Dian_iyank

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
You're my obsession

You're my obsession

♡Menulisku 113

Part one

Aku ini aneh ... sudah tau rasaku tak bisa dia terima utuh. Aku malah memaksa dia tuk tak menyimpan hati lain. Padahal keinginanku itu akan menyiksanya.

Harusnya aku realistis. Dia ingin cari istri bukan cari tempat main hati. Tapi mau bagaimana lagi ... memang itu yang kurasakan untuknya. Dia sendiri yang memancing obsesiku.

Sudah 3 minggu kublokir kontaknya. Dia tetap berjuang tuk bisa menghubungiku. Temanku Ratih sudah acc denganku. Dia tak usah terlibat pintaku dan berpura-pura saja tak tahu apa yang terjadi dengan kami berdua.

⚘⚘⚘

Ratih menelfonku dia cerita hari pertama puasa dia buka sendirian. Dan mengajak aku buka bersamanya hari ini. Namun dia meminta izin aku memperbolehkannya mengajak Mas Tito.

Waduh ... kalau dia ajak Mas Tito otomatis DIAku juga terajak. Pinter juga Ratih ... atau jangan-jangan ini modus DIA untuk berbaikan denganku. Aku belum menjawab permintaan Ratih.

⚘⚘⚘

Aku tertidur pulas hingga waktu ashar terlewati. Bagaimana ini ... ini sudah jam 5. Bagaimana Si dede berbuka, aku belum memasak. Rencananya aku mau buat opor daun singkong dan goreng ayam. Tak akan keburu kalau begini sih.

Kubuka pintu kamar bungsuku ...

"De, mama ketiduran lho. Jadi mama belum masak nich. Kita berbuka dengan apa ... de?" Tanyaku dengan risau.

"Terserah mama aja deh!" Jawabnya singkat.

"Memang Dede tak ada yang ajak buka bersama di luar ...?" Tanyaku penasaran.

"Ada sih mam ... genk dede ingin bukber di Bensu. Apa dede ikutan aja ya mam ... tapi nanti mama bagaimana?" Tanyanya. Dia peduli padaku.

"Tidak usah kamu pikirkan mama, sayang. Mama bisa ajak Tante Ratih makan dimana saja. Dia pasti mau.." Seruku menenangkannya.

"Oh ya sudah selesai tugas virtual ini .. Dede pergi ya mam." Izinnya padaku.

"Iya sayang ... jangan lupa salat magrib!" Pesanku padanya.

⚘⚘⚘

Setelah booking tempat via telfon, aku segera berkemas. Aku tak mau aku membuat orang lain menunggu. Kafe Rb'One sudah ramai. Kulirik jam dipergelangan tanganku 17.40. Jalanan sore hari di bulan Ramadhan memang padat. Waktu yang kutempuh jadi agak lama, padahal lokasinya dekat.

Saat melihatku datang Ratih langsung kluar dari mobil Mas Tito. Dia menghampiriku, ku salami Mas Tito yang tersenyum hangat padaku. Alhamadullh Dia tak ada.

Kami berurutan naik tangga ... aku paling akhir naik aku lupa melepaskan sarung tanganku. Jadi aku tertinggal jauh oleh mereka.

Aku memasuki Kafe yang terang benderang menyilaukan, terpaan AC ruangan menyentuh kulitku.

Aku tertegun. Betulkan dugaanku dia pasti hadir. Lalu aku harus bagaimana ...

(bersambung)

Rangkasbitungku beku. Dian_iyank. 15/4/2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

15 Apr
Balas

Trimakasih pak dede.. salam kembali dr rangkasbitung

18 Apr

Trimakasih pak dede.. salam kembali dr rangkasbitung

18 Apr

Kren..

17 Apr
Balas

Trimakasih

18 Apr

Trimakasih

18 Apr

Terimakasih apresiasinya pak guru

15 Apr
Balas



search

New Post