Dian Intan Marsifa fauzia, S.Pd. SD

Guru di SDN 25 Membalong Belitung ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sort Life For Education
Sort Life For Education

Sort Life For Education

#TantanganGurusiana

Tantangan hari ke-23

Kita semua memahami dengan sepenuhnya bahwa manusia lahir dalam keadaan fitrah, seperti yang termaktub di dalam Alquran, maka orang tuanyalah yang akan menjadikan seorang Yahudi, Nasrani atau Majusi. Seperti dalam sebuah hadist menyatakan:

“Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah, maka kedua orang tuanya lah yang menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani.”

Tentunya tugas berat untuk kita sebagai orang tua. Berat di dunia terlebih lagi berat pertanggungjawaban di yaumil hisab kelak. Di dunia bagaimana kita mempersiapkan mulai dari asupan makanan, asupan gizi, serta yang terpenting halalan thoyyiban. Mempersiapkan pendidikannya dimulai dari kita mendidik dirumah bagaimana kita memberi suri tauladan untuk mereka. Anak adalah cerminan kita sebagai orang tua karena apa yang mereka lihat itu yang mereka tiru. Keperluan sekolah untuk lanjutan pendidikannya, lingkungan tempat tinggal serta lagi-lagi harta untuk membiayainya dari mana? Harta halal atau haram.

Bukan hanya dzalim terhadap diri sendiri akan tetapi dzalim juga terhadap anggota keluarga dan akan mengalir di dalam darah selama hidupnya, naudzubillah. Akan tetapi di balik semua itu selalu ada hikmah yang Allah janjikan untuk ketenangan hidup kita di dunia, litaskunuu ilaihaa itulah essensi sebenarnya pernikahan. Anak yang kira rasa baru kemarin kini tiba-tiba dia sudah beranjak besar. Disinilah mengapa saya sebut sort life for education, betapa singkatnya hidup untuk mendidik anak kita. Saya yakin semua orang tua pernah merasakan hiruk pikuk kondisi rumah saat anak masih kecil bak kapal pecah tidak sejengkal sudut rumahpun yang terlihat rapih, bagaimana lelahnya mengejar anak kesana kemari ketika menyuapinya makan, bagaimana lelahnya hari terbalik malam menjadi siang dimana waktu kita terkuras mengganti popoknya, membuatkan susu untuknya atau saat anak terjaga di malam hari. Dan siang tetaplah menjadi siang karena setumpuk pekerjaan sudah menanti.

Bersabarlah duhai ayah ibu, karena suatu saat nanti ketika anak sudah beranjak besar dan sibuk dengan segudang aktivitasnya, sibuk dengan teman-temannya justru kita akan merindukan lelahnya, kantuknya dan kheki yang telah dibuatnya saat dahulu, untuk itu jangan kita sia-siakan masa-masa indah penuh kelelahan, penuh keletihan dalam mendidiknya.

Rule of the game nya sistem gugur, sekali gagal tak bisa diulang. Begitupun juga dengan anak-anak kita, maka dari itu sebelum penyesalan tiba di akhir baiknya kita mempersiapkan segala kebutuhan anak-anak untuk jangka pendek juga untuk jangka panjang masa depan mereka. Walau hidup terasa singkat dengan keberadaan mereka percayalah ada kehidupan yang kekal disana menanti jika kita mendidik mereka dengan baik kita akan dibawanya ke Jannah, Aamin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post