PESAN SANGGALURI 2 Perangko kini menjadi barang langka. Langka bukan karena sulit didapatkan, tetapi langka karena tidak banyak digunakan. Era digital telah menggeser peran perangko di dunia pengiriman pesan. Pengiriman melalui surat sekarang dipermudah dengan surat elektronik (baca:e-mail). Kemudahan surat elektronik menjadi andalan pengiriman pesan/surat. Waktu pengiriman yang super cepat dan tidak tergantung jam kerja (bisa full time 24 jam). Tetapi tetap tergantung kemampuan akses dan jaringan internet. Keberadaan perangko semakin menghilang. Makna perangko menjadi semakin pudar. Bahkan, mungkin anak-anak jaman sekarang tidak kenal perangko. Benda berharga yang tak lagi dicari dan diburu. Namun demikian masih ada penggemar yang mengkoleksi benda mungil "perangko". Sanggaluri masih menjadi tempat koleksi benda-benda berharga. Sanggaluri masih menjadi penyampai pesan sejarah keberadaan perangko. Perangko sudah tidak lagi digunakan sebagai sarana penyampai pesan persahabatan. Persahabatan menjadi sangat dekat bagi orang yang terpisah jarak. Serasa lebih dekat dari sekedar lengketnya perangko di ujung surat. Persahabatan sudah tidak bisa lagi LENGKET KAYAK PERANGKO. Jaringan persahabatan lama kini bisa kembali bisa dirajut lebih luas lagi. Dengan orang-orang yang nun jauh di sana. Reoni persahabatan kembali bisa dirangkai lewat medsos. Persahabatan kini menjadi nempel dengan medsos. "Apa kabar sahabat?". Pagi ini medsos menyapamu lebih dini... "Sedang apa sahabat?" kini bisa disampaikan hingga larut. Namun sahabat dekat di sandingmu terdiam karena tak lagi bisa LENGKET SEPERTI PERANGKO. Sahabat di dekatmu kini terabaikan dengan si mungil (baca:gadget) tanpa perangko. "Yang dekat menjadi kian jauh". "Yang jauh menjadi dekat". MEMANG BENAR DAN MENJADI NYATA ADANYA. Purbalingga, 28 September 2017 #apa_kabar_sahabat #save_persahabatan #salam literasi