#gurusiana hari ke 17

Pagi ini sambil memakan "kerupuk leak" anak-anak berceloteh dengan ayahnya. Enak ya yah, kalau Bubun dirumah terus. Perut kita jadi senang terus. Berbagai macam makanan dibuatkan Bubun buat kita. Ayah hanya manggut-manggut sambil menghabiskan kerupuknya.

Sebenarnya nak, Bubun mau dirumah aja. Tapi naluri Bubun untuk dekat dengan anak-anak didik sangat besar nak. Bubun tidak bisa meninggalkan mereka, karena salah satu kebahagiaan Bubun adalah dekat dengan mereka.

Bun, sabun siabang... Bubun dirumah aja lagi. Kami ingin dimanja-manja Bubun dan ayah, ingin dekat selalu, ingin bercanda ria terus.

Bubun kan hanya guru honor, bisa kan berhenti kapan aja. Sahut si uni asal, aku hanya tersenyum kecut... Sangat kecut sekali..

Betapa besar keinginan mereka untuk.mengajakku untuk dirumah saja. Pikirku, sekarang mah enak karena kita semua libur. Nah, nanti kalau kamu semua sudah pada sekolah. Bubun ngapain dirumah nak... Aku bergumam sendiri.

Ayah tersenyum kecil mendengar percakapan kami pagi ini. Kalau dia emang sudah lama nyuruh aku untuk off ngajar. Nggak capek Bun, katanya suatu hari pagi berangkat pulang sore, malam juga harus membuat pembukuan toko. Aku kasihan sama kamu Bun, ucap ayah pada suatu hari.

Yah, Bubun ikhlas menjalankan ini semua. Bubun menjadi guru honor ini lillahi ta'ala, Bubun ingin mengejar syorga yah. Kalau kehidupan dunia kan sudah kita jalani, yang rasanya sudah lebih dari cukup.

Ayah hanya bisa pasrah, pendirian istrinya ini sangat teguh. Tapi jangan sampai keluarga diabaikan ya... Kami semua butuh Bubun, sambil berurai air mata dia mengatakan itu semua. Dan anak-anakpun datang memelukku, kami semua sayang Bubun. Sambil satu persatu menciumku dengan mesranya.

Nanti kalau Bubun udah nggak sanggup Bubun akan mundur nak... Bathinku, Bubun tau kalian semua sayang Bubun..

i love you all