Calon Menantuku
#Menulisku 106
Awalnya kami dipertemukan secara tidak sengaja. Aku yang suka jajan nyidam sate thaican. Saat itu sulungku juga di sana dan memperkenalkannya padaku. Suasana yang remang-remang di tepi jalan itu kurang memperjelas penglihatanku. Jadi yang kulihat hanya wajahnya yang menor. Dan itu membuat naluri superior mertua milikku mencuat. Tidak benar ini dumelku dalam hati. 😁
Aku tahan hingga beberapa hari rasa tak nyaman itu di dalam hati. Hingga aku diberi kesempatan mengutarakannya. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Sulungku dengan sangat hati-hati menanyakan kesanku tentang pujaan hatinya. Aku yang frontal seperti diberi kesempatan mengeluarkan unek-unek.
"Kamu itu A ... kalau cari pacar jangan yang dandannya menor begitu .. masih perawan sudah begitu bagaimana nanti." Seruku padanya.
Eh sulungku baper dan tak mau berbicara denganku selama seminggu. hihi..
⚘⚘⚘
Ternyata suamiku tercinta jadi penengah kekisruhan kami. Dia bisa membuat sulungku curhat dengan rasa hatinya. "Mama tidak kenal saja sama Neng. Coba kalau sudah kenal mama juga pasti suka ... malah ikutan sayang!"
Begitu katanya pada bapaknya.
Kutantang dia.
"Ayo coba dekatkan kami.."
Karena pada dasarnya aku bukan orang yang sulit berkenalan akrab dan menjalin persaudaraan dengan siapapun. Mungkin sikapku kepadanya itu dikarenakan aku sering sekali ikut sakit hati saat sulungku patah hati. Jadi aku mau dia berhati-hati saat mendapatkan kekasih kembali.
Lalu ceritanya aku jatuh sakit. Butuh attensi lebih. Sedangkan hanya aku wanita dikeluarga kecilku. Mengalirlah semua perhatian dan kebaikan-kebaikan yang diulurkan sang pujaan hati sulungku itu. Hati aku luluh dan terjatuh suka. Dan lagi ternyata saudara-saudara ... setelah aku melihatnya pada siang hari. Dandanannya tidak menor malah tipis sekali. Yang membuat wajahnya terlihat menor waktu itu karna kulit wajahnya putih seputih kapas. 😊
Aku langsung malu hati. Aku merasa jahat sekali. Memberikan penilaian buruk dipertemuan pertama kami. Aduh Neneng menantu maafkan mama yang sudah arogan. Benar kata pepatah TAK KENAL MAKA TAK SAYANG.
Dan sekarang mama sayang padamu. Karena selain baik hati kamu pun anak yang patuh, rajin, pintar dan apa adanya. Hanya saja jangan terlalu pendiam ya sayang. Biar saat kita berbincang-bincang mama tidak merasa seperti radio butut ... Yang berbunyi keras sendirian. haha..
"Aku jadi penasaran aku dulu begitu ngga ya ...?"
Rangkasbitungku geli. Dian_iyank. 10/3/2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga menjadi menantu yang solehah, sayang sama calon suami dan calon mertua. Salam literasi
Amin yra.. terimakasih attensinya pak
Semoga berjodoh ya Bun.. jadi menantu soleha.. salam sukses buat Bunda
Amin yra.. terimakasih apresiasinya ibu
He he.. Ketahuan ibuk... Keren sekali
rasa peduli yg kumiliki berlebihan ya pak. Trims attensinya
Sayang banget sama mama
Makasih syng .. U