Dian_iyank

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
KABUT CINTA DI SUDUT DESA

KABUT CINTA DI SUDUT DESA

♡Menulisku 174

Part 22

Hatiku masih berbunga-bunga saat kami sampai di tempat tujuan. Saat duduk di boncengan tadi juga, hatiku tak tentu rasa. Membuat benakku asik berbicara sendiri.

Aku seperti Anak ingusan yang baru jatuh cinta.

⚘⚘⚘

Tempat wisata Telaga Biru hari ini ramai sekali ... mungkin karena akhir pekan. Waktunya orang-orang mencari hiburan tuk melepas penat.

Alhamdulillahnya cuaca hari ini tidak terlalu panas, adem. Angin sejuk tak berhenti berhembus dari arah telaga serta rerimbunan pepohonan di sekitar tempat wisata.

Suasananya sangat mendukung acara bermain kami.

"Kita cari tempat untuk menggelar tikar yuuukk ... kalau ada yang di bawah pohon biar sejuk."

Ajak Mas Rama kepada Mas Evan sambil menarik lengannya.

"Ya sudah sana ...! Cowok-cowok cari tempat, kita yang mengangkat barang bawaannya."

Ujar Sheilla mengatur tugas.

"Cocok kalau begitu."

Sahut Mas Evan menimpali.

"Titip pacarku ya ..." Lanjut Mas Evan sebelum pergi.

"Huuuuuuu ....!!!!" Teman-temannya spontan menyoraki.

Aku tersenyum malu jadinya. Tak kusangka jika bersama teman-temannya Mas Evan setengil itu.

"Sejak kapan Evan mengakui cintanya sama kamu? Ko dia ngga cerita-cerita ke aku..." Tanya Cindy penasaran.

"Aiiiiihhh ... memang semua hal harus diceritakan sama kamu Cin..." Jawab Sheilla menggoda.

"Biasanya apapun dia ceritakan padaku. Akukan sepupu tersayangnya."

Seru Cindy sedikit jumawa. Dia cepat berpaling padaku.

"Kamu beruntung lho disukai Evan. Dia tidak mudah suka sama cewek. Kalau dia begitu tandanya dia serius suka kamu."

Jelas Cindy sedikit menelitiku.

"Jangan kamu sakiti hatinya ya ... dia sepupu terbaikku. Umi dan Abah sangat sayang padanya."

Pinta Cindy sarat permohonan.

"Insyaallah. Dan Mas Evan belum menyatakan niatnya padaku ko." Sahutku menjelaskan.

"Laaaah, gimana!"

Mereka berseru serempak.

⚘⚘⚘

Sembari membereskan barang bawaan, pikiranku melayang entah kemana. Kulirik Mas Evan ... sumber pikiranku. Seketika mukaku memanas.. Aku mudah malu karena sikapnya.

Lihat saja. Sepertinya dia sudah sejak tadi memperhatikanku.

Dia acungkan ponselnya. Memberi isyarat untuk membuka ponselku. Ternyata dia mengirim sebuah pesan.

"Kita jalan berdua, yuukk!" Isi pesannya.

???

(bersambung)

Rangkasbitung. Dian_iyank 23/12/2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post