♡Menulisku 110

Akhirnya aku main kesini ..  Setelah berbulan-bulan berharap bisa makan di sini lagi. Restaurant tenda pinggir laut yang berlimpah angin. Aku bisa tahu tempat ini gegara postingan teman gantengku Apon DruVv Pandey. Saban sore dia memosting kegiatan kulinernya bersantap ikan bakar di tenda-tenda gitu. Kutanya dimana, dia bilang di Teluk Labuan mom. Kuceritakanlah hal ini pada cs ku tersayang neng Wawa Nurwati. Dia langsung kepengen. 

Saat aku makan di cafe Raimuna bareng grup KADAL. Apon kuundang, dia menceritakan lokasi tempat makan itu. Dan hari kamisnya kita berhasil makan di sana berenam. Termasuk adikku Muztaba .. ka Dadan Ramdani .. dan ka Candra Yuhana. Sayangnya Apon  tak cerita kesana itu baiknya sore hari. Supaya tak usah repot beli ikan dulu. Tapi tak mengapa tetap enak dan asyik makan ikan bakar di pinggir Teluk. Ditemani sapuan angin laut meski ditengah terik matàhari.  

Dan akupun ketagihan. Aku ajak yayang kesana. Dia tak mau. Jauh mah .. kecuali memang mau main ke laut dulu katanya. Dia memang sulit diajak ngebolang. Pucuk dicinta ulam tiba ... om edy dan ateu Ncie Puspita Sari cerita habis makan di sana diajak temanku Nia. Hayu om kapan-kapan dengan teteh makan di sana kataku. Setelah minggu lalu gatot pergi ... semalam ditengah hujan besar kita sampai juga di sana. Makanannya enak seafood bakar... ada panggang cumi, udang cryspi, dan ikan cue. Harganya pun murah meriah. Terjangkau kantong. Dan satu lagi yang membuat kita terkesan. Meski di lokasi pelelangan ikan ... Toiletnya terawat bersih. Kinclong sekinclong kinclongnya. Dan kata om edy bikin betah. hihi..

Rangkasbitungku geli. Dian_iyank. 8/4/2021