♡Menulisku 103

Sejak aku kanak-kanak aku memang lebih dekat dengan papaku ... hingga aku dewasa pun begitu. Meski curhatku sering diwarnai perdebatan karna papa sering tak setuju dengan sikapku. Aku cenderung lebih nyaman curhat padanya dibanding mamaku. Karena papaku lebih terbuka dan tak pernah takut berpendapat. Dan advisnya selalu jitu.

Karena kedekatan itu aku minta pendapat atau minta petunjuk tentang apa yang harus aku lakukan dihidupku selalu kepada papaku. Dan papaku adalah sosok laki-laki cool yang full attensi. Meski beliau terlihat acuh beliaupun penuh perhatian pada anak-anaknya. Namun bukan berarti kami tidak dekat dengan mama.

Papaku selalu memiliki naluri khusus jika anak-anaknya sedang dalam masalah atau sakit. Beliau pasti tahu tanpa kami cerita. Dia akan mengunjungi kami dan memberikan quote tanpa kami rasakan seperti nasehat. Jika kami sakit beliau akan membawakan kami makanan kesukaan kami masing-masing. Saat aku sakit seperti ini aku rindu beliau. Amat teramat sangat. Serasa ada yang hilang disituasi ini. Hingga tanpa sadar kukatakan. "Papa ... ceceu kangen." Rasa itu kubawa sampai tertidur.

Anehnya, yang datang dalam mimpiku adalah mamaku. Jelas kudengar suaranya saat memanggil namaku dan berkata padaku. Kuceritakan hal ini pada sulungku. Dia malah menyalahkanku. "Mama sih kangennya sama kakek doang..! Nenek jadi sedih tuh.." 😅. Karna aku tak bisa tidur lagi ... akhirnya kulantunkan ayat suci alquran untuk kedua orangtuaku. Mama, papa, semoga Allah selalu melindungimu. Amin yra.

Rangkasbitungku rindu. Dian_iyank. 3/3/2021