Rumah itu terlihat sunyi nampak tak terlihat orang yang menempatinya. Rumah yang kira-kira lima belas tahun yang lalu ramai kini terlihat sepi. Rumah itu adalah rumah kediaman orang tuaku, dengan luas tanah sekitar seratus lima puluh meter saat ini bagaikan rumah yang tidak bertuan lagi. Semenjak ayah dan ibu tiada rumah yang dahulu tempat aku dan saudara-saudara kandungku tinggal, kini bagaikan rumah yang hanya sebagai kenangan.

Dahulu rumah itu ramai dengan gelak tawa dan canda dari kami anak-anaknya dan cucu-cucunya, namun seiring dengan waktu kamipun mulai pindah dan memiliki rumah masing-masing. Dan sampai akhirnya satu persatu kedua orang tuaku dipanggil Yang Maha Kuasa. Kini yang masih bertahan adalah kakak pertamaku yang menempati rumah itu.

Kenangan di rumah sangat banyak, kedua orang kami sangat menyayangi kami, mereka penuh perhatian dan sangat sayang. sehingga kami sangat kehilangan saat mereka telah tiada. Kebersamaan yang selalu ada baik suka maupun duka.