Dian Garini Lituhayu

Lahir dan tumbuh di Kota Samarinda, aku rapat dengan budaya Melayu yang kental mewarnai kehidupan pinggiran Sungai Mahakam. Berkeseharian sebagai ibu dan ibu gu...

Selengkapnya
Navigasi Web
MANTAN TERINDAH

MANTAN TERINDAH

Cerita Dewasa : Mantan Terindah-Dian Garini Lituhayu-

Entah apa yang terlintas dalam pikiranku dinihari ini, perihal kata dewasa, aku kehilangan kosakataku untuk jurnalku. Again, woof. Hilang tak berbekas, tak berkelas memang. Baru saja menyaksikan sebuah video pendek tentang dua orang yang pernah saling mencintai, berbelas tahun dalam hubungan dan berbelas tahun dalam pernikahan, yang kemudian kandas. Masing-masing telah memiliki pasangan dan move on dengan berbagai kisah manis pahitnya kehidupan berumahtangga.

Demi Moore, sudah tidak muda lagi, berumur lebih dari setengah abad, menjadi sangat terkenal di zamanku dulu yang model dan gaya rambutnya menjadi legenda yang luar biasa, semua bisa mendadak Demi Moore saat itu. Berperan sebagai Molly yang kehilangan kekasihnya dan meminta seorang cenayang membantunya. Jadul sekali ya, mungkin hanya yang sezaman denganku yang tahu siapa dan bagaimana Demi Moore yang bombastis itu. Bukan, bukan film Ghost ini yang menjadi salah satu film akting terbaik Demi Moore menurutku, aku lebih senang aksinya di film Charlie's Angel dan G.I. Jane, dan satu lagi : Indecent Proposal. Memainkan peran antagonis dan protagonis dalam satu kesempatan memerlukan energi yang luar biasa.

Tak akan kubahas lebih lanjut bagaimana perannya di dalam setiap film itu, tonton saja sendiri lah ya. Yang ingin kutulis kali ini adalah bagaimana sikapnya kepada mantannya, di sebuah acara talk show, Bruce Willis. Tidak selalu klik, tidak selalu klok, tapi jauh dari menghina dan mencela satu sama lain dengan ungkapan yang kasar dan menyakiti hati. Meskipun tersirat sebagai mantan istri, Demi mencintai kesempatannya menjadi seorang single seperti sekarang. Siapa yang tak kenal Bruce Willis, idola dan pujaan para wanita pada zamannya, mungkin sampai sekarang, meskipun umurnya sudah mirip dengan umur adik-adik bapakku. Nama yang terakhir kusebut ini adalah mantan suami Demi. Masih terlihat bekas-bekas kegagahannya ala jagoan dan berandalan yang menawan.

Dari tatanan kalimatnya yang penuh 'kejujuran' dan kedewasaan' aku belajar sesuatu dini hari ini. Terlepas itu hanyalah sebuah talk show settingan, recehan. Menerima, mengakui, mendoakan. Menerima keadaan dan skenario Tuhan, mengakui kesalahan dan kealpaan diri, mendoakan agar siapapun yang melintas dalam hidup kita akan kebaikan. Dengan manis dan lancar kalimat pujian mengalir dari mulut Demi, mengakui bahwa kebersamaan mereka dalam pernikahan adalah takdir yang paling baik yang pernah terjadi dalam hidupnya. Mengakui dengan terbuka pada khalayak, saat-saat bahagianya bersama Bruce. Menyebut mantannya itu sebagai ayah terbaik, teman bicara yang sangat baik, dan pasangan yang paling mempesona. Menyebutnya sebagai ayah yang sangat bertanggung jawab dan sangat dermawan pada anak-anak mereka,

Di depan anak-anak mereka berdua, menyebut bagaimana kisah masa kecil, saat Bruce mengganti popok anak mereka. Mengungkit kisah lama saat mereka masih bersama, saling mencintai dan bahagia. Minim sekali bahasa jorok saling memaki dan menyalahkan, merasa paling benar. Meskipun ada menyebutkan, kesalahan sang mantan, Demi pun menyebutkan kesalahannya. Masih sanggup memuji dan mengakui kebaikan dan kebagusan mantan, intinya begitu. Memeluknya dan bertanya apakah ungkapan tersebut tak menyakiti hatinya. Menurutku, sederhana, tapi sangat manis. Dan itulah yang dilakukan oleh seorang Demi, menurutku layak disebut sebagai perilaku mantan terindah

Beralasan masih sakit hati, punya kebencian, kita enggan mengindahkan posisi kita, enggan menjadi persona yang lebih baik hanya karena perilaku orang lain buruk pada kita. Padahal buruk perlakuan dunia dan pahit terpuruk semua yang ditimpakan diatas kita, tak boleh membuat kita menjadi buruk, tak boleh membuat kita menjadi busuk. Beralasan membela kebenaran tapi mengumbar keburukan pasangan dan mantan pasangan. Menang jadi abu, kalah jadi arang. Keduanya tak manfaat. Saling membongkar aib di media sosial dan saling mengutuk. "Dia siy brengsek, guweh kan orang baik-baik." Seperti ajang berbalas pantun, saling menjelekkan dan curhat bawah tanah terjadi.

