Guru, belakangan ini merupakan profesi yang kurang diminati oleh anak muda...Ini boleh jadi dikarenakan beberapa hal : Tidak banyak sosok guru yang menginspirasinya, kegiatan bersama gurunya (baik kegiatan pembelajaran maupun kegiatan lainnya) tidak ada yang berkesan, tidak ada ikatan emosional antara dirinya dengan gurunya.

Tulisan ini bukan berarti kita “menggiring” siswa kita untuk memilih profesi guru, namun lebih jauh dari itu, sosok guru harus mampu menginspirasi peserta didiknya, sehingga inspirasi itulah yang akan membawanya ke gerbang kesuksesan. Anak secara fitrah sudah Allah berikan dua insting, yaitu insting menyusu dan insting belajar. Jangan sampai insting belajar anak menjadi lemah, bahkan hilang, hanya karena gurunya tidak pandai mengajar, dalam arti, model atau metodologi mengajar gurunya, tidak memupuk insting-insting itu, menjadi semakin kuat.

Mari buka limbik siswa kita dengan pembelajaran dan sikap kita sebagai guru yang menyenangkan, sehingga jika anak senang, limbik nya terbuka, maka pembelajaran akan diserap secara efektif oleh otaknya. Berikan informasi dan kegiatan-kegiatan yang bermakna. Buhul ikatan emosi kita dengn anak secara kuat. Karena pembelajaran yang bermakna dan masuk kedalam emosi anak inilah yang akan tetap tersimpan dalam ingatan jangka panjang anak/siswa kita.

Ketika orang lain memiliki amalan unggulan sebagai modalnya masuk syurga, mudah-mudahan menjadi guru yang inspiratif dan menyenangkan bagi peserta didik ini yang membuat kita “layak” mengecap syurga.

Wallahu ‘Alam