#Menulisku 79

Pijatan yayang kuterima sore hari. Setelah ia pulang dari kantor. Pijatan sederhananya lumayan menghilangkan pegal-pegalku. Yang penting malam aku bisa tidur. Alhamdulillah.

⚘⚘⚘

Tak ada kejadian apapun setelahnya, aku seperti biasa melakukan rutinitas. Tetap berolahraga dan tidak takut mengendarai motor. Alhamdulillahnya aku bukan type orang yang mudah trauma.

Namun aku tidak sadar ternyata kesalahanku amat fatal. Aku tidak memijatkan badanku kepada ahlinya. Dan efeknya kurasakan bertahun-tahun kemudian.

⚘⚘⚘

Tahun 2014 saat bapak mertuaku meninggal kami sekeluarga menetap sementara dan menemani emak sampai 40 harinya.

Aku yang terbiasa menggunakan bantal yang lunak dan tidak terlalu tebal, di sana terpaksa harus menggunakan bantal milik emak yang tebal-tebal. Selama sebulan begitu terus. Dan ternyata itu tidak baik untuk leherku yang rapuh karena kecelakaan itu. Yang belum kuketahui.

Di hari ke 40 leherku tidak bisa kugerakan. Kaku dan jika kupakai menoleh sakitnya minta ampun. Di sekolah aku meminta teman guruku memijatku.

Sepertinya dia salah pijat karena setelahnya tangan kiriku kesemutan. Aku bingung kenapa aku jadi begini. Lama-lama aku kesakitan. Lemper. Tangan kiriku benar-benar terasa sakit.

Pulang sekolah kupaksakan ke dokter ahli syaraf di RS Adjie Dharmo. Karena menurut beberapa orang yang tahu aku terkena syaraf kejepit.

Di sana aku dirontgen. Jadi terlihat di tulang leherku terjadi pengeroposan. Kutanya penyebabnya. Menurut dokter banyak faktor penyebab.

Bisa jadi karena reumatik akibat sering mandi malam, kurang suka minum susu, obesitas atau kegemukan jadi lemak menekan tulang, dan yang terakhir disebabkan kecelakaan.

Dari semua penyebab hanya kecelakaan yang aku alami. Menurut dokter lagi. Apabila saat mengalami kecelakaan tubuh tidak ditangani lewat pijatan atau olesan penghangat efeknya akan terjadi bertahun-tahun kemudian.

Termasuk memar di badan. Banyak kasus memar yang dibiarkan saat mengalami kecelakaan akhirnya menimbulkan penggumpalan darah dan membentuk daging jadi atau tumor.

Aku hanya diterapi dan dokter menyuntikan obat anti nyeri yang efeknya akan kurasakan selama 3 bulan. Setelahnya aku dianjurkan menggunakan kruk atau bantalan penyangga di leher.

⚘⚘⚘

5 bulan lamanya aku menggunakan kruk setiap keluar rumah. Aku juga belum boleh menggunakan motor karena helm bisa membuat leherku tertekan dan diprediksi bisa memperberat syaraf kejepitku.

Aku tertekan. Ruang gerakku terbatas. Curhatlah aku pada teman yang jadi pejabat di dinas pendidikan. Dia mengupayakan agar aku bisa mutasi ke kota. Mendekati rumahku.

Dan temanku yang lain memberi info tukang pijat refleksi di Kampung Aweh bernama Pak Udin. Posisi rumahnya dekat sekali dengan tempat aku kecelakaan. Satu kali pijatan berhasil menghilangkan lemper di tanganku. Namun aku masih harus tidur lurus tidak boleh menggunakan bantal.

⚘⚘⚘

Setelah rutin tiap bulan aku direfleksi Pak Udin, tubuhku sehat dan kembali bugar seperti sedia kala. Aku bisa berolahraga berat. Aku bisa mengendarai motor lagi. Tidurpun sudah boleh menggunakan bantal, hanya tidak boleh yang tebal.

Dan Pak Udin juga aku recommendedkan pada teman-temanku dan kenalanku. Jangan tanya sakitnya seperti apa yang penting aku sembuh. Pokoknya nikmat dan takkan dapat kujabarkan.

Semua kasus syaraf kejepit alhamdulillah tersembuhkan. Yang tadinya tidak bisa jalan jadi bisa jalan. Yang harusnya dioperasi jadi tidak usah dioperasi. Yang penting berobat rutin pas awalnya.

Dan pijatannya berbeda tidak seperti tukang pijat biasa yang memijat tubuh di mana-mana. Pak Udin memfokuskan pada syaraf jari tangan dan kaki, leher, punggung, kepala dan dahi.

Efeknya luar biasa. Kita akan tertidur pulas, terlelap tanpa merasa badan sakit dan saat terbangun badan terasa segar bugar.

Bila anda penasaran anda boleh menghubungi aku.

Mau nomer watsappku..?? ha.. ha.. ha.. #Rangkasbitung segar bugar.. Dian_iyank 22 Jan 2021