Ungkapan bahwa sabar itu ada batasnya ternyata HOAX...

Senja hampir habis kala itu... Ketika saya berbincang dengannya tentang banyak hal... Sahabat saya yang satu itu memang sangat menginspirasi...senyumnya tak pernah lepas dari bibirnya...meski saya faham...apa yang sedang berkecamuk dalam bilik hatinya...

Jika bertemu siapa saja...dia kenalkan saya sebagai gurunya...hanya karena saya kerap menemaninya "mengaji"....

Padahal...sesungguhnya..beliaulah "guru sejati" dengan segenap "ketangguhannya" sebagai seorang istri, ibu dari tiga jagoan dengan tiga karakter, juga sebagai panutan di masyarakat...

Berbicara tentang sabar....dia mengilustrasikan pada panjang meja dihadapan kami....bu...jika panjang meja ini adalah ibarat panjang umur saya....maka..karena usia saya sudah senja..(mendekati 60 th saat itu)...maka hidup saya yang sudah saya jalani dengan sabar...sudah mendekati ujung meja...

Namun...jarak yang tinggal sedikit ke ujung meja ini...bukan berarti kesabaran saya tinggal sedikit...tapi itulah stok sabar yang mesti saya jaga ketersediaannya...sampai akhir waktu....sampai habis usia saya....

Belum selesai beliau berbicara....saya sudah tidak sabar memeluknya....dan kamipun tenggelam dalam isak....

Karena beliau tahu persis...seberapa dalamnya kefahaman saya terhadap apa yang dirasakannya berpuluh tahun ...

Terimakasih atas senja yang indah... Saling memberi hikmah... Dalam indahnya ukhuwah....