Dian_iyank

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kabut Cinta di Sudut Desa

Kabut Cinta di Sudut Desa

♡Menulisku 166

Part 13

Setelah makan malam aku segera rebahan di kamarku. Kutarik selimut ... badanku kembali terasa tak enak. Mungkin imbas mandi tadi sore.

Kuraih gelas dan obat di atas nakas di samping ranjangku. Aspirin serta obat demamku. Semoga setelah minum obat dan tidur sebentar, badanku bisa agak enakan.

Di luar sepi.

Hanya timpalan suara bapak dan Mas Evan yang asik berbincang-bincang, terselingi suara jangkrik yang mewarnai setiap malamku.

Akhirnya suara mereka semakin sayup terdengar seiring serangan kantuk yang melandaku.

⚘⚘⚘

Aku terbangun. Sunyi. Sepertinya ini tengah malam. Kuraih gawaiku ... benar jam menunjukkan pukul 12.30 WIB. Samar-samar kudengar suara seseorang sedang mengaji. Arahnya dari kamar depan yang kosong.

Bapak mengaji tengah malam begini. Tanyaku.

Rasa penasaran menuntunku. Kusibak tirai kamar itu. Aku terperanjat. Walau setengah mengantuk mataku masih awas. Itu jelas Mas Evan. Dia menginap di sini. Benakku dipenuhi pertanyaan. Dan pasti bapak yang memintanya.

Ada rasa tak suka hadir di hatiku. Kenapa sikap bapak begini.

Kulangkahkan kakiku menuju dapur. Tenggorokanku terasa kering ... aku haus. Dan mungkin masih ada sisa nasi. Aku ingin minum obat namun perut harus kuisi dulu.

Ada suara langkah kaki di belakangku. Lalu suara terbatuk. Mas Evan sepertinya. Aku membalikkan badanku dan berusaha bersikap biasa. Tak etis jika tamu tak kuramahi.

"Mas belum tidur?" Tanyaku diiringi senyum.

Dia balas tersenyum.

"Belum, Mbak Uti." Jawabnya singkat.

"Aku terbangun mendengar suara yang mengaji. Kupikir bapak yang mengaji ... ternyata Mas Evan. Tumben Mas menginap. Kamarnya bocor ya ..." Terangku sembari menyindirnya.

Dia terlihat salah tingkah.

"Emm ... begini Mbak. Saya sebetulnya sudah akan pulang ke rumah Bu Marni. Hanya saja bapak tadi minta dikerik ... agak masuk angin katanya. Setelah selesai saya bermaksud menunggu Mba Uti bangun. Saya takut bapak kenapa-napa..." Sahutnya sedikit menggantung.

Astagfirullah aku sudah jahat ... aku sudah suudzon padanya.

⚘⚘⚘

Setelah meminta maaf aku mempersilahkan Mas Evan pulang, dan kukatakan jika bapak bertanya biar aku yang menjelaskan.

Aku mengantarnya ke pintu depan.

"Jika saya Rama ... Mba Uti pasti meminta saya menginap." Gumamnya ambigu.

Aku bingung sejenak. Kutatap dia. Kukernyitkan dahiku.

"Maksud Mas?"

???

(bersambung)

Rangkasbitung. Dian_iyank 1/10/2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post