Dian Kartikasari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

UANG OH UANG...

"Ada uang abang disayang tak ada uang abang ditendang...". Barangkali pepatah ini hanya dimakan mentah-mentah sama cewek matre. hadeehhh, tragiss... (hanya ada di negeri antah barantah deh kayaknya...). Lain ladang lain ilalang. Begitu pentingnya uang, ada siswa yang mengkaitkan tanggal di kalender dengan uang. Dan tanggal di kalender dengan tingkat kemarahan seorang guru. Begini hasil analisisnya... . Kalau tanggal muda, bu guru selalu ramah dan tidak mudah marah. Tapi kalau menjelang akhir bulan, waduhhh jangan ditanya deh... pliiis deh... dikit-dikit marah, dikit-dikit cemberut, dikit-dikit melotot.. dikit-dikit dibentak... "Just kidding". (Nyang seperti ini niiih, sepertinya sudah nggak jaman lagi sekarang...) Any way... Saking berharganya, uang dikiaskan dengan "time is money". Waktu ibarat uang. Sangat berharga. Secara eksplisit uang dimaknai sebagai alat tukar modern yang sah. Keberadaanya menjadi ciri dan identitas suatu negara. Sebagai simbol negara dalam kegiatan perekonomian. Namun demikian, pada hakekatnya banyak pesan moral yang tersimpan dari selempeng uang koin atau selembar uang kertas. Melalui kepingan logam atau lembaran kertas berharga itu mengajarkan beberapa hal: 1. Kesederhanaan dan sifat hemat. Tidak baik jika uang dihamburkan untuk hal-hal yang tidak jelas tujuannya. "Hemat pangkal kaya" menjadi peribahasa handal yang bisa diterapkan. 2. Kepekaan sosial melalui kepedulian dan berbagi. Berbekal rasa empati, hati akan mudah tegugah pada lingkungan sosial yang membutuhkan "uluran tangan" demi meringankan beban hidup. Jiwa sosial dan mau berbagi menjadi kunci kelembutan hati. 3. Keikhlasan dan ketulusan saat berbagi. 4. Berlatih menabung untuk masa depan lebih baik. Melalui menabung jugaa bisa melatih kesabaran. Jika ingin membeli sesuatu tapi uang belum cukup, maka teruslah menabung dan menabung. 5. Usaha dan kerja keras. Untuk mendapatkan sekeping logam, butuh perjuangan, usaha dan kerja keras. 6. Pengetahuan cara mengelola keuangan. Keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran, melatih seseorang bijak dalam mengelola keuangan. Sesuai kebutuhan dan skala prioritas. Purbalingga, 17 September 2017 #save_hati_yang_bijak #salam_literasi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post