Iya, kalau curhat kepada yang mengerti, lha curhat pada yang ember, jadi dah, kisah satu gayung, sejam kemudian penuh isi tangki profil tank. Ada banget kan di sekitar kita yang ember plastik kawe super? Seperti yang ramai sekarang, satu paragraf yang disebut, eh yang muncul cuma ujung kalimat. Saking bencinya pada mantan, sampai lomba pun terjadi, kalau bisa ada lomba memasukkan mantan ke dalam botol dan atau karung. Meme lucu sederhana yang sarat makna. Ada pula mata lomba lari dari kenyataan. Yang mestinya dihadapi dan didekap dengan bahagia, dijadikan alasan untuk menutup diri dan terus berlari. Akhirnya, ujungnya, capek sendiri.

Semoga dosaku diampuni, sudah pernah melakukan ini semua.

Siapa yang hebat? Sampai Demi sang mantan bisa sedemikian bersikap manis? Menurutku, barangkali pengacaranya. Kasus perceraian di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, dan seringkali berakhir sangat kusut. Perihal anak tidak dinafkahi, perihal harta gono gini yang tak jelas pembagiannya, yang masa rujuk tidak digunakan dengan baik, yang talak dilakukan sepihak. Dan panjang lagi jika disebut. Padahal, kalau dilakukan secara Islam, anak tetap anak, harus dibiayai sepenuhnya, sampai dewasa, oleh ayahnya. Di Indonesia, apakah ada hukum yang bisa memaksa ayah menafkahi anak dari mantan istrinya sebelum memutuskan menikah kembali kesekian kali? Aku tak paham. Tapi itu terjadi disekitar, lagi dan lagi. Jadi ubek-ubek disitu saja. Tak banyak istri mampu menjadi seindah Demi memuji mantan suaminya. Belum lagi perkara dalam rumah tangga yang sudah berlalu sekian puluh tahun masih bisa menjadi arang membara, bahan gosip yang digosok makin siip. Boro-boro yang indah menjadi kenangan, yang ancur-ancur yang muncul ke permukaan. Jangankan yang suami istri, yang masih pacaran saja, cerita pahit sudah menumpuk seperti novel setengah jadi. Tak banyak mantan suami menjadi lempeng dan manis tutur terhdap mantan istri. Seperti kemrungsung jiwa, segala hal yang tidak indah menjadi bahan pemoles bahasa. Yang teringat yang busuk buruk saja.

Mengingat pelajaran dini hari ini aku bertanya pada diriku sendiri, sudahkah aku menjadi mantan terindah? Suatu saat kita akan menjadi mantan terindah. Mantan hidup. Apa yang akan dikenang? Melulu mengorek hal buruk untuk dicela sepanjang masa? Atau menjadikan semuanya kenikmatan sebagai wujud qonaah, diterima dengan bahagia. Segala episode yang terjadi, menjadi kenikmatan yang indah. Pilihan ada di hati sendiri.

8 Juli 2018

"Tuhan Tidak Pernah Iseng" - Dian Garini Lituhayu

Satu chapter sebuah buku motivasi, pelan-pelan dirampungkan, tetap menulis.--

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bu paparan ttg mantan dari sudut yg berbeda. Barakallah

18 Oct
Balas

Terimakasih bunda, pengingat diri bagi saya sendiri Bun, semua baik, baik semua. Menghukumi dan menghakimi tidak perlu dilestarikan. Diterima, dihadapi dengan bahagia. Salam literasi Bun.

18 Oct

Dahsyat..

18 Oct
Balas

Terimakasih apresiasinya Bun.

18 Oct

Impresif

18 Oct
Balas

Terimakasih apresiasinya bapak.

18 Oct

Setuju ibu.... Jadikanlah mantan sebagai kenangan indah... Bagian dari perjalanan hidup kita

19 Oct
Balas

Terimakasih bunda. Hanya mengambil hikmah dari apapun yang terjadi. Karena skenario Allah tidak pernah keliru. Termasuk memiliki mantan. Tinggal diambil hikmahnya.

21 Oct

Gak bosan lho baca tulisan ini kereen

06 Nov
Balas

memandang mantan dari sudutyang berbeda. Bukankah ada pepatah jauh bau wangi dekat bau ...

08 Oct
Balas



search

New Post