Dian Isyarini Pemiluwati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Menjemput Mimpi (Pentigraf)
(okezone lifestyle picture)

Menjemput Mimpi (Pentigraf)

Tantangan hari ke-2(43)

#TantanganGurusiana

Aku single, usiaku sudah tak muda lagi menjelang 40 tahun dengan aktiftas sehari-sehari sebagai seorang karyawan swasta di perusahaan periklanan X. Hari ini pimpinan memanggilku ke ruangannya melalui Whatshap Call,"Bebi, masuk ke ruangan saya, ada tugas untukmu!" dan dengan sigap kujawab, "Baik pak !". Pimpinan menyampaikan bahwa aku harus melakukan kegiatan survey terhadap perusahaan yang akan menggunakan jasa perusahaanku untuk mengiklankan produk-produknya. Perusahaan Utindo Agriculture adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertanian, memiliki lokasi di daerah terpencil di kota M.Secepatnya ku buat janji temu dengan pemilik perusahaan untuk mendiskusikan kapan aku bisa mendapatkan informasi penting untuk bahan pembuatan iklan dan mengetahui keinginan mereka sebagai konsumen perusahaanku.

"Hello, apakah benar ini dengan ibu Jezi?", saya Bebi dari perusahaan periklanan X, saya ingin membuat janji temu dengan pemilik perusahaan terkait kerjasama pembuatan iklan dari perusahaan Utindo Agriculture", dengan ramah ibu Jezi membuatkan janji temu dengan pimpinan perusahaan dan lokasi yang disepakati untuk pertemuan itu. Seminggu kemudian setelah persiapan keberangkatanku ke kota M selesai, aku menyampaikan pada sekretaris perusahaan yang akan aku tuju, ibu Jezi bahwa aku siap berangkat dari kota J menuju kota M. Taxi online ku pesan, aku harus sampai bandara sebelum waktu keberangkatan paling tidak dua jam sebelumnya, kota J dengan segala kemacetannya apabila kita akan ke Bandara memang harus memprediksi dengan kemacetannya. Gelisah, taxi online tidak segera tiba, aku sudah pesan sebelum empat jam keberangkatan.Handphone berdering, sopir taxi online menyatakan dia tidak bisa menuju lokasiku karena macet.Aku mulai panik, bagaimana ini, aku takut ketinggalan pesawat.Langsung ku hubungi ojol langgananku, dan bang ojol siap mengantarku dengan jarak perjalanan sekitar 1 jam. Koper di taruh diantara kaki abang ojol, tas jinjing aku pegang di antara abang ojol dan dirikurambut yang ku tata rapi langsung amburadul karena helm yang harus aku pakai dan terpaan angin kencang karena abang ojol aku minta untuk ngebut.

Tiba-tiba, bruuuuk!....tas ku terpental motor oleng dan aku terjatuh tertimpa motor bersama abang ojol, ternyata sebuah mobil menyerempet kami di lokasi dekat bandara saat akan parkir, aku merasakan sakit dibagian siku dan sedikit berdarah..emosiku mulai naik karena peristiwa ini. Aku langsung berdiri kuhampiri mobil mewah itu ku ketok kaca jendela mobil " bapak, tolong keluar dari mobil, kenapa menakbrak kami dari belakang, kami posisi pelan karena ada polisi tidur yang harus kami lewati" wajahku memerah menahan marah dan menahan sakit di bagian siku.kaca mobil turun perlahan seorang pengemudi dengan wajah ketakutan, menyampaikan permohonan maaf dan menyatakan terburu-buru karena mengejar pesawat untuk bos nya yang dia panggil dengan nama Beni yang duduk di belakang, aku longok si bos yang wajahnya lumayan oke tapi tidak punya sopan santun dan kepedulian."seharusnya anda yang minta maaf, bukan sopir anda!" dan apa yang aku dengar berikutnya.."Berapa uang yang anda minta dari kecelakaan kecil ini, saya terburu-buru untuk penerbangan kali ini".Oh, ternyata masih ada jenis manusia seperti ini di negaraku, seharusnya ini termasuk jenis yang harus dimusnahkan dari muka bumi. Abang ojol menghampiriku menyarankan aku untuk segera masuk ke bandara, si bos melangkah pergi membawa kopernya dan menyampaikan pada si sopir menyelesaikan urusan dengan sopir ojol tanpa ucapan maaf satu patah kata pun. Setelak chek in aku berlari menuju pesawat, karena penerbangan tinggal 10 menit lagi, namaku dipanggil berulang kali oleh bagian informasi untuk segera masuk pesawat itu tandanya aku hampir tertinggal. Masuk ke dalam pesawat dengan perasaan lega tapi dengan nafas naik turun karena harus berlari insident tadi. Uh, lega rasanya..duduk di dekat jendela tapi luka ku terasa perih, kelas ekonomi yang sempit ini membuatku semakin tersiksa, aku coba memejamkan mata dan berharap tidak ada kejadian-kejadian lagi yang membuatku naik darah, cukup hari ini, biarkan akan bermimpi dulu menikmati perjalanan dari kota J menuju kota M.

Bondowoso, 13 Juni 2020

Bebi dan Beni

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

kereen buu.

13 Jun
Balas

Mantapp

13 Jun
Balas

Mantapp

13 Jun
Balas

Kereenn,,,

13 Jun
Balas



search

New Post