#Menulisku 77

Saat kita mengeluh saat itu pula berkurangnya kenikmatan yang kita miliki Syukuri apapun yang kita miliki Jadi jangan bandingkan hidup kita dengan orang lain Jangan melihat terus kebahagiaan orang lain Maka kekurangan kita akan selalu terasakan Lihat kekurangannya dan bandingkan dgn kelebihan kita Terus pasrahkan penderitaan dan kesulitan kita pada Allah Insyaallah jalan keluar mudah kita dapatkan Selamat pagi dunia 😍😘😁

Lain hari isi postingannya.

"Katakan Alhamdulillah dalam kondisi apapun dan bagaimanapun.. Sehingga Allah akan melipat gandakan kenikmatan dalam hidup kita.

Salam pagi.. Semoga kita semua selalu dlm keadaan bersyukur 🙏🙏😘😘

⚘⚘⚘

Aku membaca postingan-postingan itu lagi setelah berbulan-bulan lamanya menghilang dari berandaku.

Sejak berteman dengannya di media sosial ini, aku merupakan penggemar beratnya. A Dia salah satu orang yang akunnya selalu berisi motivasi, yang mengingatkan aku untuk selalu mensyukuri hidup ini.

Dilain waktu dia pernah menerbitkan postingan tentang musibah yang menimpa seorang istri karena ditinggal mati suaminya. Dan wanita itu seperti ayam kehilangan induknya. Secara ekonomi dia kelimpungan. Statusnya yang janda tak bekerja dengan 2 orang anak masih sekolah dan memerlukan biaya.

Aku kembali diingatkan bahwa hidupku lebih beruntung dari wanita itu. Karena Allah memberikan aku pekerjaan. Namun aku masih sering mengeluh dan bersedih. Aku masih kufur nikmat juga. Astagfirullah aladziim. Maafkan aku ya Allah.

Tahun lalu postingannya malah mencubit hatiku dan menyadarkanku. Dalam cuitannya dia mengingatkanku bahwa meninggalkan kelas atau mengakhiri pelajaran disaat waktu yang telah ditentukan belum usai sama dengan korupsi.

Menurutnya, itu sama halnya dengan mencuri waktu meskipun itu hanya 5 menit saja. Dan kita akan diminta pertanggung jawabannya di akherat sana. Aku tertampar dan tersadarkan karenanya.

⚘⚘⚘

Subhanallah itulah gunanya pertemanan. Saling mengingatkan saling menyadarkan. Bahwa apa yang kita lakukan tidak selamanya benar. Dan apa yang kita inginkan tidak selamanya baik untuk diri kita.

Kebanyakan manusia ingin punya teman yang selalu memujinya. Yang selalu mengatakan bagus dengan semua yang dia lakukan. Hampir semua manusia ingin selalu didukung. Sangat jarang yang ingin diingatkan.

Seperti halnya aku yang sekarang senang menulis. Apapun aku jadikan coretan. Bagus tidaknya masih berdasarkan kacamataku. Padahal jika ingin bagus bukan aku yang harus menilai tetapi yang membacanya. Jadi jika aku ingin tulisanku semakin bagus dan berbobot aku harus siap menerima masukan bahkan mungkin kritikan.

Dan aku tak boleh menyertakan hati sensitif saat menerima kritikan hingga menganggap kritikan sebagai tanda membenci bahkan berniat menjatuhkan.

Aku anggap kritikan sebagai masukan. Aku berusaha suka saat diberi masukan. Meski terkadang bila suasana hati sedang tidak bagus terterima dengan baper. Namun kutekan Karena aku sadar itu tanda mereka peduli dan ingin tulisanku semakin bagus. Ku anggap dikritik itu dibetulkan.

Seperti saat kita menjadi murid atau saat kita di nilai oleh pengawas. Karena dengan begitu kita tahu bagian mana dari tulisan kita yang masih kurang bagus. Karena hal itu bisa membuat tulisan kita jadi semakin berbobot.

Begitupun dalam perilaku kita sehari-hari. Wajar jika reaksi kita agak sebal dan menohok hati. Namun bukan berarti kita langsung menuduh negatif bahwa orang itu berniat buruk dan berhati jahat.

Ingat pepatah pilih jamu atau gula. Orang yang tak berpikir dulu saat berbicara pasti spontan menjawab. Gula! Padahal kita semua tahu jamu itu obat dan menguatkan badan.

Kebalikan dengan gula. Selain rasa manisnya yang kita sukai. Gula bisa berbahaya. Banyak yang terkena diabets karena menyukai makanan yang manis-manis. Dan itu bersumber dari gula.

Yuuuukkk .. kita renungkan dan simak dulu perkataan orang sebelum emosi menguasai hati. Karena orang-orang yang hidupnya menggunakan logika takkan menderita.

#Rangkasbitungku bijak. Dian_iyank 20 Jan 2021