Dian Intan Marsifa fauzia, S.Pd. SD

Guru di SDN 25 Membalong Belitung ...

Selengkapnya
Navigasi Web
AYAH, KAULAH CINTA PERTAMA DALAM HIDUPKU
AYAH, KAULAH CINTA PERTAMA DALAM HIDUPKU

AYAH, KAULAH CINTA PERTAMA DALAM HIDUPKU

AYAH, KAULAH CINTA PERTAMA DALAM HIDUPKU

Part 1

#TantanganGurusiana

Tantangan Hari Ke-12

“Neng Sudah makan belum?, awas, jangan sampai telat makan nanti sakit!”

“Minum air putih yang banyak, Jaga kesehatan ya”.

“Sudah sampai di mana?”

“Lagi di mana ini?”

‘Mau pulang jam berapa?”

“Hati-hati di jalan.”

Di ruang tamu ayahku duduk berjam-jam dengan secangkir kopi serta berlembar koran untuk menghilangkan rasa resah dan khawatirnya saat menunggu kehadiranku karena jarak antara kota Bekasi dan Bandung yang menjadi alasan untuk hidup jauh dari orang tua demi menggapai cita-cita. Tanpa aku memintanya, ayah akan tetap menungguku pulang di sudut ruangan itu. Selarut apapun, sebab ia ingin memastikan anak perempuan satu-satunya yang paling disayangnya tiba di rumah dengan selamat tanpa kurang sesuatu apapun.

Sewaktu kecil sepulang dari kerja ayah senang sekali menggendongku di punggungnya. Ia selalu mengajak bermain dengan berpura-pura seperti kerbau atau sapi, aku naik ke atas punggungnya dengan tertawa riang. Saat aku menangis kesal atau sedih, ayah tak segan-segan merangkul dan menenangkan. sekarangpun punggung dan tangan ayah selalu nyaman untukku. Ketika hati ini terluka oleh laki-laki lain, dia satu-satunya orang yang selalu siap menjadi tempatku bersandar. Dengan kebijaksanaannya ayah juga terus memberiku semangat untuk pulih dari rasa sakit dan bangkit dengan segera untuk menjalani hidup. Saat ada seorang lelaki yang memintaku kepadanya, tangannya pula yang menggenggam kami mempersatukan dengan segala doa restu darinya.

Itulah hal yang selalu kuingat dari figur seorang laki-laki yang menjadi idola sekaligus cinta pertama dalam hidupku dialah ayahku my super hero. Cintanya, ketulusannya, perhatinya, sampai caranya membahagianku tak akan benar-benar aku temui di laki-laki manapun. Bagiku dia satu-satunya lelaki yang cintanya serta pengorbannya tak perlu kuragukan lagi.

Seorang ayah menjadi figur laki-laki yang dikenal seorang anak perempuan pertama kali. Di mata anak perempuan, seorang ayah pastilah laki-laki paling jagoan, bisa diandalkan, dan selalu ada untuknya. Tak heran pula seorang ayah terkadang menjadi idaman anak perempuan dalam memilih pasangan hidup. Mereka mendambakan sosok suaminya kelak akan seperti sosok hebat ayahnya.

Ayah biasanya mendidik anak perempuannya menjadi anak yang pemberani, namun tetap santun. Kadang seorang ayah akan membiarkan anak perempuannya berada dalam suatu kesulitan kecil dan sengaja tak membantunya. Bukan berarti sang ayah tak menyayangi anak perempuannya. Justru di situlah sang ayah sedang berusaha mengajari anak perempuannya agar berani. Sikap ayah seperti inilah yang mampu melahirkan sosok-sosok perempuan hebat dan pemberani.

Tak selamanya anak perempuan menjadi putri kecil bagi seorang ayah. Kelak seorang putri kecil tadi akan beranjak dewasa dan melihat dunia luar. Dia akan bertemu banyak manusia dengan beragam sifat yang dibawa manusia. Putri kecil kebanggaan ayah akan berubah menjadi perempuan dewasa yang akan selalu berusaha mencari jati diri sepanjang hidupnya. Meski tak lagi menjadi putri kecil, seorang ayah akan tetap selalu menjadi penjaga bagi anak perempuannya. Dialah yang akan mengarahkan sang anak perempuan dalam fase kedewasaannya.

Hubungan antara ayah dan anak perempuan memang terkesan unik. Tanpa disadari figur seorang ayah akan selalu melekat di hati anak perempuannya. Meski tak jarang juga sikap protektif dari seorang ayah kadang membuat anak perempuan kesal. Ayah dan anak perempuan bagaikan manusia dari dua kutub berbeda, namun di balik perbedaan yang ada justru ada benang merah antara keduanya yang membuat hubungan ayah dan anak perempuan terkesan akrab.

Begitulah cinta ayah kepada anaknya. Tak terbatas meski tak banyak kata-kata. Ayah adalah seorang yang memilih diam namun segera bertindak. Ayah akan mengusahakan apapun agar keluarganya bahagia. Dan berjuang tanpa lelah meski harus jatuh dan bangun.

Ada hari ibu, tapi tak banyak yang tahu ada pula hari ayah. Meski begitu menunjukkan cinta dan mengatakan "terima kasih yah, aku mencintamu sampai kapanpun" tak harus menunggu moment tertentu. Meski tak mudah menyampaikan, terkesan canggung saat diucapkan, tapi kita bisa menunjukkan dengan perbuatan. Ayah tak ingin anaknya terluka, maka jagalah hatimu. Ayah tak ingin anaknya jatuh dan kesulitan, maka berusahalah dengan sebaik-baiknya. Beliau tak meminta apapun. Yang beliau inginkan hanya bisa membuat anak-anaknya bangga memiliki ayah sepertinya.

Hingga saat ini dan sampai kapanpun, aku adalah putri kecil yang disayangnya. Putri kecil yang harus selalu dijaga seluruh jiwa dan raganya. Saat aku dan suami juga anak-anakku pulang ke rumah mengunjunginya saat musim mudik tiba untuk melepas rindu. Rangkulan hangat juga air mata bahagianya langsung menyambut kehadiran kami.

Terima kasih, ayah.

Kaulah cinta pertama dalam hidupku yang takkan pernah tergantikan.

Salam rindu dari anakmu yang jauh di tanah rantau Negeri Laskar Pelangi, Belitung.

“Atas anam cinta, aku berdoa untukmu dalam sikap diamku. Sesungguhnya aku menghawatirkanmu, meski seluruh dunia tak mampu membaca hatiku,namun aku yakin kau sangat pandai membaca air mata kecemasanku, nak.”

(Satria Utama)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post