♡Menulisku 178

Part 26

Hening. Ada jeda yang sengaja kubuat. Aku tidak langsung mengabulkan permintaannya.

"Maaf jika aku tidak sopan dan terkesan kepo Dek." Serunya lagi.

Ada sirat tak sabar dan tak nyaman dalam kata-katanya.

"Sekali lagi maaf." Katanya. Dia melanjutkan.

"Aku mendengar kabar soal mantan suamimu. Katanya dia menikah lagi. Betul itu Dek?"

Aku terkejut. Mas Evan tahu dari mana soal itu. Dan dari siapa?

⚘⚘⚘

"Mas ... maaf. Mas tahu dari siapa?"

Tanyaku padanya setelah kami duduk berhadapan di teras rumahku.

Setelah pertanyaannya dini hari itu tak kujawab. Dia memintaku bertemu. Kusanggupi. Mumpung hari ini tanggal merah. Jadi kuminta Mas Evan datang ke rumahku menemani Bapak sarapan pagi.

Kuaduk teh manis hangat di depannya. Dan kuberikan padanya.

"Terima kasih!" Serunya.

Sambil menyeruput gelasnya, dia menatapku.

"Aku sedang pesan mie di warung saat seseorang menceritakan tentang bapakmu yang pergi ke kota untuk menghadiri undangan pesta mantan suamimu."

Jadi bapak pergi kemarin lalu untuk itu toh. Pikirku dalam hati.

"Aku turut prihatin ya Dek." Lanjutnya menghiburku.

"Tidak apa, Mas. Aku sudah menganggapnya masa lalu. Dan dia berhak mendapatkan penggantiku." Jawabku lirih.

"Syukurlah, Dek ... jika itu pendapatmu. Pikiranmu dewasa. Aku khawatir kamu sedih dan sakit hati karena itu."

Kutatap wajahnya.

"Mas tidak kecewa aku janda?" Tanyaku sedikit gundah.

Dia tersenyum ... dia raih tanganku. Ada yang berdesir didadaku.

"Rasaku tulus untukmu, Dek. Kamu perawan atau bukan, bagiku tak ada bedanya."

Jawabannya membuatku bahagia.

"Seandainya kamu tahu ... nasib Mbakku lebih mengenaskan darimu." Lanjutnya sendu.

Kubalas erat genggamannya.

⚘⚘⚘

Mas Evan memiliki seorang kakak perempuan yang sudah menikah. Dia ditelantarkan suaminya karena wanita lain. Statusnya digantung. Bersuami tapi tak serasa punya suami.

Belum lama ini setelah didesak ayah ibunya ... Mbak Elsa setuju mengajukan surat cerai. Mbak Elsa enggan menyandang status janda. Apapun yang terjadi dia tak ingin bercerai.

Namun setelah berbulan-bulan tak ada kabar. Akhirnya Mbak Elsa setuju ... dia tanda tangani surat itu.

Kasihan.

???

(bersambung)

Rangkasbitung. Dian_iyank 9/1/2022