Rintihan rinduku (6)
#Menulisku 89
♡Cerbung
Kadang aku bingung harus bersikap bagaimana lagi pada laki-laki bernama Sofyan ini. Sikapnya berbeda terhadapku. Padahal sudah ku buat tidak ramah berulang kali.
Masih saja sok akrab dan senang memaksaku. Anehnya dia tidak begitu terhadap teman-temanku yang lain. Kan bikin sebal. Memang ada apa denganku. Bagaimana caranya biar dia tidak begitu terhadapku.
⚘⚘⚘
"Tak usah dianggap omongan Mas Sofyan, Teh..!"
Seru Iksan mengurai kejengkelanku. Dia tahu aku sering terganggu oleh sikap dan kata-kata temannya itu. Aku acungkan jempol padanya. "San. Neng Ncie harus nyanyi. Suaranya bagus begitu .. Jangan dianggurkan."
Protes Mas Sofyan tak setuju. Iksan hanya tertawa. Ku jawab.
"Aku mau bernyanyi. Asal Mas Sofyan tak ada disini."
Tuntutku impulsif. Eh mereka malah tertawa.
"Waahh.. Neng Ncie ini sentimen padaku. Senewen melulu kayaknya. Wong aku yang kebelet banget pengen dengar suaranya.." Dia masih tertawa geli. Kuleletkan lidahku meledeknya.
"Nyanyi saja sendiri.."
Balasku sebal. Tawanya semakin berderai. Wah manis juga nich Mas SKSD (Sok Kenal Sok Dekat) kalau tertawa.
Waduh.. bahaya Ncie kalau kamu sudah memujinya ujung-ujungnya pasti memujanya. Pikiranku mengambang.
⚘⚘⚘
Tak lama kulihat dua orang tamu masuk dan langsung mendekati Mas Sofyan. Lalu mereka pergi ke ruangan lain. Nah mumpung si tengil itu tak ada. Aku mau menyanyi.
Kupilih lagu Cinta jangan kau perginya Sheila Majid. Aku bernyanyi dengan penuh perasaan mengikuti irama dan syair lagunya yang syarat rasa. Entah mengapa setiap menyanyikan lagu ini hatiku mengharu biru.
Satu pesan wattsapp masuk setelah aku kembali duduk di samping Vivi. Kontak tanpa nama. Kubuka dan kubaca. "Tenang sayang .. aku takkan pergi kemana-mana. Dan kamu harus bertanggung jawab suaramu telah membuatku takkan bisa tidur nanti malam."
Siapa sich ini iseng saja. Kulihat foto profilnya. Astagfirullah. Laki-laki itu lagi. Darimana dia tahu nomer wattsappku. Aku tak rela. Menjengkelkan sekali.
"Jangan heran sayang. Kamu idolaku. Sekedar nomer kontak takkan sulit kudapatkan. Begitu pun dengan hatimu."
Dia tahu apa yang kupikirkan. Sontoloyo nich laki-laki. Bikin aku jengkel setengah mati. Jangan-jangan dia turunan dukun pelet. ha.. ha..
Kutimang-timang gawaiku. Apa yang sebaiknya kulakukan dengan nomer ini. Memblokirnya karena membuatku jengkel terus menerus atau kuhapus saja tanpa menghiraukannya lagi.
"Neng.. Maafkan aku ya jika candaanku tak berkenan di hatimu."
Dia kirim pesan lagi.
"Asal Neng janji tak galak lagi padaku .. Kenapa sih sikap Neng berbeda kalau ke Iksan?"
Ku jawab langsung dengan huruf besar dan tanda seru yang banyak. SEBODO!!!!!
(bersambung) #Rangkasbitung Dian_iyank 1/2/2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren salam LiterasiBenar-benar cinta. Lanjut say....cerita indah dan menarik. Jangan lupa skss ya Say
Apa tuh skss bunda.. aku blm mengerti. Trimakasih apresiasinya
"Jangan heran sayang. Kamu idolaku. Sekedar nomer kontak takkan sulit kudapatkan. Begitu pun dengan hatimu."Ceileeeh... perjuangan pisan. Hehhee... Keren cerbungnya
Halu ya akuuu