juga persentase pencapaian KKM pada siklus III juga mengalami peningkatan.

Berdasarkan data yang di dapat dapat, dapat dilihat bahwa peserta didik yang sudah mencapai KKM ≥75 sebesar 86,21% atau sebanyak 25 peserta didik. Sedangkan peserta didik yang belum mencapai KKM tinggal 4 peserta didik. Nilai terendah pada siklus III ini adalah 25, sementara nilai tertinggi sudah mencapai 100. Hasil belajar IPA peserta didik kelas VI Negeri Pulogading 02 rata-rata masuk pada kriteria amat baik (80-100) yaitu sebesar 79,31%.

Berdasarkan data yang di dapat, dapat dilihat bahwa pada siklus III terjadi peningkatan pada nilai rata-rata kelas yang mencapai 77,59. Dari data tersebut, rata-rata kelas dalam siklus III ini sudah melebihi KKM yaitu ≥ 75. Sedangkan persentase peserta didik yang mencapai nilai KKM ≥ 75 minimal 70% dari jumlah peserta didik, juga belum terpenuhi. Persentase peserta didik yang mencapai KKM sebesar 82,21% atau sebanyak 25 peserta didik dari 29 peserta didik.

Peningkatan hasil tindakan pada pra siklus, siklus I, siklus II dan siklus III dapat dilihat pada tabel 12 di bawah ini.

Perbandingan Hasil Tes Pra Tindakan, Siklus I, Siklus II dan siklus III

Aspek yang

diamati

Pra

tindaka

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Nilai tertinggi

70

90

100

100

Nilai terendah

20

30

50

25

Nilai rata-rata

44,82

62,41

76,9

0

77,5

9

Jumlah peserta

didik yang

belum mencapai

KKM

29

23

11

4

Jumlah peserta

didik yang telah mencapai KKM

0

6

18

25

Persentase

peserta didik yang telah mencapai KKM

0

20,69

62,07

86,21

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kelas setelah dilakukan tindakan mengalami peningkatan dari kondisi awal pra tindakan 44,82 menjadi 62,41 pada siklus I dan 76,90 pada siklus II kemudian 77,59 pada siklus III. Persentase pencapaian KKM juga mengalami peningkatan dari kondisi awal pratindakan 0 % menjadi 20,69% pada siklus I dan 62,07% pada siklus II dan 86,21% pada siklus III.

e) Refleksi

Hasil observasi dan hasil tes pada siklus III menunjukkan bahwa tindakan pada siklus III sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan yaitu tercapainya nilai rata- rata kelas ≥75 dan persentase nilai yang mencapai KKM sudah ≥70%. Hasil yang diperoleh pada siklus III sudah memenuhi semua kriteria

Keberhasilan penelitian sehingga penelitian mengakhiri penelitian ini karena penelitian tindakan kelas ini sudah berhasil.

B. PEMBAHASAN

Berdasarkan nilai rata-rata di setiap akhir siklus kegiatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan TPACK, menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar ranah kognitif IPA peserta didik kelas VI pada SD Negeri Pulogading 02 Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes. Peningkatan nilai rata-rata kelas sebesar 14,49, dari 62,41 pada siklus I menjadi 76,90 pada siklus II dan 0,66 dari 76,90 pada siklus II menjadi 77,59 pada siklus III. Persentase jumlah peserta didik yang mencapai nilai KKM atau dinyatakan tuntas belajar juga terjadi peningkatan sebesar 41,38%, dari 20,69% pada siklus I menjadi 62,07% pada siklus II dan peningkatan sebesar 24,14 dari 62,07% pada siklus II menjadi 86,21% pada siklus III. Pada siklus I terdapat 23 peserta didik yang belum mencapai KKM, sedangkan pada siklus II tinggal 11 peserta didik yang belum mencapai KKM. Dapat dikatakan bahwa pada siklus III ada kenaikan 7 peserta didik yang telah mencapai KKM.

Pada siklus III lebih efektif karena sebelum guru memberikan materi pembelajaran guru melakan asesment non kognitif terlebih dahulu. Pada siklus III juga peserta didik sudah aktif dengan melakukan sesi tanya jawab dengan guru.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat dikemukakan pendapat bahwa dengan menggunakan pendekatan TPACK pada siswa Kelas VI SD Negeri Pulogading 02 kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Tahun pelajaran 2020/2021, Maka dapat ditarik kesimpulan antara lain:

1. Penggunaan pendekatan TPACK dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pokok bahasan sifat-sifat magnet dikelas VI SD Negeri Pulogading 02 Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes, hal ini dapat dilihat hasil tes siklus I nilai rata rata 62,41, kemudian pada siklus II nilai rata rata 76,90. Pada siklus I hasil tes peserta didik yang sudah memenuhi nilai KKM 20,69 %, kemudian pada siklus II 62,07 %. Kemudian pada siklus III nilai rata – rata 79,31 % dan hasil tes peserta didik yang sudah memenuhi KKM 86,21 %. penelitian ini sudah kami anggap berhasil karena indeks keberhasilan pada penelitian ini adalah 60 %.

2. Penerapan TPACK sangat cocok untuk keadaan seperti sekarang ini.

Ketika pembelajaran dilakukan secara daring. Penerapan TPACK dilakukan dengan pengintegrasian teknologi ke dalam proses pembelajaran yang melibatkan paket-paket pengatahuan tentang teknologi, materi, dan proses atau strategi pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, dkk. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Dimyati, dkk. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hendro Darmodjo dan R.E kaligis. 1992. Pendidikan IPA II. Jakarta : Depdikbud

Herring, M. C., Koehler, M. J., & Mishra, P. (Eds). 2016. Handbook of Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) for educators. Routledge.

Hopkins. 1993. Desain Penelitian Tindakan Kelas (model ebbut). Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Samatowa, Usman. 2006. Bagaiman Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat ketenagaan.

Srini M. Iskandar. 1996. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung : CV. Maulana

Sudjana, Nana. 2009.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

BIODATA PENULIS

Dian Fauziah, S.Pd, lahir di Brebes, 04 Desember 1987. Saat ini penulis merupakan seorang guru di SDN Pulogading 02 yang beralamatkan di jalan raya Pulogading no.86 Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes. Penulis merupakan alumni S1 Teknik informatika di STMIK YMI Tegal dan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Muhammadiyah Cirebon. Sekarang penulis berdomisili di Bulusari, kontak person ke nomor 085712414632 atau bias melalui email : [email protected]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

23 Nov
Balas

terima kasih pak dede

30 Nov

Kereeeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

23 Nov
Balas

Mantap ulasannya keren

23 Nov
Balas

terima kasih ibu rismalasari

30 Nov



search

New Post