#TG H19

Damar 2

Damar kecil hidup penuh kasih sayang dari ayahnya. Perhatian dan kebersamaan dengan ayahnya, membuatnya tak tampak berbeda dari anak-anak yang diasuh kedua orangtua mereka. Ia ceria, bersemangat, patuh, dan cerdas.

Ayahnya yang seorang guru sekolah dasar, selalu mendampinginya saat belajar dan bermain di rumah. Di usia lima tahun dia mulai bersekolah taman kanak-kanak. Ia selalu membawa bekal yang dimasak oleh ayahnya. Ia lebih suka makan bekalnya, daripada jajan.

Satu saat ayahnya sedang kurang sehat, sepanjang malam demam. Pagi hari itu ia tak sanggup membuatkan bekal makanan, diberinya Damar uang jajan lebih banyak. Pulang sekolah ayahnya bertanya apa jajanan yang dimakannya. "Aku tidak jajan ayah, aku belajar puasa sunah, semoga aku bisa ya,"ucapnya polos sambil memeluk ayahnya.

Seiring meningkat usianya, Damar semakin terlihat semangat belajarnya. Pelajaran matematika dan olahraga adalah pelajaran favoritnya. Katanya belajar matematika enak, hanya perlu menghapal rumus saja, tak perlu mengingat semua pertanyaan atau jawabannya seperti ilmu pengetahuan lainnya. "Kalau olahraga, biar selalu sehat, kan Yah?!"ujarnya, ketika ditanya alasannya menyukai dua pelajaran itu.

D_010322