Mie Goreng = Angpao Dunia
Mie Goreng sebagai Angpao Bagi Dunia
-Dian Garini Lituhayu-
Siapa yang tak kenal makanan satu ini. Tampilannya selalu membuat selera. Mulai dari warung kaki lima sampai hotel berbintang banyak, punya jenis makanan ini dengan berbagai variasinya. Mie goreng di Indonesia mempunyai banyak sekali varian, menggunakan tambahan bahan hewani ayam daging, cumi, udang dan tiram, sampai jenis mie lainnya yang melegenda.
Bihun goreng dan kwetiau goreng adalah beberapa hidangan berbahan mie yang menjadi variasi hidangan mie. Pedagangnya bukan cuma orang Tionghoa, tapi juga orang Jawa dan Sunda, Batak dan Banjar; orang Indonesia, kuliner khas ini selalu menggoda selera dan hampir pasti semua suka.
Mie goreng konon telah ada sejak zaman dinasti Han di China sekitar 4000an tahun yang lalu. Terbuat dari tepung yang diolah dengan air dan minyak, adapula yang menambahkan telur sebagai pengenyal, menjadi salah satu hidangan favorit, yang tua dan yang muda. Tanyakan pada anak-anak, apakah mereka suka mie goreng. Mungkin 9 dari 10 anak akan menjawab suka.
Chow Mein, awal mula mie goreng yang kita kenal sekarang adalah salah satu makanan yang sering muncul di kuliner Asia. Sebutlah China, Malaysia, Thailand, Jepang dan tentu saja Indonesia. Hidangan ini dapat dijadikan menu utama karena tingkat karbohidratnya yang tinggi dan ada pula yang menjadikannya makanan pelengkap semata sebagai camilan minum teh di sore hari.
Di Indonesia sendiri, menu mie goreng sudah mengalami banyak perubahan dari resep asalnya, menyesuaikan dengan penduduk Indonesia yang mayoritas muslim. Di tempat asalnya, China, mie goreng atau yang dalam bahasa Inggris disebut dengan stir fry noodle, menggunakan irisan daging babi sebagai pelengkap utama. Di Indonesia, daging babi diganti dengan daging ayam dan seafood. Bahkan menu vegetarian pun bisa dibuat dengan memadukan bahan nabati sayuran seperti jamur ke dalam mie goreng.
Dahulu konon, saat Marcopolo mengunjungi China, dia membawa mie ini sebagai souvenir dan sekarang bisa dilihat dengan berkembangnya pasta seperti spaghetti di Italia. Perkembangan kuliner di Indonesia termasuk mie goreng juga dipengaruhi oleh perdagangan antara China dan Indonesia. Hal ini wajar, akulturasi dan asimilasi budaya melalui tradisi kuliner adalah satu hal yang tak terbantahkan. Bukan hanya mie goreng, tapi juga tahu, bakso, teh, pangsit dan bakpao; yang kini menjadi makanan favorit masyarakat Indonesia.
Mie goreng biasa disajikan pada perayaan tahun baru Imlek dan ulangtahun. Menurut mamaku, menyajikan mie goreng saat ulang tahun dan perayaan Imlek adalah simbolis untuk mendoakan diri sendiri dan orang lain panjang umur dan sehat selalu. Mie goreng dijadikan pengganti kue ulangtahun yang merupakan tradisi barat. Beberapa kali di masa kecilku, mama membuatkan kami dihari istimewa kami, anak-anaknya, menu mie goreng tek tek kami menyebutnya, karena proses pembuatannya yang mewajibkan spatula kayu yang berbunyi tek tek tek. Kata mama, ada doa dalam setiap lembar mie panjang yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Intinya panjang umur dan sehat. Para tetangga kami sampai sekarang masih ingat, hidangan mie goreng mama, yang enak dan lezat, dengan taburan bawang goreng yang banyak, kerap hadir di saat-saat istimewa kami.
Bagi anak kost, nah ini, makan mie goreng instan barangkali sebuah kelumrahan. Mie yang awalnya hanya datang dalam bentuk basah, seiring dengan perkembangan zaman, mie juga hadir dengan konsep mie kering instan, yang siap diolah setelah mengembang didalam air panas. Mie goreng Indonesia selalu khas dengan kecap manis sebagai bumbu utama. Menurutku itulah pembeda dengan mie goreng dari Thailand, China dan Malaysia. Mie goreng instan merk Indomie misalnya, selalu menjadi makanan istimewa yang dirindukan ketika berada di belahan dunia lain diluar Indonesia. Citarasanya yang gurih dan manis menjadi panggilan lidah yang tak pernah sama, meskipun spaghetti juga mirip bentuknya.
Mie goreng di Indonesia punya berbagai jenis terkenal yang punya peminatnya masing-masing, sebutlah mie goreng Aceh, yang dilengkapi bumbu kari dan rempah yang kuat. Dilengkapi dengan kepiting dan udang, mie Aceh adalah salah satu dari sekian banyak hidangan berdasar bahan mie yang punya penggemar setia. Sebut lagi Soto Mie, hidangan berkuah ala soto yang berisi mie kuning dan daging sapi tumis yang wangi dan menggugah selera. Atau mie goreng Bancir ala Kalimantan Selatan yang tidak kering tidak basah berbumbu rempah, dengan irisan telur bebek dan berwarna merah, rasanya mewah.
Semakin majunya zaman, mie goreng kini bukan hanya berbahan tepung dan berwarna kekuningan. Kini telah hadir mie goreng dengan warna merah muda dan hijau bahkan ungu. Bahan baku yang digunakan bukan hanya terigu tapi juga tepung beras, ubi, singkong dan jagung. Perkembangan ilmu pengetahuan memungkinkan varian warna dan rasa mie goreng yang disesuaikan dengan kebutuhan dan selera manusia.
Dimanapun berada, mie goreng tetap punya tempat di hati penggemarnya. Mungkin, kuliner satu ini akan susah dicari pembandingnya. Ketika jenuh dengan makanan mewah khas hari raya misalnya, yang bersantan dan berlemak, selera kembali netral dengan hadirnya mie goreng sebagai teman ngobrol bersama keluarga.
Berbaur sebagai bagian dari kebudayaan dunia adalah sebuah sunnatullah. Tidak ada yang bisa berdiri sendiri. Makanan yang kita makan melalui proses perjalanan panjang. Pakaian yang kita kenakan mengalami banyak perbauran dan pengasimilasian. Menghargai setiap bagian budaya yang kita terima, menurut ku juga adalah proses menghargai diri sendiri dan bersyukur sebagai bagian dari kebudayaan dunia yang diciptakan oleh Dia Yang Maha Sempurna.
Selamat Tahun Baru ImlekSemoga aku, kamu, dia, kita, mereka, panjang umur dan murah rejeki.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wow.. ilmu baruuu nuhun
Terimakasih bunda..