#Menulisku 83

♡Cerbung

Perdebatan itu menjauhkan kita. Padahal aku sangat menghormatimu. Sakit hatiku saat kamu katakan "Aku bengkok dan kamu lurus." Jadi itu pandangan kamu terhadapku. Aku tak seburuk itu memandangmu, Mas.

⚘⚘⚘

Siang itu aku kongkow-kongkow dengan temanku di Kedai Ila sambil minum es kesukaanku Good Day merah.

"Ncie.. Ikut aku yuukk ke rumah A Ivan...!!"

Ajak temanku tiba-tiba.

"Ada apa memang disana, Sri..?" Tanyaku.

"Kita nyanyi-nyanyi saja.." Serunya pendek.

"Ada siapa saja nanti..?" Tanyaku masih penasaran.

"Banyakan ko. Ada Bu Tuti, Teh Wiwi juga ko.. yuukk Ncie..!" Ajak Sri lagi.

"Ya udah ayo..!" Seruku sambil berdiri. Kami pun pergi berboncengan.

⚘⚘⚘

Sudah ada Bu Tuti di sana. Keren .. dia bisa memainkan orgen itu. Kagum aku. Aku mah kursus juga ngga kelar-kelar karena tanganku kaku tak bisa luwes saat menyentuh tuts piano.

Tak lama mulai berdatangan yang lainnya. Teh Wiwi dan Teh Rika. Sudah lama juga aku tidak kumpul-kumpul dengan mereka.

A Ivan suprise melihat aku bertandang ke rumahnya. Ini kali pertama aku main ke sini. Dia senang sekali melihat kedatanganku.

Setahun yang lalu kami pernah tergabung dalam komunitas menyanyi yang sama. Karena suatu sebab kami sama-sama hengkang dari komunitas itu.

Dalam bulan yang berbeda namun tidak jauh jaraknya. Makanya setiap kita bertemu senyum geli pasti hadir di bibir kami. Memory daun pisang, kami kompak menamakannya. 😃

Kangen aku menyanyi diiringi oleh A Ivan. Dia selalu hafal nada suaraku cocok di nada rendah atau tinggi. "Ayo.. Teh Ncie nyanyi .." serunya. "Saya kangen dengar suara khas Teh Ncie.." kalimatnya membuatku tersipu. (bersambung)

@Rangkasbitungku malu. Dian_iyank .. 26 Jan 2021