Dian Garini Lituhayu

Lahir dan tumbuh di Kota Samarinda, aku rapat dengan budaya Melayu yang kental mewarnai kehidupan pinggiran Sungai Mahakam. Berkeseharian sebagai ibu dan ibu gu...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pertemuan Pertama di Tanah Birrahgnooloo

Pertemuan Pertama di Tanah Birrahgnooloo

Pertemuan Pertama di Tanah Birrahgnooloo

Dian Garini Lituhayu --

Dia bahagia, teramat. Setelah sekian lama tak mampu meyakini rasa, kini bisa sepenuh akal mempercayai, sebesar jiwa mencintai. Sedemikian teliti dan tak berani mengambil risiko apapun untuk gagal lagi. Setiap massa dalam doanya hanya berisi agar anak-anak yang diletakkan di punggungnya akan selalu dimuliakan langit dan bumi. Hampir lupa dia mendoakan dirinya sendiri dengan perjumpaan yang dinanti setiap dara. Menampik semua yang datang semata menjaga tak ada lagi yang terluka, termasuk dirinya. Berjumpa dengan Mas Rambo yang bercahaya, hatinya takluk pada niatnya: mencintai. Seperti pucuk bunga kadudampit yang terkatup dalam beku dan sunyi, dia memang bercahaya untuk semua jiwa, tapi nama lelaki itu sudah menjadi satu-satunya.

Di tanah Birrahgnooloo, pertemuan itu membuatnya yakin, lelaki baik yang membuatnya damai itu, ada. Sekian ratus hari terlalui dengan pasang surut yang nyata, sebagai sebuah dinamika. Setiap tumbang, cintanya selalu berhasil tumbuh dan menariknya kembali untuk berani berjuang. Semua berjalan seperti tatihan seorang balita dengan sepeda roda dua, manis dan lucu, meskipun kadang jatuh, lecet dan menangis.

Sampai satu ketika, satu hal mencuat menegaskan ada mahkota ketidakpantasan yang disematkan di dadanya yang sedang sumringah menggelora karena cinta. Hati yang dijaga sedemikan rupa tak berharga, jejak yang selama ini diubah demi menyesuaikan adaptasi alam lelaki pujaan tak menarik untuk ditilik lagi. Sampai sebuah kalimat meluncur tenang yang tanpa dimengerti harus diterima, mengalah supaya tak ada lagi yang tersakiti. “Kamu diwenehi ati ngrogoh tai.."

- Day 222 without my uterus, a deeply talk to my self. The umpteenth day sobbing.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terimakasih Pak. Salam literasi.

25 May
Balas

Keren ibu pentigraf nya. Sukses selalu

25 May
Balas



search

New Post